TK Kusuma Bangsa dari Desa Nogosari Kecamatan Ngadirojo berkunjung ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Pacitan. Disambut Oleh Bupati Indartato di Pendopo dilanjutkan ruang Peta hingga Ruang Keluarga Bupati. 27 siswa dan siswi sangat antusias mengikuti kegiatan ini, mereka mendapatkan hadiah buku menggambar dan snack dari Bupati.
Tim Dinas Kominfo Pacitan
Rakor ini diadakan di BPN Kabupaten Pacitan di Gedung pertemuan Hotel Srikandi 12 April 2018. Acara tersebut dihadiri seluruh Ketua OPD Kabupaten Pacitan, Kepala Bappeda Heru Wiwoho sebagai narasumber dan Bupati Pacitan Indartato. “Mewujudkan kepemimpinan yang baik dan sempurna ujungnya adalah data. Semua perencanaan berdasarkan data dan informasi, mari bersama menyatukan persepsi” kata Bupati Pacitan Indartato.
Tim Dinas Kominfo Pacitan
Pemerintah membangun talud di halama belakang SDN 2 Klesem Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan. Dikarenakan halaman belakang tersebut mengalami longsor yang terjadi akhir tahun 2017 kemarin. “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk masyarakat Pacitan, terutama korban bencana”. Bupati Indartato ketika meninjau SDN 2 Klesem.
Tim Dokumentasi
Bupati Indartato membuka Diklat 3 in1 yang dilaksanakan di SMKN 1 Pringkuku Pacitan. Kegiatan tersebut digelar oleh Balai Diklat Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan SMKN 1 Pringkuku, PT. Sritex dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia. Diikuti oleh 150 peserta terbagi menjadi 2 tahap, tahap pertama diikuti 100 peserta dan sisanya ditahap kedua.
Tim Kominfo Pacitan
Sanggar Tari Trida Rahayu binaan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan memboyong juara dua dan penata musik terbaik. Dalam acara Pekan Cipta Seni Pertunjukan (tari pergaulan). Acara tersebut digelar di Gedung Cak Durasim Taman Budaya Provinsi Jawa Kimur kemarin, 29/03/2018. Trida Rahayu yang dipandegani oleh Anang Widagdo, yang beralamatkan didesa Hadiluwih kec. Ngadirojo Kabupaten Pacitan tersebut mementaskan tari yang berjudul Endang Suliyem. Diambil dari kisah fiktif dari seorang Kembang Tayub yang menjadi maskot dalam acara ritual larung laut. Umumnya selalu digelar tiap tahun sebagai ucapan terimakasih para nelayan pada Tuhan YME atas berkah tangkapan laut dan keselamatan yang diberikan. Keikhlasan Endang Suliyem dalam menjalankan lakonnya menjadi inspirasi sendiri bagi Anang Widagdo, bagaimana Suliyem sama sekali tidak berfikir materi dalam berseni. Ia hanya berharap laut selalu memberikan berkahnya kepada para nelayan, sehingga Suliyem dapat melihat para nelayan makmur di desa kecilnya.
Tim Diskominfo