Belajar Dari Covid 19 Bupati Berharap PMK Tidak Mewabah Di Pacitan

Badai covid 19 yang melanda dunia kurun waktu 2 tahun terakhir memberikan pembelajaran berharga bagi semuanya. Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari tragedi global tersebut, salah satunya pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat serta pentingnya kebersamaan dalam menghadapi persoalan.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat menghadiri acara Sosialisasi Bidang Kesehatan yang dirangkaikan dengan Pengundian Hadiah Vaksinasi covid 19 di Pendopo Kabupaten, Senin (13/06/2022).

“Terima kasih atas kebersamaannya baik dari TNI Polri kemudian seluruh pihak. Kita belajar bareng dari bencana Covid ini, banyak hikmahnya buat kita semuanya tapi yang pasti yang bisa kita petik bahwa seberat apapun permasalahan kita kalau kita hadapi bersama-sama kita bergerak bersama-sama Insya Allah bisa kita lewati bisa kita atasi,” kata Bupati.

Tidak hanya kasus covid 19, Mas Aji juga minta kebersamaan dan penanganan serupa juga diterapkan guna menghadapi ancaman baru yakni merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Terlebih, wilayah Jawa Timur menjadi salah satu episentrum penularan kasus tersebut. Sementara, sebentar lagu hari raya Idul Adha dimana kebutuhan akan ternak qurban meningkat. Untuk itu, melalui sosialisasi bidang kesehatan dengan materi PMK ini peserta sosialisasi yang terdiri dari para camat dan kepala puskesmas diharapkan dapat meneruskan serta menyosialisasikan kepada masyarakat.

Undian berhadiah vaksinasi covid 19 dilaksanakan pada periode April hingga Mei. Hadiah yang diberikan berupa uang tunai Rp.500 ribu untuk 10 pemenang, uang tunai Rp.1 juta untuk 3 pemenang serta hadiah utama berupa satu ekor kambing. Galih Z Anagari asal Susun konto Desa Sudimoro Kecamatan Sudimoro beruntung mendapatkan hadiah utama. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

13-26 Juni Polri Gelar Operasi Patuh Semeru 2022

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Senin (13/06/2022) menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2022 di halaman Mapolres Pacitan. Turut dihadiri Forkopimda apel gelar pasukan diikuti oleh unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD serta Ormas Senkom mitra Polri.

Operasi Patuh Semeru sendiri akan berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 13-26 Juni 2022. Membacakan sambutan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Avinta, Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, Operasi Patuh Semeru 2022 mengedepankan fungsi lalu lintas untuk menindak pelanggaran khususnya yang berpotensi penyebab kecelakaan.

Sesuai analisa dan evaluasi Ditlantas Polda Jatim periode Januari hingga Mei 2002, jumlah pelanggar mengalami peningkatan dibanding periode sama 2021. Kondisi ini sebanding lurus dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang juga mengalami peningkatatan hingga 36 persen.

“untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas tersebut perlu dilakukan penindakan secara tegas dan terukur kepada pelanggar yang berpotensi terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas untuk memberikan efek kepada para pelanggar lalu lintas tersebut,” kata Kapolres.

Usai gelar pasukan, Bupati Pacitan didampingi Kapolres Pacitan beserta unsur Forkopimda melakukan pemeriksaan terhadap kekuatan infrastruktur milik Polri, TNI, Dinas Kesehatan, Satpol PP Serta BPBD. (prokopim pacitan/Pemkab Pacitan)

 

Dorong Ponpes Semakin Berkembang

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Sabtu (11/06/2022) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Makah Madinatul Quran (PPTQ MMQ) Di Dusun Barong Wetan Desa Candi Kecamatan Pringkuku.

Hadirnya PPTQ MMQ di Pacitan menjadi bukti pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Pacitan semakin baik. Demikian pula dengan masyarkat semakin memiliki banyak pilihan untuk menentukan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.

“Membangun Pacitan tidak hanya dibutuhkan fisik tapi juga penguatan SDM salah satunya pendidikan dari pondok pesantren,” kata Bupati dalam sambutannya.

Mas Aji berharap lembaga pondok pesantren semakin berkembang untuk membantu pemerintah daerah mewujudkan SDM ungul. Sampai saat ini di Kabupaten Pacitan sudah berdiri sebanyak 37 pondok pesantren tersebar di 12 kecamatan. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

Campsite Gunung Lanang di Desa Ngile Kecamatan Tulakan Pacitan

Di lokasi inilah Bupati Pacitan @inb_indratanurbayuaji bermalam camping, dalam rangkaian ngantor di Kecamatan Tulakan 9-10 Juni 2022.

Dengan ketinggian sekitar 750 mdpl, Gunung Lanang ini merupakan salah satu jajaran puncak-puncak tertinggi Pacitan. Saat cerah akan nampak view Gunung Lawu dan Gunung Sepang.
Dimanapun ternyata Pacitan itu tetap indah.

 

 

Gunung Lanang Sensasi Offroad Diatas Ketinggian

Iring iringan mobil offroad membelah keheningan malam. Deru mesin mobil empat penggerak meraung keras mendaki jalanan menanjak yang sebagian berlumpur. Meski pelan, namun kendaraan yang membawa rombongan bupati itu mampu menaklukkan jalur ekstrim menuju lokasi camping.

Gunung Lanang yang menjadi titik camping bupati kali ini memang memiliki medan cukup menantang. Berada di wilayah berbatasan antara Desa Ngile Kecamatan Tulakan dan Desa Gedangan Kecamatan Arjosari, gunung ini memiliki ketinggian lebih dari 700 Mdpl.

Menurut salah seorang warga, dari puncak Gunung Lanang terpampang pemandangan luas. Bahkan, jika cuaca mendukung megahnya Gunung Lawu jelas terlihat dari puncak gunung ini. Dilokasi ini Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji beristirahat menghabiskan malam setelah seharian beraktivitas ngantor di Kecamatan Tulakan.

“Menawi mboten ketutup pedut (kabut) Gunung Lawu mawon saking mriki ketingal mas,” ujar Misno.

Misno hanyalah satu dari puluhan warga yang datang ke lokasi camp bupati. Pria paruh baya tersebut rela berjalan lebih dari 1 km demi bertemu orang nomor satu di Pacitan itu. Hebatnya, Misno bukan warga Ngile Tulakan namun justru warga Gedangan Kecamatan Tegalombo.

Hadirnya puluhan warga dilokasi ngecamp memang cukup mengejutkan. Selain karena lokasinya yang jauh agenda satu ini memang tidak pernah menghadirkan warga sebelumnya. Melihat antusiasme warga bupati pun mengajak mereka untuk berkumpul, bernyanyi bersama untuk melepas penat. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)