Diskominfo Wonogiri Ngangsu Kawruh ke Diskominfo Pacitan

“Karena KIM Pena, yang terbaik,” kata Heru Nur Iswantoro Sekretaris Dinas Diskominfo Kabupaten Wonogiri menjawab pertanyaan anggota KIM Pena usai Sharing Implementasi Peran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) di Diskominfo Pacitan, Studio Radio Suara Pacitan serta KIM Pena Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan kemarin 28/11/18.

Rombongan yang berjumlah 34 orang tersebut memilih Diskominfo Pacitan Karena mempunyai banyak prestasi baik berperan dalam melayani keterbukaan informasi Publik KIP, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID maupun Kelompok Informasi masyarakat KIM yang sesuai dengan UU Nomor 14 Tahun 2018.

Ada beberapa perbedaan pada KIM yang berada di Pacitan dan Wonogiri, salah satunya yakni KIM Wonogiri masih berpaku pada atasan, atau masyarakat belum mempunyai inisiatif dalam memberdayakan informasi desa.

“Semoga ini menjadi jalan bagi kami untuk memajukan Diskominfo Wonogiri dalam memberdayakan KIM, PPID dan yang lain seperti Diskominfo Pacitan, untuk melaksanakan keterbukaan informasi, mengingat semua dibutuhkan untuk keterbukaan informasi,” harap Heru. (DiskominfoPacitan).

Dorong Desa Berinovasi

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Pacitan menggelar pembukaan Bursa Inovasi Desa 2018. Program tersebut mengusung tema (Datang “Komit” Tiru “Maju) sebagai upaya mendorong dana desa yang lebih berkualitas, efektif dan efisien.

Sekretaris Daerah Suko Wiyono berkesempatan membuka acara tersebut. Turut hadir Dinas Dan Badan terkait, Camat di 12 Kecamatan dan seluruh Lurah, Kepala Desa dan Ketua BPD SeKabupaten Pacitan.

Acara yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (Gasibu) 29/11 tersebut juga dibuka stan yang menjajakan produk unggulan desa dari 12 kecamatan. (DiskominfoPacitan).

Lahirkan Abstrak Untuk Kawula Muda

Ada yang baru dimalam kedua Fashion Show Batik 2018 kemarin malam 27/11, Batik Puspita memperoleh kesempatan memperkenalkan inovasi barunya berupa Batik Pace Pacitan Abstrak.

Inovasi fokus kepada para generasi muda yang kaya ekspresi dan energi melalui sentuhan Batik Pace Pacitan yang kaya warna.

Juga berupaya memperkaya warisan serta mempertahankan kepercayaan yang telah terjaga selama berabad-abad. “Kita sebagai pelaku merasa wajib mengikuti tren Fashion global agar terus bersaing dengan kompetitor batik pace,” (DiskominfoPacitan).

Bangga Kenakan Batik Pace

“Fashion Show Batik digelar karena Hari Batik Nasional yang jatuh pada 02 Oktober belum memasyarakat, dan upaya membangun image positif serta menciptakan rasa bangga bahwa warga Pacitan memiliki produk asli buatan tangan-tangan kreatif serta berjiwa seni tinggi. Akhirnya ada rasa percaya diri saat mengenakan Batik Pace yang sudah diakui keindahannya di tingkat nasional dan internasiona,” Supomo Kepala Koperindag. (DiskominfoPacitan).

 

Batik Pace Bisa Elegan Bisa Kasual

Dari lima katagori yang di lombakan kelas Pelajar dan Mahasiswa ternyata mempunyai animo tersendiri, busana yang dikenakan pun kaya variasi jiwa muda. itu menandakan bahwa Batik Pace juga enak dikenakan untuk saat-saat kasual dan bergaya muda. (DiskominfoPacitan).