Mas Aji Gelar Doa Bersama Masyarakat Kecamatan Tulakan

Masih dalam rangka ngantor di Kecamatan Tulakan, malam ini Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama masyarakat Kecamatan Tulakan menggelar doa bersama di pendopo kecamatan.
Usai doa bersama Mas Aji dan rombongan direncanakan bermalam camping di Gunung Lanang Desa Ngile. (prokopim pacitan/ Pemkab Pacitan)

Bertemu Petani Pinang Mas Aji Berharap Komoditas Berkembang

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memanfaatkan agenda ngantor di kecamatan untuk melihat dari dekat potensi wilayah. Tak terkecuali saat ngantor di Kecamatan Tulakan, Kamis (09/06/2022). Orang nomor satu di Pacitan itu memanfaatkan waktu senggang untuk menemui petani setempat.

Bukan petani biasa yang menarik perhatian bupati namun, kelompok warga yang merintis budidaya pinang. Komoditas tersebut tak lazim bagi warga pacitan dibandingkan menanam padi, jagung atau tanaman perkebunan lainnya.

“Ini sangat luar biasa semoga bisa berkembang dan yang terpenting masyarakat semangat mengembangkan tanaman pinang ini agar perekonomiaan terangkat,” kata Bupati penuh semangat.

Meski tidak asing bagi masyarat Pacitan namun, pohon pinang tidak pernah dibudidayakan. Padahal komoditas yang digunakan untuk bahan baku pewarna cat kosmetik dan farmasi tersebut memiliki nilai ekonomis tinggi. Tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik namun juga ekspor.

“Kita sudah lebih setahun memulai budidaya ini dan sudah tersalurkan 20 ribu bibit pohon pinang, ke petani” kata Nasrudin, kordinator pinang Pacitan.

Menurut Nasrudin saat ini sudah terbentuk kelompok petani pinang yang berangotakan 40 petani. Jenis pinang yang banyak ditanam adalah jenis betara, wangi dan seluang. Semuanya adalah jenis pinang kualitas eksport.
Kondisi wilayah Tulakan sendiri sangat cocok untuk budidaya pinang karena ketinggianya dibawah 800 Mdpl. Untuk satu kilo pinang kering saat ini dihargai Rp.13 ribu,” imbuh Slamet Riyanto, pembawa sekaligus penampung buah pinang dari perusahaan penyokong.

Selain bertemu kelompok petani pinang, Mas Aji juga mampir melihat budidaya jamur kuping dan jamur tiram milik warga Tulakan. Tidak hanya mengembangkan tanaman jamur, rumah jamur Intan Cendawan Squad tersebut juga memproduksi media jamur (Baglog). (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

Ngantor di Kecamatan Tulakan Bupati Pacitan Beri Pembinaan IMP Kader PPKBD Dan Sub PPKBD SE- KecamatanTulakan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kamis (09/06/2022) kembali melakukan agenda “Ngantor” di kecamatan. Untuk kali ini Mas Aji memindahkan kendali pemerintahannya ke Kecamatan Tulakan.

Tidak seperti biasanya, agenda ngantor di Kecamatan Tulakan baru bisa dimulai siang. Maklum, sepanjang pagi Bupati masih harus menghadiri beberapa acara di Pacitan kota. Baru tengah hari Bupati tiba di Kantor Kecamatan Tulakan dan langsung bertemu dengan para kepala desa se-Kecamatan Tulakan serta tamu-tamu lainnya.

Agenda pertama, Bupati melakukan pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) terdiri para kader Petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD se-Kecamatan Tulakan di pendopo kecamatan. Tak kurang dari 195 kader PPKBD dan Sub PPKBD dari 16 desa hadir mengikuti pembinaan dari orang nomor satu di Pacitan itu.

Dalam kesempatan itu Mas Aji menyatakan rasa bangganya terhadap para kader. Sebagai tenaga pembantu penyuluh, kader PPKBD dan Sub PPKBD memiliki tugas mulia membantu tersebarnya informasi KB ke masyarakat dan membantu dalam menciptakan pembangunan keluarga sejahtera.

“Keberhasilan suatu bangsa dan negara ini dimulai dari keluarga yang bahagia dan peran kader ini sangat luar biasa,” ungkap Bupati. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan).

 

PT Bintang Toedjoe Lirik Potensi Biofarmaka Pacitan

Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian (Dikuperin) Pacitan melalui Bidang Koperasi mengadakan Rapat Koordinasi Pengembangan Komoditas Biofarmaka di Kabupaten Pacitan. Bertempat di ruang rapat Dikuperin, Heru Wiwoho, Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan memberikan sambutan dan arahan dalam acara tersebut.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Kerjasama antara Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan PT Bintang Toedjoe dalam mengembangkan usaha mikro klaster Biofarmaka yaitu jahe merah dan sereh wangi dengan sasaran 3 Kabupaten yaitu Pacitan, Ponorogo, dan Wonogiri.

Dihadiri oleh Asisten Deputi Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM RI, OPD terkait, pengurus Koperasi, serta beberapa kelompok tani, Heru Wiwoho menyampaikan bahwa biofarmaka merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Pacitan. “Selain kelapa, kopi, kakao, dan olahan ikan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pacitan, kapasitas hasil biofarmaka di Kabupaten Pacitan juga cukup besar jika dibandingkan dengan Kabupaten lain di sekitar Pacitan,” ujarnya  (09/06).

Namun, hasil panen mayoritas dijual ke tengkulak dalam bentuk basah sehingga harga yang diperoleh relatif rendah, maka dari itu ini merupakan kesempatan yang baik bagi Pacitan dengan adanya kerjasama tersebut, mengesampingkan stabilitas harga, tentunya akan lebih terjamin.

Pada kesempatan yang sama perwakilan PT. Bintang Toedjoe juga memberikan paparan, mengenai beberapa skema kerjasama dan strategi kolaborasi dengan petani yang nantinya akan menjadi mitra.

Direncanakan kerjasama ini akan melibatkan Koperasi sebagai pengepul atau pengelola biofarmaka yang dihasilkan oleh petani. Selanjutnya Koperasi juga diharapkan dapat berperan sebagai control, dan support kepada petani. Dengan alur kerjasama dari hulu ke hilir ini maka semua yang terlibat akan mendapatkan manfaat masing-masing.

PT Bintang Toedjoe juga mengembangkan Digitalisasi Farmer, dimana semua informasi mengenai biofarmaka yang dihasilkan petani akan terdata dalam sebuah aplikasi. Ini tentunya akan membuat biofarmaka di Kabupaten Pacitan lebih dikenal oleh masyarakat luas. Kerjasama ini diharapkan dapat segera terealisasi sehingga dapat mendukung visi misi Bupati Pacitan yaitu “Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sektor Unggulan” dari sektor Koperasi dan Usaha Mikro. (Dikuperin/PemkabPacitan)

Tekait Sensus Lanjutan; “Tolong Masyarakat Menjawab Jujur dan Apa Adanya”

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berharap seluruh masyarakat turut mensukseskan Sensus Penduduk Lanjutan Tahun 2020, yang sempat terhenti lantaran merebaknya pandemi Covid-19.

Hal itu Ia utarakan saat Koordinasi dan Sosialisasi Long Form 2020 Kabupaten Pacitan, pagi ini (09/06) di aula Hotel Srikandi Pacitan.

Melihat urgensinya pendataan tersebut terhadap arah dan tujuan program pemerintah pusat maupun daerah, tentu diharapkan Mas Aji supaya masyarakat juga terbuka terhadap pertanyaan yang disodorkan oleh petugas. Sehingga data yang dihimpun dapat tepat dan sesuai dengan realitas lapangan.

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan Bagyo Trilaksono mengatakan, ada 203 petugas yang ditugaskan menyelesaikan program tahun 2020 tersebut. Mereka umumnya diberikan tanda pengenal yang mudah dipahami masyarakat.

“Seluruh petugas sudah mendapat pelatihan,” ungkap Bagyo yang juga menegaskan pentingnya data demografi terhadap arah dan tujuan pembangunan di Pacitan.

BPS juga mengatakan bakal menghitung kembali angka kelahiran di Pacitan yang dikabarkan meningkat, meski masih dalam angka normal, namun dirinya perlu terhadap hal itu untuk menyesuaikan angka kematian karena Covid-19. (PemkabPacitan).