Ngantor di Kecamatan Nawangan, Mas Aji Ngecamp Di Bukit Mawur

Masih dalam rangkaian ngantor di Kecamatan Nawangan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji kembali memilih menginap di alam terbuka. Kali ini Mas Aji bersama rombongan ngecamp di Bukit Mawur Dusun Krajan Desa Nawangan.

Dengan view terasiring pesawahan pegunungan, Bukit Mawur menjadi salah satu pilihan lokasi bagi yang suka kegiatan outdoor.
(prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

Masuk 5 Besar Kecamatan Nawangan Berpeluang Menjadi Juara SP2K Tingkat Provinsi Jatim

Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan berpeluang menjadi yang terbaik di Jawa Timur dalam penilaian Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan (SP2K). Kesempatan tersebut sangat terbuka mengingat Kecamatan yang terkenal dengan Monumen sejarah perjuangan Jenderal Soedirman itu telah masuk 5 besar nominasi tingkat provinsi.
Menindaklanjuti penilaian berjenjang mulai dari tingkat kabupaten hingga Provinsi, tim penilai, Senin (29/11) melakukan penilaian tinjau lapang di Kecamatan Nawangan. Didampingi Wakil Bupati Pacitan Gagarin, tim penilai tingkat provinsi yang beranggotakan 9 orang dari berbagai instansi melakukan verifikasi untuk melihat secara konkrit kondisi sebenarnya di lapangan.
“Penilaian SP2K ini kita lakukan berjenjang mulai dari kabupaten kota sampai tingkat Provinsi. Di tingkat provinsi tim penilai melakukan penilaian terhadap 32 kecamatan yang lolos kita ambil 10 dan dari sepuluh dipilih 5. Skor tertinggi jadi finalis dan Kecamatan Nawangan menjadi salah satu finalis jadi lima ini sudah juara sebenarnya,” kata Ketua Tim Penilai Provinsi Jawa Timur Suryanto.
Suryanto menambahkan, SP2K dilaksanakan dalam rangka optimalisasi peran dan fungsi kecamatan dalam mewujudkan kecamatan cipta yang kreatif dan inovatif dalam rangka pelayanan dasar, pemberdayaan masyarakat dan penguatan ekonomi lokal. Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk menguji hasil evaluasi kinerja kecamatan 2020 yang dilakukan kabupaten/kota . Lebih khusus lagi bertujuan untuk identifikasi inovasi kecamatan yang layak untuk dikembangkan menuju kompetisi inovasi pelayanan publik.
Ada lima aspek penilaian dalam SP2K diantaranya aspek inovasi, aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek perekonomian serta pemberdayaan masyarakat dan administrasi pemerintahan.
Sementara, Wakil Bupati Pacitan Gagarin dalam sambutannya mengatakan, penilaian SP2K ini merupakan bentuk perhatian Provinsi Jawa Timur untuk support kinerja kecamatan. Wabup sangat mengapresiasi dan bangga karena Kecamatan Nawangan bisa masuk lima besar nominasi terbaik tingkat provinsi dan berharap menjadi yang terbaik. (humas Pacitan/ Pemkab Pacitan)

Panen Raya jeruk Si Beby Yang Manis

Pada jaman dahulu kala ternyata buah Jeruk Pacitan Kondang Kaloka, digemari khalayak akan kesegaran dan manisnya. Itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato saat melaksanakan Panen Jeruk bersama petani dan masyarakat Dusun Krajan, Desa Jetis Lor, Kecamatan Nawangan pagi tadi 11/04/19. “di Mall, buah ini sangat digemari. Artinya potensi di depan mata,” ujar Dia.

Sesuai rencana yang telah disepakati tahun 2014, Pemda Pacitan serius mengulang kembali masa kejayaan itu khususnya di wilayah tersebut dan Bandar. Hingga akhir 2018 sebanyak 118 Hektar telah tertanam pohon jeruk Berjenis Baby (Citrus Sinensis), sedang untuk tahun ini rencana kembali menanam di area seluas 25 Hektar. “Ada harapan kepada para petani yang didukung wilayah subur,” tambah Bupati.

30 Kelompok Tani sepakat terlibat aktif proyek besar tersebut, Bambang Ariwibowo petani berusia 21 tahun itu memilih bertani di ladang warisan orang tuanya ketimbang merantau atau berwirausaha. Belakangan diketahui bahwa profesi petani menurut Dia adalah warisan nenek moyang yang harus ditekuni dan didalami keilmuannya.

Ia senang dengan program pemda melalui Dinas Pertanian Pacitan, sedikit kendala pada proses penanaman dan perawatan tidak menjadi masalah karena keaktifan para Penyuluh. “Pemerintah dari sekarang harus melakukan langkah agar harga tetap stabil,” harap Bambang.

Ibnu Wahid Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki dan petani lain semakin gereget setelah si Baby kini hanya tinggal kenangan, merantau tumbuh subur di Kota Batu dan Malang. “Akhirnya saya dibantu dinas tanam 700 batang, sedikit ada peningkatan ekonomi di keluarga kami di awal-awal panen,” jelasnya.

Konsep pengembangan program ini mengutamakan pembangunan kawasan, berfungsi sebagai pemusatan dan kontrol kondisi, baik penanaman, perawatan sampai pada penjualan yang berkelanjutan. Selain itu ucap Pamuji adalah melakukan kerja sama berbentuk pengembangan Bumdes atau lembaga ekonomi yang dapat memediasi petani, produsen dan pasar. “Kekompakan menjadi fondasi menuju kesuksesan,” papar orang nomor satu di Dinas Pertanian itu kepada Diskominfo Pacitan.

Indonesia Butuh Pahlawan Baru Yang Berprestasi Dan Berdedikasi Tinggi Di Bidangnya

Setiap tahun bangsa Indonesia memperingati pertempuran di Surabaya 73 tahun silam yang diperingati sebagai hari pahlawan sebagai bentuk penghargaan untuk para pahlawan yang telah secara sukarela mempertahankan kemerdekaan. Ingatan kolektif bangsa akan tertuju pada keberanian, semangat pantang menyerah, serta pengorbanan tanpa pamrih para relawan yang telah gugur mendahului, para syuhada bangsa tersebut telah mewariskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah berdiri kokoh sampai saat ini dan untuk selamanya.

Prosesi peringatan Hari Pahlawan khususnya Upacara Peringatan Bendera Merah Putih Serta Mengheningkan Cipta Secara Serentak Selama 60 Detik seperti yang saat ini dilakukan juga dilakukan di seluruh pelosok tanah air. Bahkan di perwakilan Negara Republik Indonesia di luar negeri. Bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kepahlawanan, mempertebal rasa cinta tanah air dan meneguhkan semangat pengabdian bagi bangsa dan negara dihati bangsa dan Indonesia.

Peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara namun harus sarat makna, bukan hanya sebagai prosesi namun substansi setiap hari pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. “Hal ini penting karena nilai kepahlawanan bukan bersifat statis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah,” Kata Bupati Indartato membaca Amanat Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita pada Upacara Bendera Memperingati Hari Pahlawan Tahun 2018 di Monumen Jenderal Sudirman Desa Pakis Baru Nawangan 10/11/18. Kiranya seluruh rangkaian kegiatan peringatan hari pahlawan harus menjadi energi semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia.

Dengan tema Semangat Pahlawan Di Dadaku, mengandung makna sesuai fitrahnya dalam diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan, oleh karenanya siapa pun dapat menjadi pahlawan. Setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali dapat berinisiatif mengabdikan hal yang bermanfaat, “untuk kemaslahatan diri, lingkungan sekitar, bagi bangsa dan negara,” lanjutnya.

Setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait hal tersebut bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru. Saat ini membutuhkan sosok berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri. terlebuh lagi dibutuhkan sosok pemuda Indonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, pantang menyerah, berdisiplin, berkarakter menguasai ilmu pengetahuan.

Negeri ini membutuhkan pemuda yang kokoh dengan jati dirinya, mempunyai karakter lokal yang luhur, percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial sehingga mampu terlibat dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial. Negeri ini juga membutuhkan pemuda yang mempunyai pandangan global, mampu berkolaborasi untuk kemajuan bangsa dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam bersaing dan bersanding dengan negara lain. khususnya ketika negeri ini memasuki era revolusi industry 4.0,” imbuhnya.

Pada momentum tersebut Bupati mengajak untuk melakukan tindakan yang terbaik bagi bangsa sesuai dengan kemampuan dan bidangnya. Untuk berkontribusi kepada bangsa dari lingkungan terdekat yang akhirnya memberikan kekuatan dan ketahanan bagi bangsa dan negara.

Pada kesempatan tersebut Bupati hadir didampingi istri Luki Indartato, Wabup Yudi Sumbogo beserta istri, Sekda Suko Wiyono didampingi istri, Forkopimda, Pejabat Lingkup Pemkab serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan Badan. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).