


Salah satu pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Pacitan yang harus segera disikapi adalah minimnya angka Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang berada di angka 68,39 pada tahun 2020, angka tersebut membuat Pacitan berada di peringkat ke 29 dari 38 Kabupaten/Kota se Jatim.
Satu-satunya jalan menyikapi hal yang akan berdampak kurang baik untuk Kota 1001 Goa ini adalah, meningkatkan rata-rata lama sekolah yang saat ini masih 7,6 tahun, sementara yang diharapkan 12,64 tahun.
Keberadaan Universitas Terbuka (UT) Malang di Kabupaten Pacitan selama ini cukup membantu pemerintah daerah tentang peningkatan Sumber Daya Manusia di Pacitan, namun demikian banyak masyarakat belum tahu keberadaan maupun eksistensi kampus negeri ke 45 yang diresmikan langsung Presiden Soeharto tersebut.
“Kami akan terus membangun kerjasama baik dengan Jajaran Pemda Pacitan maupun dengan instansi lain di Pacitan,” kata Dr. lilik Sulistyowati, Direktur UT malang menggelar peresmian Sentra Layanan Universitas terbuka (Salut). Pagi ini (21/06).
Sulis juga akan membangun komunikasi terhadap perangkat desa maupun satuan pendidikan guna menjelaskan langsung berbagai program yang bisa dimanfaatkan bagi guru maupun perangkat desa. “Selama 37 tahun kami sudah jatuh bangun mendirikan sistem pendidikan jarak jauh ini sehingga dapat berkualitas, tidak hanya nasional tetapi juga internasional. Yang pasti kami mempunyai mutu dan kualitas baik skill maupun soft skill-nya,” tambah Lilik.
Komitmen UT Malang terhadap peningkatan SDM di Pacitan yang nyatanya mampu meluluskan 400 Sarjana dan Pascasarjana berkualitas ini patut untuk diapresiasi Pemda Pacitan, selebihnya masyarakat semakin mempunyai banyak pilihan untuk melanjutkan jenjang pendidikan, tanpa perlu menyita waktu, tenaga maupun finansial.
“Jarak kita yang jauh dari pusat pendidikan memungkinkan sekali bagi masyarakat Pacitan, meski usia tak lagi usia sekolah saja, tetapi bagi yang sudah berkarir pun,” ujar Wakil Bupati Pacitan Gagarin di kesempatan yang sama.
Berbagai masukan akan kebutuhan gedung sekretariat UT Malang di Pacitan secepatnya akan dikomunikasikan Gagarin kepada Bupati sebagai pengambil keputusan, namun yang pasti pemerintah daerah membuka diri terhadap berbagai masukan yang mendorong SDM masyarakat Pacitan. (DiskominfoPacitan).
Transformasi digital sebagai kebijakan strategis pemerintah pusat harus diterjemahkan hingga ke daerah. Untuk itu, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai mitra strategis Kominfo harus siap bertransformasi secara digital dalam penyebaran informasi terutama kepada khalayak diakar rumput.
Harapan itu disampaikan Bambang Gunawan, PLT Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik mewakili PLt Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI saat memberikan sambutannya pada Bimbingan Teknis (Bimtek) KIM dengan tema : Transformasi Menuju KIM Digital. Kamis, 17/06/2021.
“Kita semua harus bersiap bertransformasi menjadi sumber daya manusia yang melek digital. KIM sebagai mitra strategis Kominfo harus menjadi garda terdepan dalam melakukan deseminasi informasi hingga ketingkat akar rumput,” harapnya.
Diakui Bambang, saat ini ada sekitar 2.399 KIM tersebar diseluruh Indonesia. Dari sejumlah itu kedepannya perlu dipetakan karakteristiknya masing-masing. Sehingga potensi yang dimiliki oleh KIM bisa dimaksimalkan sesuai dengan perannya dalam pelaksanaan desiminasi informasi publik.
“Melalui pemetaan karakteristik KIM tersebut diharapkan bisa dilihat seberapa banyak KIM yang sudah bertransformasi kearah digital. Artinya didalam aktifitas yang dilakukan baik dalam menjalankan usahanya maupun aktifitas komunikasi publik apakah sudah memanfaatkan tehnologi informasi dengan baik,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap, hendaknnya dimasa pandemi saat ini, KIM lebih bisa berkiprah dalam menyeimbangkan informasi yang terjadi disekitarnnya. “Pandemi ini harus menjadi momentum bagi KIM untuk lebih aktif dan peka terhadap informasi. Menjadi garda terdepan dan pertama apakah informasi itu benar, Hoack atau bukan,” ujarnya.
Tak lupa Bambang juga berpesan kepada peserta agar melalui Bimtek KIM 2021 seluruh peserta dapat memahami dan memafaatkan dengan optimal sehingga mendukung upaya transformasi KIM menuju KIM digital. ” Serap ilmu dari seluruh narasumber agar pengetahuan dan kompetensi anggota KIM dapat meningkat sehingga siap menghadapi arus digitalisasi yang ada didepan mata,” pungkasnya.
Bimtek virtual KIM dengan tema : Transformasi Menuju KIM Digital ini diselenggaran oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Bimtek yang digelar selama 2 hari, 17-18 Juni 2021 ini menghadirkan narasumber sejumlah praktisi media diantaranya : Alfito Deannova Gintings Direktur konten PT. Trans Digital Media (Detik Network), Wisnu Wisdiantoro Wartawan Foto Kompas, Thomas Herda Konten Kreator/ Youtuber Indonesia dan sejumlah praktisi media sosial.
Dalam Bimtek KIM kali ini, KIM Pena Pacitan dan 11 KIM di Jawa Timur ditunjuk menjadi peserta Bimtek yang digelar di di Salah satu hotel kawasan wisata senggigi, Batulayar, Lombok Barat, secara daring dan disiarkan langsung melalui chanel resmi Youtube : Ditjen IKP Kominfo. (Diskominfo Pacitan)
Anggota KIM Pena Kabupaten Pacitan mengikuti kegiatan Bimtek virtual KIM dengan tema : Transformasi Menuju KIM Digital yang diselenggaran oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI di Ruang Sistem Informasi Desa (SID) desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mencoba langsung bagaimana sensasi mancing di kolam milik Kelompok Pemberdayaan Ikan Mina Wedana di Dusun Tempel Kidul, Glinggangan, Pringkuku.
Didampingi Wakilnya Gagarin dan sejumlah pejabat terkait dirinya juga berkesempatan membakar sendiri hasil pancingannya.”Ternyata mantab sekali bisa mancing, bakar ikan sendiri,” kata Bupati, (16/06).
Menurut Mas Aji, berbagai inovasi yang dilakukan masyarakat Dusun Tempel Kidul patut untuk diapresiasi pemerintah, berlandaskan pada komitmen tersebut, ia yakin sebuah wilayah madani yang diharapkan bersama akan menjadi satu keniscayaan kelak dikemudian hari. “Saya yakin dengan niat dan keseriusan masyarakat kita dapat sejahtera,” tuturnya.
Bupati juga berharap komitmen yang dilakukan segenap masyarakat di Tempel Kidul dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Pacitan. Hal tersebut lantaran pemerintah tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya.(DiskominfoPacitan).