Cegah Stunting Cegah Pernikahan Dini

Penanganan stunting kembali mendapat penekanan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji ketika memberikan pembinaan kepada kader Pembantu Penyuluh KB desa (PPKBD Dan Sub PPKBD) se-wilayah kecamatan Arjosari. Mas Aji berharap betul peran dari para kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) tersebut, mengingat perannya yang sangat strategis dimasyarakat.

“Stunting itu tidak ada obatnya yang kita butuhkan adalah kesadaran bersama dan itu tidak perlu mahal. Saya senang ada kader yang bisa memanfaatkan bahan bahan lokal untuk dijadikan makanan murah, enak tapi terpenuhi gizinya,” kata bupati.

Adanya inovasi murah dan mudah lanjut bupati, menjadi salah satu upaya mencegah kasus stunting. Karena dengan kemudahan itu masyarakat tidak kesulitan mengaplikasikanya . Tentu, dengan tidak menafikkan perlunya memberikan sosialisasi menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya kepada calon orang tua tentang pentingnya merencanakan pernikahan.

” kita masih punya permasalahan tentang pernikahan dini. Ini penting karena nikah dini akan berdampak terhadap stunting,” sambung Bupati.

Banyak dampak yang muncul akibat nikah dini. Selain belum siap secara psikologi nikah dini juga sering dikaitkan dengan kemampuan ekonomi. Jika hal tersebut abai maka dampaknya sangat besar, salah satunya timbul stunting. Untuk itu Mas Aji berharap betul peran kader PPKBD dan Sub PPKBD untuk mewujudkan program Bangga Kencana.

Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan paket leaflet KKA dan Cegah Stunting kepada kader PPKBD dan Sub PPKBD se Kecamatan Arjosari serta bantuan asistensi sosial penyandang disabilitas dari APBD Provinsi sebanyak 6 orang. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Ngantor Di Kecamatan Arjosari Bupati Langsung Tinjau Infrastruktur Terdampak Bencana

Hari ini, Kamis (24/06/2008) Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji kembali menggelar agenda ngantor di kecamatan. Kali ini Mas Aji mengendalikan roda pemerintahan dari bumi santri Kecamatan Arjosari.

Mengawali agenda ngantor di Kecamatan Arjosari, Bupati langsung melakukan aksi turun lapangan. Orang nomor satu di Pacitan itu melakukan peninjauan ke dua titik lokasi infrastruktur terdampak bencana. Titik pertama adalah tanggul pengaman di wilayah Desa Sedayu. Di lokasi tersebut terdapat abrasi bibir sungai sepanjang kurang lebih 30 meter yang mengancam keberadaan talud pengaman.

“Talud ini sangat vital mas karena kalau sampai pengaman ini jebol maka aliran sungai akan mengancam sawah dan permukiman,” terang warga setempat.

Tidak sampai disitu, Bupati Pacitan melanjutkan pemantauan ke Desa Mlati untuk melihat jembatan rusak terdampak banjir. Meski sudah ada penanganan darurat namun jembatan yang menjadi akses warga tersebut butuh penanganan segera.

“Tadi kita sudah diskusi kecil dengan pak kepala desa dengan Kepala PU PR untuk mencari solusi terbaik dan kita akan upayakan bersama sama,” kata Bupati.
Usai melakukan peninjauan bupati langsung menuju Kantor Kecamatan Arjosari untuk menjalankan serangkaian aktivitas. Salah satunya adalah melakukan pembinaan kepada IMP kader PPKBD dan Sub PPKBD se-Kecamatan Arjosari. Bumi santri Arjosari sendiri merupakan titik ke 11 dari rangkaian agenda ngantor di kecamatan bersama bupati.(Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Doa Bersama Masyarakat Kebonagung

Agenda Ngantor di Kecamatan Kebonagung, malam, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama masyarakat Kebonagung menggelar doa bersama di Pendopo Kecamatan, (16/06/22).
Doa bersama dilakukan sebagai salah satu ihtiar batin untuk mewujudkan masyarakat Pacitan sejahtera dan bahagia.
Sebelum pelaksanaan doa bersama, Bupati menyerahkan bantuan kepada anak yatim / piatu. Dan selepas acara dilanjutkan makan nasi tumpeng bersama.
Seperti diketahui, agenda Ngantor di kecamatan Kebonagung yang dimulai sejak pagi diisi dengan kegiatan pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) kader Pembantu Penyuluh KB Desa (PPKBD) dan Sub-PPKBD se-Kecamatan Kebonagung yang di rangkai dengan kegiatan Instameet V.03 bagi OPD se-Kabupaten Pacitan. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Beri Pembinaan Kader PPKBD Dan Sub PPKBD Bupati Pacitan Singgung Nikah Dini

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyinggung masih tingginya angka nikah dini di Kabupaten Pacitan. Hal itu disampaikan Mas Aji saat melakukan pembinaan kepada Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) kader Pembantu Penyuluh KB Desa (PPKBD) dan Sub-PPKBD se-Kecamatan Kebonagung, Kamis (16/07/2022).

“Ini menyangkut masalah kesadaran masyarakat dan ini tidak gampang, lebih mudah membangun fisik, ada dukungan anggaran selesai. Tapi, membangun kesadaran itu sulit karena butuh pendekatan sosial,” kata Bupati.
Layaknya stunting, pernikahan dini juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi Kabupaten Pacitan. Butuh kerja bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut termasuk peran IMP. Sangat penting berkolaborasi mulai dari RT, Desa, tokoh masyarakat hingga kecamatan serta forum pimpinan kecamatan yang lain.

“Saya titip betul kepada keluarga-keluarga di Kebonagung ini bagaimana menjadikan keluarga lebih hebat. Sehingga program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Program Bangga Kencana) di Pacitan dapat tercapai,” imbuh Bupati.

Mas Aji minta para kader PPKBD dan Sub PPKBD tetap bersemangat, tidak ragu mengajak pihak lain untuk bersama sama mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda menuju keluarga yang terencana. Pembinaan IMP kader PPKBD dan Sub PPKBD merupakan rangkaian acara dari agenda Bupati Pacitan Ngantor di Kecamatan Kebonagung. Acara pembinaan juga diisi dengan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Ngantor Di Kecamatan Bupati Ingin Tahu Pelayanan Dan Potensi Wilayah

Ada alasan khusus Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melakukan road show “Ngantor Di Kecamatan”. Tidak sekedar memindahkan segala aktivitas pemerintahan di kantor kecamatan namun, pemimpin muda itu sangat ingin tahu kondisi pelayanan sebenarnya di wilayah. Selain juga, Mas Aji ingin lebih dekat dengan rakyat.
“Ngantor ini kesibukan saya di kabupaten yang saya tarik ke kecamatan”, ungkapnya, Kamis (03/02)
Kepada awak media sesaat sebelum berangkat “Ngantor” di Kecamatan Donorojo, Bupati menyatakan dengan berkantor diwilayah akan ada banyak waktu untuk mengenal dan tahu potensi wilayah. Termasuk, bisa memanfaatkan waktu senggang bertemu dan berkomunikasi dengan rakyat.
Kecamatan Donorojo akan menjadi pusat pemerintahan sementara Bupati Indrata Nur Bayuaji selama ngantor di wilayah. Selama berada kecamatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah itu Mas Aji akan menggelar beragam agenda. Diantaranya, bersilaturahmi dengan FKKD, menerima tamu kedinasan, menggelar doa bersama serta bertemu masyarakat. Tak lupa setiap berkantor di kecamatan, Mas Aji selalu mencicipi makanan khas setiap kecamatan. Untuk Donorojo, sajian khasnya adalah lentho. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)