Kolaborasi yang Epic untuk Hasil Yang Maksimal

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, meningkatnya debit Sungai Grindulu yang dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan terkikisnya tebing Sungai Grindulu di Desa Pagutan dan Gembong, Kecamatan Arjosari.
Sesuai arahan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Pemerintah Kabupaten telah melakukan langkah-langkah penanganan kedaruratan dengan maksimal diantaranya dengan pengalihan aliran sungai. Begitupun Pemerintah Desa Arjosari bersama warga dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sudah bahu membahu mengupayakan penanganannya.
Untuk mengurangi dampak yang lebih besar dirasakan oleh masyarakat, hari ini (8/12) Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) mulai membuat beberapa krib darurat. Beberapa truk mengirimkan boulder atau batu-batu besar, sedangkan 1 unit excavator membantu menurunkan dan menatanya.
Sementata itu, Kepala Dinas PUPR Edy Junan Ahmadi menyampaikan bahwa bencana alam yang terjadi saat ini tidak hanya berada di satu lokasi, melainkan banyak lokasi yang semuanya memerlukan penanganan cepat. Pemerintah Kabupaten telah melakukan langkah – langkah penanganan darurat, melakukan pengalihan aliran sungai, membantu sesek bambu, dan sekarang mengupayakan pembuatan Krib darurat. Pemerintah Desa bersama masyarakat juga bahu membahu membuat turap dari sesek bambu.
“Pembangunan Krib darurat dari boulder bertujuan untuk mengatur dan mengarahkan arus sungai, serta mengurangi kecepatan arus di sepanjang tebing sungai, sehingga daya rusak air dapat tereduksi”, terang Yudo Tri Kuncoro Kepala Bidang Sumber Daya Air. Hal ini sejalan dengan misi Bupati Pacitan Mewujudkan Percepatan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dan Pembangunan Wilayah Perbatasan Dengan Tetap Memperhatikan Kualitas Lingkungan Hidup.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo melalui PPK OP3 Madiun yang juga telah membantu bronjong dan Sandbag. Ini semua bentuk kolaborasi yang baik, karena untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan kolaborasi seperti ini”, pungkas Edy Junan.(PUPRPacitan/DiskominfoPacitan).

Jaga Kelestarian Sumber Air Bupati Pacitan Ajak Masyarakat Tanam Pohon

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melestarikan sumber air agar tetap terlindungi, terawat dan terus mengalir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan konservasi kawasan sumber air baik yang kondisinya rusak atau tidak terawat maupun yang masih terawat dengan baik.
“Harapan saya masing -masing desa bisa menyisihkan sedikit anggaran untuk penghijauan dan meletarikan sumber sumber air,” kata Bupati saat acara Konservasi Sumber Air dan Hari Menanam Pohon Indonesia di Desa Sempu Kecamatan Nawangan, Rabu (08/12).
Menurut Bupati, menjaga kelestarian alam merupakan gerakan bersama mulai dari pemerintah daerah, kecamatan dan desa, serta didukung semua komponen masyarakat. Menjaga daerah-daerah yang menjadi sumber air dengan melakukan penanaman pohon serta mencegah penebangan liar. Ia minta peran aktif dari camat dan kepala desa yang lebih tahu kondisi wilayah masing-masing.
Gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Konservasi sumber air bertujuan untuk memulihkan kembali ketersediaan air yang semakin berkurang terutama saat musim kemarau. Sesuai data yang ada saat ini jumlah sumber air yang ada di Kabupaten Pacitan sejumlah 388 tersebar di 12 kecamatan.
Desa Sempu Kecamatan Nawangan dipilih menjadi lokasi gerakan penanaman pohon karena kecamatan yang terkenal dengan peternakan kambing etawa ini merupakan akar serta sumber air sungai grindulu, sungai terbesar di Kabupaten Pacitan. Jumlah bibit tanaman yang ditanam sebanyak 277.600 batang dengan jenis bibit kayu-kayuan sebanyak 300 batang serta bibit tanaman produktif 19.100 batang.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga diserahkan sejumlah penghargaan diantarannya Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup yaitu Desa Program Kampung Iklim (Proklim) dimana 3 Desa berhasil menyabet penghargaan yaitu Desa Donorojo Kecamatan Donorojo, Desa Bangunsari Kecamatan Bandar, dan Desa Padi Kecamatan Tulakan.

ProKlim merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi.

Selain itu juga diserahkan Dua Piagam Gubernur Jawa Timur melalui Desa Berseri. Desa Donorojo Kecamatan Donorojo dan Desa Bubakan Kecamatan Tulakan. Serta penghargaan pada para pemenang Lomba Fotografi dengan tema “Menanam Pohon Selamatkan Bumi” yang diraih oleh Novi Dian sebagai Juara pertama, Hafidz Permana sebagai Juara kedua, Juri mendapat Juara ketiga serta Taufiqurrahman mendapat Juara Favorit.

(Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)

Bakesbangpol; Bersyukur, Suara Masyarakat Pacitan Terdengar

Akhirnya PPKM level 3 batal diterapkan oleh Pemerintah atas keputusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Keputusan diambil lantaran dia menganggap masyarakat Indonesia sudah lebih kuat melawan Covid-19.
“Alhamdulillah Pemerintah Pusat mendengar aspirasi masyarakat Pacitan,” kata Tri Mudjiharto, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Pacitan usai mengkonfirmasi kabar tersebut.
Meskipun PPKM batal, tetap ada peraturan yang harus diperhatikan, misalnya pelarangan kegiatan perayaan tahun baru di seluruh pusat keramaian, pusat perbelanjaan, bioskop dan restoran tetap buka maksimal 75 persen kapasitas. Untuk kegiatan sosial budaya, kerumunan masyarakat yang diperbolehkan maksimal 50 orang.
“PPKM memang dibatalkan, tetapi masyarakat Pacitan harus tetap taat dengan aturan pengetatan,” tambahnya. Pihaknya juga berharap masyarakat tetap waspada dengan bahaya Covid-19 yang terus bermutasi.
“Tetap lakukan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M untuk pencegahan,” pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa vaksinasi dosis pertama di Jawa-Bali sudah mencapai 76 persen, sedangkan dosis kedua sudah mendekati 56 persen. (BakesbangpolPacitan/DiskominfoPacitan).

Pimpin Gertak PSN Bupati Pacitan Ajak Masyarakat Berantas Sarang Nyamuk DBD Dengan Gerakan 3M

“Kita perlu waspada dengan adanya kasus DBD di Pacitan meskipun ini periodik karena setiap tahun pasti ada ketika memasuki musim penghujan,” ungkap Bupati, Selasa (07/12).
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (Gertak PSN-DBD) di Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari. Didampingi Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Sekda Pacitan Heru Wiwoho, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mahmud, Kadinkes serta masyarakat, Gertak PSN DBD menyasar lingkungan rumah rumah warga.
Tidak hanya melakukan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, Mas Aji didampingi Kadinkes Pacitan Hendra Purwaka juga melakukan pengamatan jentik dan pengasapan nyamuk dewasa (Foging). Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mewaspadai peningkatan kasus DBD serta mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Pacitan.
“Kita perlu waspada dengan adanya kasus DBD di Pacitan meskipun ini periodik karena setiap tahun pasti ada ketika memasuki musim penghujan,” ungkap Bupati, Selasa (07/12).
Melalui kegiatan serentak Mas Aji berharap kasus DBD di Pacitan dapat ditekan atau jika bisa tidak ada kasus baru lagi. Untuk itu butuh kerja semua pihak terutama masyarakat untuk selalu membudayakan hidup bersih serta peduli terhadap lingkungan sekitar rumahnya.
Sebagai antisipasi lanjutan pemerintah akan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya melakukan 3M jika mendapati potensi sarang nyamuk di lingkungan sekitar. Bupati juga minta masyarakat rajin memakai lotion nyamuk, memasang kelambu serta rajin mengamati jentik nyamuk.
“DBD bagaimanapun berbahaya cuman penyebarannya saat ini Insya Alloh belum banyak, mudah-mudahan tidak meluas tapi malah menyempit,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut, Gertak PSN DBD akan dilaksanakan serentak di semua wilayah Kecamatan selama 4 minggu berturut turut setiap jumat. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan gerakan 3M minimal seminggu sekali serta melakukan penaburan larvasidasi ditempat penampungan air terutama pada daerah endemis. (humas pacitan / Pemkab Pacitan)

Bupati Ajak Kadin Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah Angkat Potensi Pacitan

Kabupaten Pacitan memiliki potensi sumber daya alam melimpah. Namun sayang, belum semua sumber daya tersebut terkelola maksimal.

“Penduduk Pacitan itu tidak banyak tapi potensinya besa, salah satunya di bidang perikanan karena kita memiliki garis pantai yang panjang,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
Mas Aji menyampaikan hal tersebut di hadapan dewan pengurus baru Kamar Dagang Dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Pacitan periode 2021-2026 usai dikukuhkan di Pendopo Kabupaten, Selasa (07/12).
Tidak hanya sektor perikanan, Bupati menyebut sektor pertanian dan perkebunan juga memiliki peluang menjanjikan untuk dikembangkan. Tentu, dengan tidak menafikkan sektor pariwisata yang menjadi primadona sekaligus lokomotif perekonomian masyarakat Pacitan.
Untuk itu Bupati berharap peran Kadin sebagai wadah para pengusaha untuk turut ambil bagian berkontribusi memaksimalkan potensi-potensi tersebut. Selain investasi salah satu kunci adalah dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta sinergitas yang baik antara, pemerintah, pelaku usaha atau swasta.
Senada disampaikan Ketua Kadin Kabupaten Pacitan Sutomo. Menurutnya sebagai tempat konsultasi, pembinaan dan pembangunan dunia usaha Kadin Pacitan akan selalu menjalin sinergitas dengan pemerintah daerah. Tujuannya tak lain untuk ambil bagian dalam membangun perekonomian di Pacitan.
“Mohon doa restu semoga Kadin dapat menjadi pemersatu pengusaha baik pengusaha kecil, UMKM maupun pengusaha industri besar sehingga bermanfaat bagi masyarakat Pacitan,” katanya. (Humas Pacitan / Pemkab Pacitan)