Tips Jaga Kesehatan di Masa Pandemi

Dimasa Pandemi ini, Masyarakat Pacitan harus lebih peduli terhadap diri, keluarga, kerabat dan lingkungan masyarakat dengan mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan Trihariadi Hendra Purwaka.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama peduli, peduli pada diri sendiri, peduli pada keluarga dan peduli pada kerabat dan lingkungan masyarakat sekitarnya dengan patuh melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, dimanapun dan kapanpun,”terangnya.

Pria yang juga Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (PPKB) dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini juga membagikan tips menjaga kesehatan di masa pandemi. Salah satunya adalah tentang pemakaian masker yang tepat.
“Kenakan masker yang benar dan tepat, jangan asal pakai dan bawa masker,”ungkapnya.

Selain memakai masker dengan benar, lanjut dr Hendra, masyarakat harus tetap menjaga kondisi tubuh dan jaga imun kita. Caranya istirahat dengan cukup jangan terlalu lelah, makan dengan menu gizi seimbang, jangan terlalu lapar dan jangan terlalu haus.

Selain itu, hindari kerumunan. Sebab, kita tidak tahu diantara yang berkerumun tersebut yang mungkin sudah terinfeksi virus.

“Jangan teledor, ayo lindungi kita semua, berawal dari diri kita sendiri, semoga kita semua sehat, dan kalaupun sakit tidak perlu ke rumah sakit, dengan berdoa kepada Tuhan, Semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan yang terbaik untuk kita semua,””tegas dr Hendra. (PemkabPacitan)

Bupati Ingatkan Pandemi Covid 19 Di Pacitan Masih ada Dan Nyata

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin apel gelar pasukan dalam rangka penanganan covid 19 dan operasi pendisiplinan protokol kesehatan di Kabupaten Pacitan. Menjadi Inspektur upacara, orang nomor satu di Pacitan itu mengingatkan masyarakat bahwa pandemi covid-19 di Kabupaten Pacitan masih ada dan nyata. Bahkan, akhir-akhir ini penyebarannya semakin meningkat.
“Ini merupakan ikhtiar kita bersama untuk mencegah penyebaran covid 19 di Kabupaten Pacitan dengan harapan semoga apa yang kita laksanakan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat sehingga penyebaran covid-19 dapat dicegah dan berkurang”, terang Bupati dalam sambutannya, Senin (14/06}.
Bupati menambahkan, Pemkab Pacitan beserta seluruh jajaran akan terus berupaya melakukan penanganan yang terbaik dengan kesiapan seluruh sarana prasarana yang ada. Namun demikian, dukungan dan peran serta seluruh masyarakat pacitan sangatlah penting. Dengan kata lain, butuh kesadaran dan kedisiplinan bersama dalam penerapan protokol kesehatan.
Mas Aji menyatakan, pandemi covid-19 tidak hanya terkait kesehatan, tetapi juga berdampak pada sosial ekonomi bahkan stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat. Untuk itu bupati mengimbau seluruh komponen saling meningkatkan kewaspadaan, kerjasama, soliditas dan sinergitas demi mewujudkan situasi dan kondisi kamtibmas yang baik dan stabil di Kabupaten Pacitan.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi covid 19 di Kabupaten Pacitan. Bantuan kerjasama Forkopimda dengan Yayasan Buddha Tzu Chi itu berupa 35 ton beras dan 75 ribu masker. Apel gelar pasukan dalam rangka penanganan covid 19 dan operasi pendisiplinan protokol kesehatan di Kabupaten Pacitan diikuti unsur TNI, Polri, Pol PP, BPBD, Dishub, Saka Wira Kartika dan Banser. (Humas Pacitan)

Harus Bersatu dan Bersinergi di Tengah Pandemi

Pasti ada alasan kenapa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membingkai kunjungan kerjanya ke Pacitan dengan Gowes bareng keliling Kota Pacitan di akhir pekan yang cerah minggu (18/10), usai lawatannya ke Kota Trenggalek hari sebelumnya.

Berbagai dukungan pemprov dikucurkan melalui tangan Gubernur. Kali ini, melalui wadah sinergi antar instansi vertikal, pemprov sebagai jembatan dan Pemda Pacitan sebagai objek. “Semua (Perbankan, OJK, BPS, BPN) menyatu mendeliver bantuan keuangan,” kata Khofifah.

Di tengah pandemi covid-19 yang masih sepenuhnya belum terkendali ia berharap berbagai terobosan baru harus diinisiasi, sehingga pintu-pintu peluang dapat terbuka sepenuhnya untuk kembali menggeliatkan perekonomian di Pacitan.

Sementara ia merasa bangga terhadap UMKM di Pacitan yang masuk dalam promo Bank Indonesia bekerjasama dengan para diaspora di 3 Negara sekaligus yakni, Qatar, Afrika Selatan dan Mesir. Tidak lama lagi produk UMKM Pacitan bersama 5 Kabupaten dan kota terpilih akan merasakan dampaknya. “Bupati harus mengawal produktivitas masyarakat,” harap Gubernur.

Pada kesempatan tersebut Khofifah juga berkesempatan menyerahkan 5370 sertifikat tanah kepada lahan bidang masyarakat maupun desa supaya produktivitas di sektor pertanian tercapai. Sedang sisanya 200 ribu sertifikat yang belum diserahkan akan diproses secepatnya.

Sementara upaya melonggarkan tanggungan masyarakat di perbankan dari dukungan OJK mencapai 120 Triliun, ini tentu untuk seluruh masyarakat Jatim. Restrukturisasi tersebut diharap akan meringankan beban warga selama pandemi ini.

Usai menyerahkan bantuan program, Khofifah tampaknya tidak sabar dengan agenda terakhirnya untuk mengarungi Amazonnya Indonesia, dimana lagi kalau bukan di Kali Maron. Ia percaya kunjungannya bersama jajaran pejabat lingkup Jatim kali ini menjadi sarana promosi yang akan mempengaruhi calon wisatawan. “Pacitan harus berkoordinasi dengan Yogyakarta,” sambungnya menyikapi pariwisata.

Sepanjang perjalanan gowes, mantan Menteri Sosial RI ke-27 tersebut menyapa warga Pacitan dengan santun sembari menyerahkan bantuan paket masker dan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan di halaman Pasar Minulyo.

Gowes dilanjutkan menilik proses pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY ANI di Jalur Lintas Selatan (JLS) Pacitan, dilanjutkan melihat langsung hasil UMKM di Plut Pacitan serta mampir di Stasiun Radio Grindulu FM untuk menyapa langsung warga Pacitan.

Menyikapi masalah covid-19, ia berharap capaian Kabupaten Pacitan yang berpredikat sebagai Kabupaten dengan penularan terendah se-Jatim harus terus dipertahankan, baik oleh pemerintah maupun masyarakatnya. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).

Berikut daftar Penyaluran bantuan Pemprov Jatim oleh Gubernur di Kabupaten Pacitan. 1 Penyerahan simbolis sertifikat program strategis nasional, instansi pemerintah dan keagamaan di Pacitan. 2 Bantuan langsung tunai dana desa, badan permodalan Bumdes dan bantuan masker untuk pendamping desa. 3 Bantuan sosial beras bagi KPM dan PKH. 4 Bantuan kredit program dana bergulir dan PEN dari Bank Jatim dan kredit program dana bergulir dan PKPJ dari Bank UMKM. 5 Simbolis penyaluran KUR, KUR Super Mikro dari Bank BRI. 6 Simbolis penyaluran KUR dan kredit PEN dari Bank Mandiri. 7 Bantuan subsidi upah dan penerima manfaat program BPJS ketenagakerjaan. (bd/anj/zaq/wan31/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan)

Mbasuh Jiwa; Kembalikan Nilai Sosial Budaya Masyarakat

Pandemi Covid-19 merubah tiap sendi peradaban umat manusia, termasuk sisi kebudayaan masyarakat Pacitan. Membuat 80 persen pelaku seni di kota 1001 goa ini harus terimbas langsung maupun tak langsung ganasnya virus tersebut.

Fenomena ini terbaca jelas oleh Dewan Kesenian Pacitan (DKP) usai menyaksikan perubahan sikap dan perilaku masyarakat disekitar. Dalam keseharian orang-orang mulai kehilangan pegangan dalam melakoni kehidupan.

Sekelumit kejadian itulah yang menggelitik DKP untuk bertindak nyata,  melalui pertunjukkan dengan nama Mbasuh Jiwa. Digelar 2 malam spesial teruntuk masyarakat dan Kabupaten Pacitan yang mereka cintai. “Pentas Live streaming, utamanya kepada seniman dan yang lain yang tidak bisa bergerak karena wabah ini,” kata Endro Wahyudi Ketua DKP disela pementasan (03/06) di Aula Hotel Srikandi Pacitan.

Bagaimanapun keadaannya, Endro bersikukuh nilai tenggang rasa, peduli, dan persaudaraan yang telah membudaya di masyarakat harus kembali tertancap dalam di lubuk hati, supaya sekali lagi semua tidak bingung dan kehilangan arah dengan ujian hidup.

Ekonomi, sosial, politik adalah pilar utama yang harus segera kembali pulih seperti sedia kala, meski Corona belum dapat diramalkan kapan enyah dari muka bumi. “Ada sanggar Pradnya, seni tunggal hingga pembacaan cerpen yang pentas malam ini menggambarkan ganasnya Covid-19,” jelas Endro.

DKP menyediakan wadah, siapapun bisa berpartisipasi dalam pertunjukkan ini, melalui nomor rekening yang telah disiapkan panitia. Demi membantu sesama yang terdampak wabah Covid-19. (budi/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).