Satgas PUPR Pacitan Gas Ke Tamperan

Sesuai arahan Bupati, Selain membersihkan sampah di saluran drainase Jalan Ahmad Yani, Satgas Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan juga melaksanakan pembersihan sampah di Anak sungai Teleng (Bawah Makam Bung Cina) Tamperan, Pacitan.
Menurut Kusyani, Koordinator Lapangan Satgas PUPR Pacitan membeberkan bahwa lokasi tersebut adalah pemberhentian terakhir sampah yang terhanyut oleh banjir, sehingga tumpukan mencapai 2 truk besar. “Bisa sampai 2 hari kami membersihkan,” ungkapnya, (25/11).
Ironisnya sampah yang tidak terangkut oleh Satgas diakui oleh Kusyani akan kembali terbawa arus hingga laut. Kenyataan tersebut terlepas dari kerja keras Satgas yang melakukan pembersihan setiap hari. “Sementara kami hanya berlima saja dalam menjalankan tugas,” tambahnya.
Sedang pihaknya juga menuturkan bahwa kebanyakan sampah didominasi sampah rumah tangga, sisanya adalah sampah dari alam seperti ranting dan dedaunan. “Jika terangkut sampah kita buang ke TPA,” pungkas Dia. (PUPRPacitan/DiskominfoPacitan)

Pantau Pelaksanaan ANBK Bupati Pacitan Jadi Guru Dadakan

Seperti ungkapan cinta lama bersemi kembali, jiwa pendidik nampaknya tidak akan lepas dari hati seorang Indrata Nur Bayuaji. Bahkan, ketika sudah menjabat sebagai bupati pun, Mas Aji masih kelihatan terampil dan luwes dalam mengajar.
Hal itu nampak ketika orang nomor satu di Pacitan itu berkesempatan menjadi guru disela melakukan pemantauan pelaksanaam Assesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SD. Mas Aji memberikan pelajaran singkat untuk siswa kelas V SDN Pacitan yang langsung disambut dengan riang oleh anak-anak.
“Teringat masa lalu ketika mengajar di TK, perasaan senang itu pasti ada cuma memang TK dan SD itu berbeda tapi dasarnya sama. Sebelum ke SDM dan sebagainya, dasarnya harus mempunyai kecintaan terhadap anak,” ungkap Mas Aji, Rabu (24/11).
Cinta dan senang kepada anak didik menurutnya sangat penting karena dengan cinta dan keikhlasan inilah guru akan mudah menghadapi metode apapun yang akan diberikan kepada siswa. Terlebih ditengah kondisi pandemi seperti saat ini guru dituntut kreatif dan inovatif demi tanggung jawabnya mencerdaskan anak bangsa.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji didampingi Kepala Dinas pendidikan Daryono, memantau pelaksanaan ANBK jenjang Sekolah Dasar dibeberapa lembaga sekolah di Pacitan. Secara umum menurut Bupati, pelaksanaan berlangsung baik meski diakuinya ada beberapa potensi kendala teknis. Semisal, gangguan listrik atau jaringan internet yang belum merata. Namun demikian persoalan tersebut sudah bisa tertangani dengan baik.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah.
Asesmen Nasional bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan informasi akurat di setiap sekolah untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. (humaspacitan / Pemkab Pacitan)

Penandatangan Komitmen Bersama Menuju Smart City

Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji menghadiri Bimbingan Teknik IV gerakan menuju smart city Kabupaten Pacitan dan penandatanganan komitmen bersama menuju Kabupaten Pacitan Smart City.
“Komitmen kearah sana (smart city) dan bersinergi adalah kunci utamanya, dan semangat untuk berinovasi inilah mari selalu kita pupuk”ujar Mas Bupati dalam arahannya kepada peserta di Pendopo Kabupaten, Rabu (24/11/2021).
Penandatangan Komitmen bersama ini dilakukan oleh Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten Sekda dan Kepala Perangkat Daerah se Kabupaten Pacitan. (humaspacitan/Pemkab Pacitan)

BPBD Pacitan Bagi Keberhasilan Penanganan Banjir 2017

Kegiatan penanggulangan bencana sejatinya bukan hanya berfokus pada pra bencana dan saat tanggap darurat saja, namun kegiatan pasca bencana juga menjadi bagian penting yang harus disiapkan.

Berangkat dari latar belakang tersebut, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Batu didukung BPBD Provinsi Jawa Timur serta melibatkan NGO Siap Siaga menggelar kegiatan lokakarya “Penyusunan Kajian Kebutuhan Pasca Bencana dan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (R3P) Banjir Bandang Malang Raya”.

“Kembali lagi pada prinsip Rehabilitasi dan Rekonstruksi yaitu Build Back Better And Server. Membangun kembali menjadi lebih baik dan aman,” terang Dhany Ariwibowo Kasi Rehabilitasi BPBD Provinsi Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, BPBD Kabupaten Pacitan mendapat kesempatan untuk sharing pengalaman terkait penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (R3P) siklon cempaka tahun 2017 untuk di adopsi di Kota Batu Malang pasca bencana banjir bandang Malang Raya. Mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur pasca bencana juga menjadi hal yang digabungkan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.

Sementara kunci keberhasilan penanganan banjir bandang di Pacitan menurut Radite Suryo Anggono Kasi Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Pacitan, secara sederhana terletak pada unsur pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang saling berkolaborasi dalam penanggulangan bencana. (BPBDPacitan/DiskominfoPacitan).

PKH Bergerak Cepat Atasi Masalah KPM

Bergerak melayani masyarakat, Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pacitan menggelar koordinasi evaluasi penyaluran Bantuan Sosial PKH tahap 3 tahun 2021 dan penyelesaian masalah untuk perbaikan PKH tahun 2022, hari ini (23/11).

Dalam evaluasi tersebut ditemukan berbagai permasalahan, antara lain Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang belum menerima bantuan tahun 2021, KPM tidak masuk penerima bantuan Tahap 3 Tahun 2021 dan Data KPM yang tidak sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, Penggantian pin Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) KPM PKH yang berbayar di Bank BNI.

“Tentu ini menjadi PR kami, karenanya kami mengumpulkan 85 pendamping dalam acara ini. Dan telah disepakati untuk mengatasi masalah yang terjadi dengan cara data KPM akan diserahkan ke Direktorat Jaminan Sosial Keluarga(JKS) Kementerian Sosial, memperbaiki data KPM melalui sistem SIKS-NG, serta melalui dinas sosial akan bersurat ke BNI untuk meminta kebijakan kemudahan bagi KPM penerima bantuan sosial,” Terang Faredhi Araneta, Koordinator PKH Kabupaten.

Diharapkan setelah koordinasi ini mampu sesegera mungkin mengatasi permasalah yang terjadi sehingga nanti dapat memperlancar pelaksanaan penyaluran Bansos PKH. Tentu saja hal ini sesuai arahan Bupati Pacitan untuk menjadi OPD yang mampu menciptakan birokrasi pemerintah yang inovatif, profesional dan melayani sehingga masyarakat Pacitan sejahtera dan bahagia. (DinsosPacitan/DiskominfoPacitan)