Perdana Setelah Pandemi; Calon Haji Pacitan Resmi Berangkat ke Tanah Suci

Jamaah haji asal Kabupaten Pacitan sungguh mendapat pelayanan terbaik. Bagaimana tidak, berbagai hal seperti transportasi, konsumsi hingga Surabaya, obat-obatan lengkap dengan tenaga medis, maupun kain batik didukung oleh Pemerintah Daerah. Jamaah pun hanya fokus beribadah, sehingga dapat menjadi haji yang mabrur.

Ini adalah moment yang baik sekaligus yang ditunggu-tunggu calon haji dari Pacitan tersebut, sebab 2 tahun calon jamaah haji harus mengurungkan niatnya sebab Covid-19.

Meski disatu sisi kuota jamaah haji secara lokal maupun nasional harus dipangkas habis pada tahun ini. “Untuk Pacitan 52 jamaah, dari normal 154 jamaah,” ujar Moh Nasim, Kepala Kemenag Pacitan, pagi ini (06/07) di Pendopo Pacitan.

Hal tersebut dikarenakan belum normal lantaran masih adanya pandemi dan diperparah cuaca di Arab Saudi mencapai 59 Derajat Celcius. Sehingga yang diberangkatkan tahun ini berusia 65 tahun dari 4 kecamatan di Pacitan, meliputi Pacitan 35, Arjosari 10, Ngadirojo 5 dan Tegalombo 2. “Jadwal penerbangan belum menyebar di 12 kecamatan,” tambah Nasim.

Disamping itu jadwal penerbangan dari Surabaya akan berangkat di gelombang pertama di kloter 6 pada tanggal 7 Juni pukul 20:05 WIB. Dan akan tiba kembali di tanah air pada tanggal 19 Juli pukul 14:30 WIB.

Kemenag Pacitan pun berharap, kuota haji di Pacitan dapat bertambah dan merata di Pacitan, dan hal itu ia tegaskan merupakan tanggung jawab bersama.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di kesempatan yang sama menyampaikan rasa bahagia dan bangganya, lantaran tahun ini kembali digelarnya ibadah haji.

“Semoga bapak dan ibu dapat menjalankan syarat wajib dan rukun haji, sehingga menjadi Haji dan Hajjah yang mabrur,” harapnya yang disertai Ummul Kitab bersama-sama.

Tak lupa Mas Aji Jumat memohon doa para tamu Allah tersebut untuk turut mendoakan Kabupaten Pacitan, sehingga jauh dari bala dan dekat dengan keamanan dan kemakmuran. (PemkabPacitan).

Buka Acara Pembinaan ASN Lingkup Kemenag Kabupaten Pacitan Bupati Pacitan Minta Kemenag dan Pemkab Bersinergi

Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kementerian Agama Kabupaten Pacitan, Selasa (25/01) berkumpul di Pendopo Kabupaten Pacitan. Kehadiran para abdi negara ini tak lain untuk mengikuti pembinaan ASN oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul Maram.

Kegiatan pembinaan ASN dalam rangka Hari Amal Bhakti (HAB) ke-76 Kantor Kementerian Agama tersebut dibuka oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Dalam sambutannya Mas Aji memberi dukungan dan apresiasi kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan atas prestasi dan kerjasamanya selama ini. Kemenag dan Pemkab harus bersinergi mewujudkan masyarakat yang sejahtera bahagia. Konsep ulama dan umaro katanya, menjadi formula yang pas untuk mewujudkannya.

“Insyaa allah kalau sudah bersinergi kita semua bisa menempuh cita-cita dan mimpi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bahagia, kata Bupati.

Senada disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul Maram. Dihadapan para ASN Kemenag, mantan Kepala Kemenag Kota Surabaya itu minta seluruh jajaran kemenag untuk komitmen terhadap integritas. Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sesuai dengan tema Hari Amal Bhakti ke-76 yakni ‘Transformasi Layanan Umat”.

“Sebagai warga kementerian agama saya minta dalam memberikan pelayanan harus dan wajib memberikan pelayanan yang terbaik, berkeadilan dan bermartabat. Sehingga, pelayanan itu memberikan kepuasan. Kalau sudah pelayanan baik, masyarakat akan bahagia,” kata Husnul Maram.

Pembinaan ASN lingkup Kemenag Kabupaten Pacitan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dilaksanakan dalam rangkain Hari Amal Bhakti ke-76 Kantor Kementerian Agama. Selain jajaran Kementerian Agama hadir pula Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Pacitan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Ketua FKUB, Ketua MUI serta pimpinan ormas dari NU dan Muhammadiyah. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

PHBS dan Sholawat Tibbil Qulub Cara Ampuh Tangkal Covid-19

Ratusan masyarakat Kabupaten Pacitan pagi ini kompak melafalkan sholawat Tibbil Qulub sebelum melakukan senam bersama, dalam Kampanye Pacitan Sehat Cegah Covid-19 melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Alun-alun Pacitan (08/03).

Ditinjau dari penelitian dan data, Covid-19 yang merebak di 62 negara di dunia akhir-akhir ini tidak lebih berbahaya ketimbang virus lain seperti Sindrom Pernafasan Akut Berat (SARS). Pasalnya lebih dari 94 persen penderita umumnya berhasil sembuh.

Justru yang memperkeruh keadaan dan penting untuk segera disikapi adalah berita hoax, masyarakat harus paham dan dewasa terhadap Covid-19 supaya hoax tidak merajalela. “Pasien meninggal rata-rata karena panik,” kata Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto yang hadir dalam kegiatan itu.

Senada dengan Kapolres, Dandim 0801 Pacitan, Letkol. Nuri Wahyudi mengatakan masyarakat harus tetap tenang tanpa mengindahkan larangan pemerintah.”Intinya Covid-19 ini tidak seganas yang disampaikan berita,” ujar mantan Paspampres di era SBY tersebut.

Bupati Pacitan Indartato senang melihat semangat peserta senam, meski alun-alun sempat diguyur hujan, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk dapat hidup sehat.

Pak In sapaan Bupati juga berpesan supaya materi yang disampaikan Panitia tersebut agar nanti diaplikasikan dalam kehidupan dan disampaikan kepada keluarga dan lingkungan masing-masing. “Semoga virus ini tidak sampai di Pacitan. (Budi/timDiskominfoPacitan).

Ribuan Masyarakat Sholat Istisqo; Memohon Hujan Segera Turun

Ribuan warga masyarkat Kabupaten Pacitan pagi ini (29/10) berkumpul di Lapangan Lanud Iswahyudi Pacitan untuk melaksanakan Sholat Istisqo, berdoa bersama agar hujan segera turun. Bupati Pacitan Indartato yang hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kemarau sudah berlangsung tujuh bulan. “Sumber-sumber banyak yang berkurang,” kata Indartato.

Jika hujan yang diharapkan tidak kunjung datang maka pemerintah akan menggunakan dana cadangan yang ada untuk membantu masyarakat yang kekurangan, Indartato menambahkan anggaran takterduga tersebut semoga tidak terpakai untuk kebutuhan lain. Sementara ribuan tanki air bersih sudah tersalurkan ke titik-titik kekeringan yang tersebar diseluruh Wilayah Pacitan.

Muhammad Nurul Huda Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pacitan mengaku bahwa ide tersebut sebenarnya dari Bupati, lalu ia ditunjuk untuk merealisasikan doa bersama tersebut. Dua ekor kerbau juga tampak di lokasi, kata Huda itu merupakan bagian sarat Sholat Istisqo. “Semoga segera turun hujan yang berkah yang tidak menimbulkan musibah,” pungkas Dia. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

PKK dan DWP Kabupaten Pacitan Belajar Pemulasaraan Jenazah

Anggota PKK dan Darma Wanita harus menguasai semua hal, termasuk terjadi kematian (Kesripahan), perempuan harus berperan dalam pemulasaraan jenazah dengan baik, benar dan sesuai dengan syariat Agama Islam. 

Ini diakui penting dan diapresiasi Ketua Tim Penggerak PKK dan Penasihat Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pacitan Luki Indartato, digelarnya pelatihan Pemulasaraan Jenazah di Pendapa Kabupaten pagi ini 06/09/19 itu Luki benar-benar berharap anggotanya bisa bersikap saat terjadi kematian. “Tidak harus menunggu siapa-siapa, tapi anggota kita bisa langsung bersikap,” ujar Luki usai acara.

Dipercaya sebagai pemateri, Muhammad Nurul Huda sebagai orang nomor satu di Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan, menyampaikan secara detail segala sesuatu tentang pemulasaraan jenazah. Pasalnya kematian dapat terjadi kapan pun, dan bersifat urgensi, sosok perempuan acapkali dibutuhkan jika jenazahnya perempuan.

Berbagai pemahaman disampaikan, mulai dari memandikan jenazah, mengafani, salat jenazah hingga mengubur jenazah tanpa kesalahan sekecil apa pun. “Kita praktik bersama-sama materi-materi pemulasaraan jenazah ini supaya bisa langsung diterapkan saat terjadi Kesripahan,” ungkap Huda.

Di kesempatan yang sama, Ketua DWP Kabupaten Pacitan Betty Suko Wiyono menyampaikan bahwa pelatihan ini sudah masuk pada program kolaborasi Sosbud dan Pokja PKK itu merasa senang dengan pelatihan tersebut, ia yang selalu terinspirasi Luki Indartato, yang selalu aktif mengambil bagian saat tetangga atau saudara mengalami kematian sangat fokus dengan penyampaian materi, berharap memahami seluruh teknis pemulasaraan jenazah. “Selama ini kami ingin tahu, ingin bisa, karena ini bagian dari ibadah yang pahalanya sangat besar,” pungkas Betty. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).