OPD Harus Aktif Bermedia Sosial

Tak bisa dipungkiri, masyarakat zaman sekarang adalah masyarakat yang haus akan informasi, terlebih informasi mengenai kegiatan pemerintahan. Untuk itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memiliki akun media sosial (Medsos) agar tidak ketinggalan informasi serta responsif terhadap aspirasi yang muncul di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat membuka pelatihan pengelolaan media sosial bagi perangkat OPD yang digelar oleh DInas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan bertajuk #InstameetOPD di gedung Karya Dharma Pacitan, Kamis(14/10/2021).

“Saya yakin, masyarakat kita sudah sangat akrap dengan media sosial, untuk itu setiap OPD harus memiliki akun medsos dan aktif digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas,” tukasnya.

Memang, kata Bupati, saat ini Pacitan sudah memiliki website Wadule Pacitan untuk menampung semua keluhan dan aspirasi dari masyarakat Pacitan. Namun hal itu dinilainya masih kurang maksimal menyaring berbagai keluhan masyarakat.

“Kalau kita berbicara kecepatan dan lebih memasyarakat, yang paling umum, yang paling dipahami masyarakat Pacitan itu medsos, yang pertama grup WhatsApp dan yang kedua Medsos, dengan setiap OPD mempunyai medsos, monggo nanti sistemnya dibantu Kominfo, sehingga aspirasi di Wadule Pacitan itu bisa lebih cepat tersampaikan, kita pun bisa menjawab segala keluhan dan aspirasi masyarakat Pacitan,”jelasnya.

Bupati Aji juga berharap, selain memiliki akun, setiap OPD harus memiliki admin media sosial yang siap menjawab pertanyaan serta saran maupun kritik dari masyarakat umum.

“Jangan sampai OPD dinilai kurang responsif dan kurang komunikatif. Setiap OPD harus memiliki admin media sosial yang siap menjawab pertanyaan serta saran maupun ktitik dari masyarakat umum,” ujarnya.

Bupati juga mengimbau dan mewanti-wanti kepada OPD yang hadir yang belum memiliki media sosial untuk segera membuatnya dan rutin mengisi terkait dengan kegiatan OPD.

“Saya akan pantau pergerakan setiap minggunya, Silakan yang belum memiliki akun baik facebook, instagram maupun twitter untuk segera membuat dan aktif mengisinya. Saya yakin akun-akun pemerintah akan cepat diikuti oleh masyarakat karena mereka ingin tahu apa yang kita perbuat,” himbaunya.

Selain itu, hal lain yang mendasari mengapa setiap OPD di Pacitan mengaktifkan medsos, kata Bupati, adalah dalam visi dan misi Kabupaten Pacitan ada sejumlah titik fokus, yaitu infrastruktur,kemudian perkenomian, dan perekonomian ini daya ungkitnya adalah pariwisata, satu lagi tentang pertanian, tentang agriculture, yang keempat tentang reformasi birokrasi.

“Nah, dalam pencapaian visi misi tadi yang 7 priotirtas harapan saya disitulah peran panjenegan dengan medsos mengabarkan kepada masyarakat, maka yang akan terjadi, bisa jadi bahwa ketika sebentar lagi ada pembahasan APBD 2022 disitu akan kelihatan jelas, saya pun akan memantau dengan mudah, yang cepat, dinas mana yang programnya yang selaras dengan visi misi dan RPJMD 2021-2026 itu,”paparnya.

Bupati berharap, dengan setiap OPD mengaktifkan media sosialnya, harapannya hal itu menjadi rutinitas di dinas nya masing-masing.

“Jadi semuanya nyengkuyung prioritas yang kita sepakati. (Media sosial) inimenjadi alat komunikasi, juga menjadi alat kampanye yang sangat efektif,misalkan untuk kampanye sosial, pendidikan, pariwisata, UMKM,”pungkasnya. (Diskominfo Pacitan)

Kabupaten Pacitan Raih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Pratama

Pemerintah Kabupaten Pacitan menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori Pratama (Pemula) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA). Penghargaan diterimakan kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji oleh Menteri PP PA RI I Gusti Ayu Bintang melalui daring, Rabu (13/10).
Anugerah Parahita Ekapraya (APE ) merupakan penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen dalam pencapaian dan perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.
Penghargaan ini sendiri merupakan bukti bahwa Kabupaten Pacitan telah dan terus berupaya mewujudkan pembangunan berbasis gender. Anugerah Parahita Ekapraya (APE) terdapat empat kategori, yaitu Pratama (Pemula), Madya (Pengembang), Utama (Peletakan dasar dan Keberlanjutan) serta Mentor. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Bupati Pacitan Dan Forkopimda Mengikuti Upacara Hari Jadi Ke-76 Provinsi Jatim Secara Virtual

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama Forkopimda, Rabu (13/10) mengikuti Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-76 Provinsi Jawa Timur di ruang rapat bupati. Upacara yang dipimpin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu dilaksanakan secara virtual langsung dari Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Mengenakan busana tradisional, Bupati Indrata Nur Bayuaji didampingi Ketua TP PKK Efi Suraningsih Indrata Nur Bayuaji bersama Wakil Bupati Gagarin mengawali acara dengan memberikan santunan kepada anak yatim.
Dalam amanatnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pada hakekatnya dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ini adalah ungkapan rasa syukur dari perjalanan yang penuh dinamika serta situasi yang tidak mudah akibat badai pandemi covid 19. Namun demikian, ditengah ancaman kesehatan tersebut , Masyarakat Jawa timur tetap solid sebagai satu kesatuan. Semangat tersebut selaras dengan tema Hari Jadi ke 76 Provinsi Jawa Timur tahun 2021 yakni “Jatim Bangkit”.
“Tugas kedepan menuntut kita tidak boleh menyerah menghadapi persoalan yang sulit. Dengan keyakinan kekuasan Tuhan bersama kita akan mampu bertahan” kata Gubernur.
Dalam kesempatan itu Gubernur menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh komponen yang telah bekerja keras berjuang melawan pandemi covid 19. Gubernur juga minta kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kepedulian, gotong royong dan guyub rukun karena masih banyak tantangan khususnya mengatasi dampak pandemi covid 19. (HumasPacitan/Pemkab Pacitan)

Noto Roso Masak Makanan Olahan; Hasilnya Mak Nyuss

Para pelaku usaha yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Makanan Olahan (Noto Roso) Pasar Arjosari mengikuti Pelatihan Teknis bagi IKM Makanan Olahan, diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pacitan, Selasa (12/10) di Gedung KPRI Arjosari. Pelatihan Teknis IKM ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai tanggal 12 sampai 14 Oktober 2021.
Mengacu pada Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan, Pelatihan Teknis bagi IKM Makanan Olahan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan teknis para pelaku usaha/ industri makanan olahan di wilayah Kabupaten Pacitan, khususnya di Kecamatan Arjosari.
Sebanyak 20 orang pelaku usaha industri makanan olahan Kecamatan Arjosari hadir sebagai peserta pelatihan serta difasilitasi oleh Yulian Dwiki Diqi Dwi Aksara dari TIGADE Bakery & Cake Arjowinangun. Secara teknis 20 peserta dibagi dalam 4 kelompok yang dipandu oleh instruktur untuk melakukan uji coba sejumlah resep olahan.
“Saya berterimakasih kepada Bapak Bupati dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan yang telah memfasilitasi terlaksananya pelatihan pada hari ini, semoga kedepannya usaha kami menjadi lebih lancar,” ujar Yayuk Setiawati, salah satu peserta pelatihan sekaligus Sekretaris Paguyuban Noto Roso.
Selain pelatihan teknis bagi IKM Makanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pacitan berkomitmen untuk mendampingi para pelaku usaha IKM di Kabupaten Pacitan untuk memenuhi standarisasi produknya yakni dengan fasilitasi perijinan, pendaftaran merek, serta uji nutrisi.
“Kami mengharapkan ke depannya ada sentra-sentra Industri Kecil yang tumbuh dan berkembang di Kab Pacitan yang memenuhi standarisasi produk serta memiliki daya saing dengan dengan daerah-daerah lain,” terang Heru Sukrisno, Kepala Disperindag Pacitan dalam sambutannya. ( @disperindagpacitan / @diskominfopacitan )

Siswa SD Islam Pacitan Akan Berlomba di Pentas PAI Tingkat Provinsi

Indi Najma Zahira Arif melafadzkan ayat demi ayat Al Quran dengan fasih dan lancar. Dengan suara lirih, siswa kelas 6 SDIT Ar Rahmah itu berusaha melatih dan melancarkan hafalannya meski sekedar mengisi waktu menunggu bertemu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
Indi Najma Zahira Arif merupakan finalis Musabaqoh Hifdzil Quran (MHQ) yang akan berkompetisi dalam Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Provinsi. Indi tidak sendirian, bersama Ezzas Raisa Faizullah, mereka mewakili Kabupaten Pacitan dalam ajang yang berlangsung dua tahunan tersebut. Siswa SDI Nurul Yaqin Kecamatan Ngadirojo itu sendiri merupakan pemenang lomba pidato dalam Pentas PAI tingkat Kabupaten beberapa waktu lalu.
“Ini Mas Ezzas yang tampil kemarin di pendopo ya, terimakasih tetep semangat semoga nanti berhasil pokoknya semangat terus,” kata Bupati Indrata Nur Bayuaji saat menemui keduanya.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Pacitan, Daryono, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren, Kantor Kementerian Agama Pacitan Bambang Hadi Suprapto serta guru pembimbing, keduanya menemui bupati untuk berpamitan sekaligus meminta restu.
Indi Najma Zahira Arif dan Ezzas Raisa Faizullah maju ke tingkat provinsi setelah lolos seleksi melalui daring (dalam jaringan). Masuk 6 besar keduanya berhak melaju ke partai final di Surabaya yang berlangsung secara luring (luar jaringan).(humasPacitan / Pemkab Pacitan)