Normalisasi Telah Dilaksanakan

Bupati Indartato berterima kasih serta apresiasi langkah yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) atas tuntutan mereka terkait normalisasi saluran drainase yang berada di Desa Tanjung tersebut. Bupati menjelaskan bahwa pemerintah sudah lama mengupayakannya masalah bersama tersebut. “Sebelum ada pergerakan kami telah mengupayakan bersama dinas terkait,” katanya kepada anggota PMII Pagi ini 12/12/18 di Halaman Pemkab.

Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Pekerjaan Umum PU Budiono yang ikut mendampingi Bupati memaparkan bahwa proses normalisasi sebenarnya sudah dilakukan, namun sempat terkendala akibat banjir yang melanda kecamatan Kebonagung beberapa waktu lalu. “Kami fokus dulu banjir di Kecamatan Kebonagung yang harus cepat ditindak,” kata Budi.

Ia menambahkan bahwa penyebab pendangkalan dan penyumbatan saluran itu dikarenakan jebolnya tanggul di Dusun Bengkal yang disebabkan oleh banjir akhir 2017 lalu. Dimana banjir membawa sedimen yang memenuhi saluran drainase, diperparah kondisi drainase tertutup dan telah mengkristal. “Jangan diperparah dengan membuang sampah di sungai,” Tambah Budi. (Budi/Anj/Riyanto/Wira/DiskominfoPacitan).

Pacitan Is The Paradise Of Java

 

“Anda harus datang ke Pacitan, Karena di Pacitan semua bisa Anda lihat, semua bisa Anda nikmati, karena di Pacitan semua ada,”

Berbagai persiapan dilaksanakan guna menyambut kunjungan wisatawan yang akan berlibur di akhir tahun, Pemerintah melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Pacitan, telah menyelesaikan berbagai program diantaranya yakni pekerjaan fisik sarana dan prasarana di lokasi-lokasi wisata yang telah sampai pada 90 persen pengerjaan. “Kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM, kami menggunakan anggaran baik dari Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat,” papar Endang Sri Surjasri Kepala Disparpora 05/12/18.

Kegiatan kebersihan juga diperhatikan guna menjamin kenyamanan semua wisatawan yang bertandang. Tidak kalah pentingnya adalah secara menerus lakukan promosi-promosi wisata dengan berbagai metode dan media strategis.

Mantan Kepala Dinas Perpustakaan itu mengaku bahwa pariwisata Pacitan masih terpukul dengan tragedi bencana akibat badai Siklon Tropis dan Dahlia setahun lalu, mengakibatkan kepariwisataan lesu khususnya pada enam bulan pertama. “Padahal destinasi wisata kita tidak ada yang berdampak langsung dari kejadian itu, hanya akses yang tidak berlarut-larut,” jelas Dia.

Pemberitaan bencana yang berlebihan adalah momok bagi wisatawan yang berencana berkunjung ke Pacitan, oleh sebab itu Endang berharap agar terjadi kerja sama dan saling memahami. untuk bencana kecil yang segera dapat ditangani supaya tidak terlalu diekspose mengingat berpengaruh besar dan langsung. “Bersama kami berharap cuaca akhir tahun ini bersahabat agar target kita bersama dapat tercapai,” Harapnya. (budi/anj/wira/riyanto/diskominfopacitan).

Perhatian Untuk Para Penyandang Difabel

Meski dalam aturan pendidikan untuk para penyandang difabel sekarang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Timur, tetapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan tidak lantas lepas tangan begitu saja. Buktinya, masalah keterbatasan tenaga guru untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) tetap diupayakan pemkab agar terpenuhi. “Alhamdulillah kita sudah mengaktifkan kerjasama dengan Unesa (Universitas Surabaya) untuk mendidik guru-guru bagi pendidikan anak berkebutuhan khusus,” kata Bupati Indartato saat peringatan Hari Disabilitas Internasional 2018 di pendapa kabupaten, Senin (10/12/2018).

Upaya itu ditempuh guna menutupi kebutuhan tenaga pendidik penyandang disabilitas. Khususnya pada sekolah-sekolah dasar yang memiliki siswa dengan kategori tersebut. Terlebih daerah juga telah memberlakukan peraturan bupati nomor 38 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Sehingga pendidikan untuk semua (PUS) dapat terlaksana. Tidak itu saja, dukungan terhadap kaum berkebutuhan khusus juga diwujudkan secara fisik. Yakni dilengkapinya sarana umum maupun pelayanan publik yang ramah terhadap mereka. Seperti yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, pendapa kabupaten, Dinas Pendidikan, maupun Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Tidak itu saja. Bupati juga mengupayakan penambahan anggaran melalui pihak legislatif. “Bagaimana tahun depan, minimal PAK nanti, dengan seizin ketua dan wakil ketua DPRD, kita dapat memperhatikan anak-anak ini (penyandang disabilitas) secara lebih,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Penyelenggara Peringatan Hari Disabilitas Internasional Toto Handoyo menyampaikan, pada peringatan tahun ini, pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk berkreasi dan berkarya dibidang seni maupun ketrampilan. “Kami ingin menunjukkan bahwa kaum disabilitas juga mampu dan bisa untuk berkarya seperti lainnya,” ucap dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dengan keterbatasan yang dimiliki, mereka yang berkebutuhan khusus telah mengukir prestasi di tingkat provinsi dan nasional. Diantaranya, Dian Pratiwi, penderita hambatan penglihatan. Mewakili Jatim pada FSLN tingkat nasional di Bangka Belitung pada lomba seni membaca Al Quran. Selain itu juga ada Mahmud Nur Hakim untuk lomba desain grafis pada ajang yang sama. Terakhir adalah nama Vito Fibi Febriantama. Juara FSLN provinsi cabang tenis meja. Selanjutnya penderita gangguan pendengaran ini akan menuju Papua untuk berlaga pada level nasional.

Pada kesempatan itu pula perwakilan penyandang difabilitas membacakan aspirasi berisi harapan agar momentum peringatan internasional dapat memberikan kemudahan terhadap disabilitas dengan mewujudkan hak-hak, seperti yang tertulis dalam undang-undang nomor 8 tahun 2016. (arif/nasrul/tarmuji taher/danang/humaspacitan/Diskominfo Pacitan)

Ronthek; Menuju Rekor Dunia MURI

Berawal dari kegiatan bedah sahur yang biasa dilakukan oleh warga masyarakat saat bulan suci Ramadhan, menjadi sebuah seni budaya kebanggaan masyarakat Kabupaten Pacitan. Setelah sebelumnya Rekor MURI sempat diraih pada tahun 2012 dengan katagori Superlatif atau katagori peserta terbanyak yakni 2818. “Kini kita berharap semoga kembali berhasil memecahkan rekor tersebut,” kata Bupati Indartato Kepada awak media usai kegiatan.

Kegiatan “Festival Wonderful Kota 1001 Goa-Pacitan” sebagai upaya Pemecahan Rekor Muri Ronthek dan 3D Mozaik yang dilaksanakan di Stadion Pacitan sore ini 08/12/18 berlangsung lancar, sebanyak 5000 peserta Ronthek dan 2500 peserta 3D Mozaik dari pelajar baik SMP dan SMA melaksanakan tugas masing-masing secara sempurna dengan durasi 10 menit serta diiringi lagu Pacitan Kutho Pariwisoto. “Dengan dukungan semua pihak, semoga kesenian kita ini semakin dikenal baik di kancah Nasional dan Internasional,” Harap Bupati.

Eksekutif Menegar MURI Sri Widayati mewakili Jaya Suprana menjelaskan pihaknya mendukung kegiatan tersebut sebagai upaya pemerintah Pacitan untuk turut Nguri uri Khasanah budaya kabupaten Pacitan. Jika kegiatan ini berhasil maka akan menumbangkan rekor sebelumnya, “Dan tercatat sebagai rekor dunia MURI pada nomor 887,” ungkap Sri.

Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono hadir pada kesempatan tersebut didampingi Istri Ani Yudhoyono, Putra Kedua Edhie Baskoro Yudhoyono Beserta Istri Aliya Rajasa, serta turut hadir mendampingi Bupati Indartato Istri Luki Indartato, Wabub. Yudi Sumbogo, Bety Suko Wiyono, Pejabat Lingkup Pemkab dan Forkopimda. (AKNPacitan/DiskominfoPacitan).

Disaksikan SBY Buka Bazar UMKM

Bupati berharap UMKM di kabupaten Pacitan dengan kegiatan tersebut semakin berkembang dengan baik sehingga dapat meningkatkan ekonomi serta mengurangi angka pengangguran yang ada. Disampaikan Bupati Indartato usai membuka kegiatan “Festival Wonderful Kota 1001 Goa-Pacitan Bazar UMKM” yang dilaksanakan di Alun-alun pagi ini 08/12/18.

Pembukaan tersebut dihadiri presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono beserta Istri Any Yudhoyono, Didampingi putra kedua Edy Baskoro dan istri Aliya Rajasa.

Bupati mengakui bahwa UMKM di Pacitan masih banyak kekurangan utamanya dalam bidang pemasaran. Namun pihaknya optimis dengan bergandengan tangan bersama semua pihak maka masalah itu dapat segera teratasi. “UMKM harus sejalan dengan laju pariwisata kita yang tengah tumbuh,” tandas Dia.
(Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).