Bupati Aji Serahkan Bantuan Paket Sembako dan Program Pangan Grindulu Mapan Di Kecamatan Ngadirojo

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di dampingi Camat Ngadirojo beserta Kepala Desa Wonodadi Wetan dan Kepala Desa Ngadirojo menyerahkan secara simbolis bantuan paket sembako dan bantuan program pangan Grindulu Mapan kepada warga masyarakat kecamatan Ngadirojo, Rabu 4 Agustus 2021.

“Saya juga ingin memastikan bahwa setiap kebijakan pemerintah dapat tepat sasaran dengan mengunjungi dapur dan melihat kondisi rumah warga masyarakat,” tukas Bupati Aji.

Selain menyerahkan sejumlah bantuan, Bupati juga melakukan diskusi dengan Camat Ngadirojo, Kapolsek Ngadirojo, Danramil Ngadirojo, kepala desa Wonodadi wetan dan kepala desa Ngadirojo mengenai kondisi Pandemi saat ini dan upaya penanganannya.

“Dari diskusi langsung dengan rekan-rekan yang bertugas lapangan, saya banyak mendapatkan masukan dan saran untuk dasar pengambilan kebijakan pemerintah kabupaten Pacitan,” pungkasnya. (Pemkab Pacitan)

Jadi Narsum Webinar Universitas Hang Tuah, Bupati Aji Berbagi Gagasan Konsep Pengembangan Sektor Industri Kreatif dan Pariwisata Pacitan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mendapat kehormatan untuk menjadi narasumber Webinar Nasional Kewirausahaan Ekonomi Kreatif Dan Pariwisata Dalam Perspektif Kemaritiman yang diselenggarakan oleh program studi (Prodi) Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hang Tuah Surabaya, pada Selasa (3/8/2021) secara daring.

“Ini momentum bagi saya untuk bisa berbagi gagasan tentang konsep dan strategi pengembangan ekonomi masyarakat Pacitan melalui pengembangan sektor industri kreatif dan pariwisata. Sesuai dengan visi kami Masyarakat Pacitan yang Sejahtera dan Bahagia, sektor pariwisata akan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Pacitan,” tukas Bupati Aji.

Di awal paparannya, Bupati menyebut membicarakan pariwisata ditengah Pandemi COVID-19 tentu menjadi bahasan yang sangat menarik.
“Jadi bicara tentang kebahagiaan ditengah kesedihan yang berlangsung hanya saja saya menyakini bahwa semua hal pasti ada waktunya, artinya badai pasti berlalu tidak ada yang abadi, termasuk COVID-19 itu sendiri, entah kita nanti bisa bersahabat dengan COVID-19 atau COVID-19 hilang dari dunia ini,”jelasnya.

Tentunya, kata Bupati Aji, peluang di dunia pariwisata kedepan nanti akan disongsong. Sementara, kata dia, saat ini adalah menyimpan rindu bersama-sama.

“Kangen kita bersama-sama untuk berwisata untuk piknik sehingga pada saatnya nanti bisa betul-betul berwisata yang berkualitas,”ujar dia.
Dalam kaitan dengan penataan wisata bahari, Bupati Aji mengatakan dirinya memiliki beberapa kebijakan yang mendukung pariwisata ini yang itu tercantum dalam visi misi Bupati Pacitan.

“Yaitu masyarakat Pacitan yang sejahtera dan bahagia, di sini di misi yang ketiga adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor agraris, kemudian sektor pariwisata serta sektor unggulan lainnya, artinya waktu kami bikin visi misi ini betul-betul kami menyantumkan kami tulis disitu pariwisata,”ujarnya.

Sebagai bentuk keseriusan dalam penataan sektor pariwisata, Bupati mengatakan fokus di RPJMD yang sedang disusun di 2021 sampai 2026 ini tertulis prioritas pembangunan peningkatan Daya Tarik Wisata (DTW).

“Dan kawasannya juga kami cantumkan ada Pantai Buyutan, Pantai Klayar, Pantai Watu Karung, Pantai Srau, Pantai Pancer Door dan Pantai Taman, di sini bisa dilihat dari sekian wisata atau potensi wisata yang saya sampaikan, yang kami cantumkan adalah destinasi wisata yang khususnya wilayah pantai atau bahari,”papar mantan Ketua DPRD Pacitan ini.

Bukan tanpa dasar Bupati menyebut wisata bahari menjadi salah satu fokusnya. Hal itu, kata dia, seperti riset yang dilakukan bahwa pengunjung itu akan lebih banyak datang ke pantai daripada tempat wisata yang lain secara berulang.

“Artinya kami mempunyai wisata gua yang sangat indah sekali adanya goa gong, tapi biasanya pengunjung datang ke goa itu hanya sekali, maksimal dua kali, tapi ketika ke pantai bisa berkali-kali dan ada aktivitas yang dilakukan di pantai yang itu bisa menambah lama tinggal dari para pengunjung. Maka dari itu kami fokus mencantumkan pantai-pantai yang akan kami kembangkan kedepannya,”paparnya.

Mengakhiri paparnnya, Bupati berharap, webinar yang diselenggarakan oleh universitas Hang Tuah ini bisa lebih memperkenalkan potensi Kabupaten Pacitan secara lebih luas.

Dalam seminar nasional daring tersebut, juga turut menjadi narasumber adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Komisi XI DPR RI Kamrussamad dan Dosen Administrasi Publik Universitas Hang Tuah Budi Rianto. (Pemkab Pacitan)

Bantu Beras Untuk Warga Isoman Bupati Beri Dukungan Semangat

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyambangi sekaligus memberikan bantuan beras kepada warga di wilayah kecamatan Donorojo. Mereka yang mendapat bantuan adalah masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar covid 19.
“Menika wonten bantuan sekedhik mugi manfaat. (Ini ada sedikit bantuan semoga bermanfaat) ,” sapa Bupati kepada salah satu warga isoman, Selasa (03/08).
Selain menyerahkan bantuan Mas Aji juga memberikan dukungan semangat. Bersama Plt. Kepala Dinas pangan Bambang Supriyoko, orang nomor satu di Pacitan itu menyapa dan berbincang dengan warga yang sedang isoman meski dari luar rumah. Dia minta warga tetap semangat, patuh dengan protokol isoman serta tidak berfikiran tegang dalam menjalani karantina. Mas Aji berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban warga.
Di wilayah Kecamatan Donorojo sendiri tercatat ada 91 kepala keluarga (KK) yang terpaksa menjalani karantina mandiri akibat terpapar covid 19. Masing-masing kepala keluarga menerima bantuan beras dari cadangan pangan Pemkab Pacitan sebanyak 10 Kg. Bantuan serupa juga akan diberikan kepada warga isoman lain di Kabupaten Pacitan sesuai usulan masing-masing kecamatan.
” Bantuan ini untuk saudara kita yang sedang menjalani isoman dan kita sudah siapkan sebanyak 10 ton beras,” terang Plt. Kepala Dinas Pangan Kabupaten Pacitan Bambang Supriyoko.
Sesuai fungsinya, beras cadangan pangan dikeluarkan jika terjadi bencana alam, semisal banjir atau kekeringan yang menyebabkan gagal panen. Selain itu, juga akibat bencana non alam, seperti pandemi wabah seperti saat ini. Adanya pembatasan aktivitas masyarakat nyata berdampak pada resiko terjadi kerawanan pangan meskipun bersifat sementara. (Humas Pacitan/PemkabPacitan)

Serahkan Bantuan Sosial Di Kecamatan Arjosari Bupati Pacitan Minta Masyarakat Jaga Kesehatan Dan Saling Menguatkan

Bupati Indrata Nur Bayuaji minta kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri menghadapi kondisi sulit saat ini. Tidak hanya itu, diantara sesama harus saling menguatkan karena belum ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir.
Pernyataan itu disampaikan Mas Aji saat melakukan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat di Desa Borang Kecamatan Arjosari, Kamis 29/07). Pemerintah sendiri menurut Bupati, telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi persoalan ini. Namun, dukungan dari masyarakat lebih penting agar mata rantai penyebaran covid 19 segera terputus
“Saat ini memang bukan kondisi yg mengenakkan untuk kita semua tapi kebijakan PPKM adalah untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat, untuk itu perlu peran dari kita semua” kata Bupati.
Bupati Indrata Nur Bayuaji menyerahkan bantuan berupa bantuan PKH dan BPNT masing-masing berasal dari pusat, bantuan keluarga miskin (Disabilitas), PKH Plus dari Provinsi serta Restrada Grindulu Mapan dari Pemkab Pacitan.
“Pemkab hanya mampu memberi sedikit untuk meringankan beban. Semoga kita diberi keselamatan dan covid 19 segera sirna dari bumi Pacitan,” pungkasnya. (HumasPacitan/PemkabPacitan)

Kabupaten Pacitan Kembali Raih Predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) Tingkat Madya

Kabupaten Pacitan kembali meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Madya. Kepastian itu menyusul hasil keputusan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia kepada kabupaten/kota, Kamis (29/07).
Kabupaten Pacitan berhasil mempertahankan penghargaan tersebut karena kabupaten berjuluk Paradise of Java ini berhasil memenuhi beberapa persyaratan dalam evaluasi KLA tahun 2021. Yakni, kelembagaan, hak sipil dan kebebasan. Selain itu juga telah terpenuhi lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, perlindungan khusus serta kecamatan, desa dan kelurahan layak anak.
“Saya sampaikan terimakasih kepada masyarakat dan dinas yang terlibat langsung dan pencapaian tingkat Madya memang sudah pas dan harapan kedepan kita bisa memacu untuk meraih tingkat yang lebih tinggi lagi,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.
Tidak sekedar penghargaan, mewujudkan kabupaten layak anak menurut Mas Aji merupakan sebuah keharusan. Anak adalah generasi penerus sekaligus investasi berharga yang harus dipersiapkan.
Untuk itu Bupati minta perlindungan serta hak-hak anak benar-benar terwujud. Mulai dari hak pendidikan, hak bermain, keluarga yang harmonis agar anak tumbuh kembang dengan baik.
“Saya harapkan ada program inovasi lebih lagi untuk mewujudkan kabupaten layak anak,” imbuhnya.
Kabupaten Pacitan menjadi Kabupqten Layak Anak (KLA) sejak tahun 2015. Tiga tahun 2015, 2017 dan 2018 kabupaten diujung selatan Jawa Timur ini meraih predikat KLA Pratama. Baru pada tahun 2019 dan 2021 naik menjadi KLA Madya. (HumasPacitan/ PemkabPacitan)