Atasi Banjir Akibat Sumbatan Sedimen

Bersama kita bisa. Sepertinya itu yang menjadi gambaran kerja bakti bersih saluran di kelurahan Pacitan pada hari Minggu (9/10/ 2022).

Kerja bakti yang melibatkan Camat, Lurah Pacitan, Lurah Pucang Sewu, KORAMIL Kota, Satpol PP dan DAMKAR, Dinas PUPR dan masyarakat Kelurahan Pacitan berhasil mengatasi saluran drainase kota yang buntu karena sedimentasi.

Tonny SN sebagai Kabid PLAM PUPR saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kegiatan hari ini adalah kerja bareng antar lintas OPD, TNI dan masyarakat kelurahan Pacitan untuk mengatasi permasalahan genangan yang terjadi pada saat musim penghujan.

Karena banyaknya saluran drainase yang tertutup plat beton di atasnya, menyebabkan kesulitan dalam penanganan sedimentasi pada saat pemeliharaan saluran drainase. “Sehingga perlu kerja bareng buat menuntaskan permasalahan tersebut,” kata Tonny.

kegiatan yang dimulai pukul 06.00 tersebut diikuti masyarakat Kelurahan Pacitan berjalan cukup antusias. beberapa saluran yang tersumbat berhasil ditangani dengan water pressure dari mobil DAMKAR Pemkab Pacitan.

beberapa titik saluran terpaksa harus dibongkar plat betonnya untuk mempermudah pembersihan sedimentasi.

“Diharapkan dengan kerja bakti bareng antara lintas OPD,Koramil kota dan masyarakat ini , permasalahan genangan yang terjadi pada musim penghujan bisa diatasi bersama,” tambah dia. (PemkabPacitan).

Kerja Bakti Bersama Supaya Air Mengaliri Sawah

Ratusan masyarakat di tiga Desa yakni Desa Mangunharjo, Kedungbendo dan Jetiskidul Kecamatan Arjosari melaksanakan kerja bakti membersihkan dan memperbaiki saluran irigasi sepanjang 2,5 Kilometer yang tertimbun longsor dan sedimen akibat bencana banjir dan tanah longsor 2017 silam. Akibatnya sawah seluas 48 hektar setahun terakhir tidak dapat ditanami padi, “sementara petani menanam polowijo untuk mengisi waktu saja,” ucap Kepala Desa Jetiskidul Muhammad Hasim hari ini 03/01/19.

Upaya rekayasa akan dilaksanakan agar secepatnya air dapat mengaliri sawah, langkah sementara itu terpaksa dilakukan sebab Dinas terkait yang bertanggungjawab yaitu PUPR terlebih dahulu harus melakukan pengukuruan ulang ketinggian pipa yang menjadi tidak seimbang. “Ini bersifat darurat dahulu, untuk bangunan permanen kita harus mengajukan anggaran,” papar Susilo Budi Kasi Operasi Pemeliharaan Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Pacitan yang berada dilokasi.

Sementara itu Wabup Yudi Sumbogo yang memantau langsung kegiatan tersebut menjelaskan bahwa pemerintah harus bekerja cepat dalam menyelesaikan masalah ini, termasuk meminta detail laporan dari instansi terkait sebagai bahan kajian untuk pelaporan kepada Bupati, namun yang utama air secepatnya dapat mengaliri sawah, “agar petani tidak merugi,” harap Dia. (Budi/Anj/Wira/Riyanto/DiskominfoPacitan).