Lakukan Peletakan Batu Pertama Rutilahu Bupati Pacitan Ajak Semua Bekerja Bersama Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melakukan peletakan batu pertama kegiatan bhakti TNI renovasi Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) di wilayah Kecamatan Arjosari, Rabu (21/07). Warga yang beruntung mendapatkan program tersebut adalah Juki dan Tukiyah, warga RT 01 RW 05 Dusun Banyuripan Desa Arjosari.

“Terima kasih kepada Pak Damdin dan jajaran, mudah -mudahan apa yang dilakukan ini bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkan program Rutilahu ” kata Bupati.

Tidak lupa orang nomor satu di pacitan itu memberikan apresiasi terhadap program Rutilahu tersebut karena sangat membantu pemda dalam mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat. Tidak hanya kepada TNI, Mas Aji juga mengajak semua pihak terlibat dalam memperhatikan kepentingan rakyat. Karena menurutnya, untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat Pemda tidak dapat berjalan sendiri melainkan harus bergerak bersama.

” Kita harus bareng-bareng jadi ketika saat ini Kodim memberikan bantuan Rutilahu kalau misalnya pemda ada triger memberikan bantuan kambing nanti desa memberikan bantuan ayam, jadi semua terlibat bersama sama,” sambung Bupati.

Sementara, menurut Komandan Kodim 0801 pacitan Letkol Kav. Ibnu Khazim, program Rutilahu ini berjalan setiap tahun. Khusus tahun ini dari 12 wilayah Koramil hanya Kecamatan Donorojo yang tidak menjalankan. Ini karena kecamatan yang berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah itu sudah menerima program TMMD.

“Untuk sasaran selain karena memang rumah warga layak dibantu juga lingkungannya mendukung sehingga semuanya bisa dikerjakan bersama-sama,” terang Dandim.

Semua rumah sasaran program Rutilahu merupakan usulan dari pemerintah desa melalui Koramil masing masing. Dandim berharap program ini memberi manfaat dan semakin baik kedepan. TNI lanjutnya juga siap berkolaborasi jika Pemda memiliki program-program serupa. (HumasPacitan/PemkabPacitan)

 

Hari Raya Idul Adha, Bupati Serahkan Hewan Kurban 1 Ekor Sapi Dan 12 Ekor Kambing

Hari Raya Idul Adha tahun ini Bupati Pacitan melaksanakan ibadah kurban sebanyak 1 ekor sapi serta 12 ekor kambing. Khusus sapi, diberikan kepada Pondok Pesantren Tremas sedangkan 12 ekor kambing dibagi untuk masjid-masjid di desa-desa pelosok.
Bupati Indrata Nur Bayuaji menyerahkan simbolis hewan-hewan kurban tersebut di halaman pendopo kabupaten, Senin (19/07). Hadir perwakilan dari Ponpes Tremas untuk menerima langsung hewan sapi berbobot 640 kilogram itu.
” Karena masih dalam situasi pandemi saya minta masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan termasuk dalam penyembelihan hewan kurban agar tidak muncul klaster penyebaran”, pesan Bupati.
Arahan Mas Aji cukup beralasan mengingat saat ini kasus covid 19 masih terus terjadi. Terlebih lagi, hari raya Idul Adha besok bertepatan dengan akhir masa pemberlakuan PPKM darurat. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan) Foto: Idham

Pemkab Pacitan Gelar Doa Keselamatan Dari Wabah Covid 19

Lantunan Sholawat Tibbil Qulub menggema di Halaman Wingking (Halking) Pendopo Kabupaten Pacitan. Nampak Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Pengasuh Pondok Pesantren Tremas KH Luqman Haridz Dimyati, Sekda Pacitan dan para Asisten duduk bersila berjarak.
Malam ini, Kamis (15/07) Pemerintah Kabupaten Pacitan sengaja menggelar dzikir dan doa bersama memohon keselamatan untuk Pacitan dari wabah Covid 19. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan secara virtual dengan melibatkan para ASN (aparat sipil negara) di lingkup pemkab, para camat dan kepala desa yang bergabung melalui aplikasi zoom. Pun demikian dengan masyarakat bisa mengikuti melalui kanal Youtube Pemkab Pacitan.
“Acara malam ini adalah bentuk ikhtiar kita bersama. Ikhtiar lahir sudah kita lakukan dan terus kita upayakan namun kita juga tidak boleh lupa ikhtiar batin memohon pertolongan Allah SWT dan saya berharap akan terus dilaksanakan”, terang Bupati.
Selain berdoa untuk keselamatan, Mas Aji juga minta seluruh masyarakat Pacitan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19. Orang nomor satu di Pacitan itu juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bahu membahu bekerja keras memerangi pandemi ini.
“Pacitan adalah ibu kita, dengan kondisi seperti saat ini kita harus saling bahu membahu dan tolong menolong”, sambung Bupati.
Doa bersama diawali dengan membaca dzikir tahlil yang dipimpin oleh KH. Luqman Haridz Dimyati. Pengasuh Pondok Pesantren Tremas yang akrab disapa Gus Luqman itu juga memandu jalannya doa daf’ul bala” (tolak balak).
“Dalam kehidupan ini tidak cukup hanya hablum minannas atau hubungan antar manusia tapi juga harus ada Hablum minallah atau hubungan dengan Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang”, Imbuh Kyai Luqman.(Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Cegah Pernikahan dini dan Kehamilan yang Tidak diinginkan; Puskesmas Candi kembangkan Inovasi Putri Ceria

Kembali Puskesmas Candi, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan mengembangkan program inovasi Pelayanan Publiknya. Setelah tahun 2019 lewat inovasinnya yaitu Kejari Ceria berhasil masuk 25 Top Puskesmas dan 10 Puskesmas Terbaik se-Jawa Timur dan mendapat penghargaan bergengsi pada kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur. Tahun 2021 ini, greget itu kembali muncul Lewat Program inovasi Putri Ceria.

Putri Ceria merupakan kepanjangan dari Program AsUhan Terpadu Remaja Puskesmas CandI yang Cerdas, Energik, Responsif, Inovatif dan Adaptif.

Menurut Dr. Hanik Subekti, Plt. Kepala Puskesmas Candi Program Putri Ceria ini digagas untuk membangkitkan kesadaran masyarakat dan kelompok remaja putri khususnya, akan pentingnya pengetahuan dan pemahaman risiko pernikahan anak dan bahaya Married By Accident (MBA) atau kehamilan yang tidak diinginkan, melalui banyak pendekatan yang mudah diterima dan dimengerti.

“Dengan dilaksanakannya program Putri Ceria, diharapkan memberikan dampak menurunnya kasus pernikahan dini, kehamilan tidak diinginkan dan komplikasi persalinan pada remaja. Meningkatnnya jumlah remaja teredukasi, terpantaunnya gizi remaja serta meningkatnnya cakupan pemberian tablet tambah darah,” tutur Dr. Hanik.

Diakui Hanik, Kendati dimasa Pandemi seperti saat ini lanjut Dr. Hanik, tidak menyurutkan langkah Puskesmas Candi untuk berinovasi. Dengan melibatkan seluruh komponen desa, PKK Desa, Kantor Kecamatan, Babinkamtibmas serta Pemuka agama dan tokoh masyarakat, mereka melakukan edukasi kepada para remaja sesuai perannya masing-masing.

“Dengan protokol kesehatan ketat, secara simultan kita memberikan materi dengan tatap muka dan juga sistem daring, tentunnya ini melibatkan seluruh komponen yang ada, ” tukas Hanik.

Alhasil, selain berhasil menurunkan tingkat pernikahan dini dan resiko kehamilan yang tidak diinginkan, Program Putri Ceria ini juga mampu menghasilkan produk karya yang inovatif. “Dalam setiap kegiatan kita juga menggandeng peran PKK desa dan kecamatan untuk memberikan pelatihan-pelatihan kreatif agar remaja bisa mandiri dan berwawasan luas ,” tukasnnya.

Sementara itu, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, memberikan apresiasi dan dukungannya dan berharap inovasi pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Candi bisa direplikasi dan diterapkan diseluruh wilayah Pacitan .

“Saya harapkan Inovasi Putri ceria bisa dilaksanakan di seluruh wilayah kabupaten Pacitan sebagai solusi mencegah Pernikahan Dini dan menurunkan kasus kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja, Putri Ceria Wujudkan generasi emas Pilar negara,” Ungkap Bupati Aji. (DiskominfoPacitan).

 

Pantau Operasi Yustisi Bupati Pacitan Berharap Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan

Kurang dari sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Pacitan menggelar operasi penegakan hukum protokol kesehatan covid 19. Operasi yustisi ini dilaksanakan dalam rangka penertiban serta menggugah kesadaran masyarakat untuk patuh protokol kesehatan.

“Kegiatan ini kita lakukan agar masyarakat benar-8benar timbul kesadaranya untuk bermasker baik dimanapun”, ungkap Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kamis (08/07).

Mas Aji menyampaikan penegasan tersebut saat memantau langsung operasi yustisi penegakan hukum protokol kesehatan di Jalan Ahmad Yani bersama unsur Forkopimda. Bupati berharap masyarakat dengan kesadaran sendiri patuh dan menjalankan protokol kesehatan dalam kegiatan keseharian. Pemerintah melakukan berbagai upaya ini untuk menekan laju penularan covid 19 yang semakin melonjak.

“Ada beberapa tadi yang kena tindakan seharusnya ini bisa jera dan bisa timbul kesadaran. Kegiatan ini kembali untuk melindungi masyarakat dari ancaman covid 19”, lanjut Bupati.

Meskipun covid 19 sudah mewabah lebih dari setahun namun masih ada masyarakat yang abai bahkan cenderung menyepelekan. Terbukti dari operasi yustisi ini petugas gabungan yang terdiri dari unsur TNI Polri dan Satpol PP masih menemukan pelanggar. Mereka harus menjalani sidang ditempat dan mendapatkan sanksi sesuai keputusan hakim. Mulai hukuman sosial hingga denda.

“Dengan tindakan ini efek jera masyarakat sebenarnya yang kita harapkan bukan besaran dendanya”, imbuh Hendri Antoro, Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan.

Operasi penegakan hukum protokol kesehatan covid 19 ini sendiri akan dilaksanakan berkala selama pemberlakuan PPKM Darurat dengan lokasi yang berbeda-beda. Selain memantau operasi yustisi, Bupati dan rombongan juga memantau kondisi RSUD Pacitan dan lokasi karantina pasien covid 19 gedung Wisma Atlet Sidoharjo. (HumasPacitan/PemkabPacitan)