Pandemi Covid-19 merubah tiap sendi peradaban umat manusia, termasuk sisi kebudayaan masyarakat Pacitan. Membuat 80 persen pelaku seni di kota 1001 goa ini harus terimbas langsung maupun tak langsung ganasnya virus tersebut.

Fenomena ini terbaca jelas oleh Dewan Kesenian Pacitan (DKP) usai menyaksikan perubahan sikap dan perilaku masyarakat disekitar. Dalam keseharian orang-orang mulai kehilangan pegangan dalam melakoni kehidupan.

Sekelumit kejadian itulah yang menggelitik DKP untuk bertindak nyata,  melalui pertunjukkan dengan nama Mbasuh Jiwa. Digelar 2 malam spesial teruntuk masyarakat dan Kabupaten Pacitan yang mereka cintai. “Pentas Live streaming, utamanya kepada seniman dan yang lain yang tidak bisa bergerak karena wabah ini,” kata Endro Wahyudi Ketua DKP disela pementasan (03/06) di Aula Hotel Srikandi Pacitan.

Bagaimanapun keadaannya, Endro bersikukuh nilai tenggang rasa, peduli, dan persaudaraan yang telah membudaya di masyarakat harus kembali tertancap dalam di lubuk hati, supaya sekali lagi semua tidak bingung dan kehilangan arah dengan ujian hidup.

Ekonomi, sosial, politik adalah pilar utama yang harus segera kembali pulih seperti sedia kala, meski Corona belum dapat diramalkan kapan enyah dari muka bumi. “Ada sanggar Pradnya, seni tunggal hingga pembacaan cerpen yang pentas malam ini menggambarkan ganasnya Covid-19,” jelas Endro.

DKP menyediakan wadah, siapapun bisa berpartisipasi dalam pertunjukkan ini, melalui nomor rekening yang telah disiapkan panitia. Demi membantu sesama yang terdampak wabah Covid-19. (budi/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).

WhatsApp chat