Manis Kaya Manfaat, Gula Aren Temon khas Pacitan

Gula Aren Temon dibuat dari Nira Aren asli dengan sistem pengawetan tradisional turun temurun, membuat gula dengan berbagai kemasan ini terjaga kualitas rasanya.
Pengolahan tradisional ini selain lebih menyehatkan, juga sebagai salah satu cara menjaga warisan masyarakat Desa Temon, Arjosari dalam menciptakan gula berkualitas tinggi.
Produksi rumahan milik Heri Suryanto ini berada di Dusun Tenggar RT 01/RW 04, Desa Temon, Kecamatan Arjosari.
Awalnya produk olahan tradisional ini hanya menyajikan olahan gula aren berbentuk batangan kerucut dan hanya dijajakan di pasar desa setempat. Tentunya dengan nilai jual yang rendah apalagi kondisi pandemi Covid-19 membuat usahannya kian kembang kempis.
Tak mau terus terlarut dengan keadaan, disaat harga gula terus merosot akibat terdampak Pandemi saat itulah muncul ide kreatif dalam benaknya.
“Awalnya, ide kreatif ini muncul sejak pandemi yang mengakibatkan harga gula aren anjlok, padahal di sini kita melihat banyak pengrajin gula aren Khas Temon yang kesulitan memasarkan ke daerah luar,” tambah Heri.
Saat itulah dirinya mulai berfikir untuk mencoba memanfaatkan jejaring sosial yang dimilikinya. Langkah awal ini ternyata membuatnya harus banyak belajar, mulai dari belajar tentang kemasan, teknik pengolahan hingga strategi pemasarannya.
Kini Gula Aren Temon Pacitan tampil dengan kemasan yang lebih elegan. Tak hanya tampilan kemasan, Gula Aren Temon kini menyajikan aneka bentuk olahan dan varian rasa menyesuaikan keinginan pasar.
Olahan Gula Aren Temon bisa kita nikmati dalam bentuk Serbuk, cube mini, dan Gula Aren Cair. Varian rasannya pun beragam mulai varian rasa jahe merah, kopi gula aren dan yang akan dilaunching yaitu snack brownies chips gula aren Temon.
Usaha kreatif itu akhirnya berbuah manis, dengan memanfaatkan promosi melalui dunia digital, media sosial dan e-commerce, saat ini toko onlinenya mulai ramai pembeli.
“Kita berusaha untuk bisa memasarkan lewat online seperti media sosial dan aplikasi jual beli agar cakupan pasarnya lebih luas. Alhamdulillah apa yang kami kerjakan diapresiasi oleh desa dan masyarakat,” ujarnya.
Manisnya Dapat, Sehat bermanfaat
Siapa yang tak kenal Gula Aren. Selain memiliki rasa karamel yang ringan dan rasa manis yang khas, gula aren juga memiliki aroma jauh lebih pekat dan kuat dibanding dengan gula yang terbuat dari nira kelapa.
Tak hanya mempermanis makanan dan minuman, gula aren juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Banyak orang mengaitkan manfaat gula aren untuk kesehatan dengan perawatan diabetes.
Selain itu, gula Aren juga dipercaya memiliki kandungan antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh. Antioksidan membantu mencegah peradangan dan infeksi yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Selain itu, gula aren juga mampu meningkatkan energi dengan cepat. Efek ini mampu mengatasi rasa lelah karena kekurangan energi.

Informasi dan pemesanan
Wa: 082266291566
IG & tik tok gulaaren_temon
Fb mega gula aren temon
Email gulaarentemon@gmail.com
Shopee,tokopedia,bukalapak: gula aren temon
(Diskominfo Pacitan)

SOTK Baru Nantinya diharapkan Harus lebih Efektif dan Efisien

Tantangan hari ini sebagai pelayan masyarakat haruslah profesional, cepat dan solutif dalam membuat perubahan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat menghadiri rapat paripurna DPRD Kabupaten Pacitan dengan agenda penyampaian nota penjelasan atas tiga rancangan Peraturan Daerah, salah satunya adalah tentang Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Perangkat Daerah. pada Kamis (10/6/2021).

Untuk menjawab tantangan diatas, lanjut Bupati diperlukan struktur organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien.
“Tantangan kita hari ini sebagai pelayan masyarakat kita harus profesional, cepat, dan solutif dalam membuat perubahan”. Oleh sebab itu dengan struktur yang baru nanti saya berharap Pemerintah Daerah akan lebih efektif dan efisien dalam mewujudkan visi dan misi kami, yaitu Masyarakat Pacitan yang Sejahtera dan Bahagia,” Jelas Bupati.

Diakui Bupati, rancangan Struktur Organisasi Perangkat Daerah yang di ajukan ke DPRD kabupaten Pacitan jauh lebih ramping dari Struktur Organisasi sebelumnya.
“Harapan ke depan kita bisa melakukan penghematan untuk kemudian penghematan tersebut kita pergunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagaimana tagline kampanye saya “UTAMAKAN RAKYAT, ” tandasnnya. (Diskominfo)

Greget Pertahankan Kota Layak Anak

Mendapat predikat Kota Layak Anak tentu menjadi satu modal penting bagi kabupaten Pacitan dalam rangka menyongsong generasi yang semakin berkualitas di kemudian hari. Dari mulai dicanangkannya program tersebut pada tahun 2014, setahun berikutnya Pacitan terus mendapat predikat tersebut.

“Hari ini (10/06) ada tim verifikasi lapangan penilaian kota layak anak dari kementerian maupun provinsi melakukan penilaian, insya Allah kami pemerintah bersama masyarakat berkomitmen kembali meraih predikat itu pada tahun 2021,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji).

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring tersebut tentu menjadi salah satu penentu apakah Pacitan kembali meraih predikat tersebut, demi kualitas generasi penerus Kabupaten Pacitan yang semakin cemerlang.

Ada lima tahapan Kota Layak Anak, komitmen untuk memperoleh seluruh predikat dikemudian hari tentu menjadi harapan nyata pemerintah dengan dimasukkannya berbagai kebijakan strategis dalam visi dan misi pasangan Bupati dan Wakilnya.

“Anak-anak harus dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal dengan mendapat haknya secara penuh,” lanjutnya.

Intervensi berbagai program dan kegiatan kepada Perangkat Daerah (PD) untuk turut serta andil dalam program tersebut tentu penting menjadi perhatian, sehingga semua instansi selaras dan berkesinambungan.

Agenda pemerintah pusat ini tentu tidak dapat langsung dinikmati hasilnya sekarang. Namun kelak, di kemudian hari atau 2045 Pacitan menjadi pendulang utama generasi berkualitas baik bagi bangsa maupun untuk Kabupaten Pacitan. (DiskominfoPacitan).

Bunda Paud; Dorong PAUD Dan NEF Terus Berinovasi

Dukungan sepenuhnya tentu dicurahkan Bunda Paud Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih kepada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Pacitan. Hal tersebut ia sampaikan saat membuka Sosialisasi Akreditasi Paud dan Pendidikan non Formal (NEF), pagi tadi (10/06) di Hotel Srikandi.

Ini sejalan dengan selalu diraihnya predikat Kota Layak Anak oleh Kabupaten Pacitan mulai tahun 2015 lalu, sehingga peningkatan mutu pendidik tersebut tentu harus dilaksanakan secara continue.

“Kita harus mendorong mereka untuk selalu membuat program yang lebih inovatif,” kata Istri Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji tersebut usai membuka acara.

Walaupun pandemi covid-19 memaksa kegiatan belajar mengajar harus dengan sistem daring, tetapi hal itu tentu tidak harus mengurangi kualitas pendidikan usia dini di Kabupaten Pacitan.

Terkait rencana akan dikembalikannya kegiatan tatap muka yang direncanakan bulan Juli mendatang, pihaknya akan membantu pemerintah untuk mempersiapkan sarana maupun prasarana berupa protokol kesehatan dan berbagai sosialisasi.

“Kepada orang tua saya berharap untuk bersabar, karena saat ini pendidikan tatap muka belum dapat berjalan, semoga rencana bulan Juli mendatang dapat terealisasi tanpa ada kendala,” pungkas Efi. (DiskominfoPacitan).

Bupati Aji Luncurkan mesin ADM, Mendekatkan sedekat mungkin pelayanan kepada masyarakat

Hari ini (08/6) pagi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pacitan meluncurkan mesin ADM. Bentuk mesin ATM dan ADM hampir mirip. Tetapi jangan salah, mesin yang satu ini khusus mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan layanan administrasi kependudukan yang lainnya.

ADM tersebut merupakan singkatan dari Anjungan Dukcapil Mandiri. Layanan itu diluncurkan ke publik oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Tepatnya, di kantor Kecamatan Tulakan, mengingat kecamatan Tulakan memiliki jumlah penduduk terbanyak. Dengan layanan itu, warga masyarakat yang tidak gaptek alias gagap teknologi bisa mencetak KTP sendiri. Jika belum mengerti, tetap ada petugas yang memandu.

Cetakan KTP perdana sebagai contoh langsung disimulasikan oleh Bupati Pacitan didampingi Wakil Bupati Pacitan Gagarin, Sekda Kabupaten Pacitan dan OPD terkait, dihadapan seluruh Camat dan kepala Desa se Kecamatan Tulakan. Tak butuh waktu lama. proses pencetakan, hanya dalam hitungan menit langsung jadi.

Dalam sambutannya, Bupati Aji mengapresiasi hadirnya mesin ADM di Kabupaten Pacitan. Mengingat mesin ADM ini menawarkan ragam pelayanan Administrasi Kependudukan sehingga semakin mudah dan cepat. Dan diharapkan bisa semakin mendekatkan sedekat mungkin pelayanan kepada masyarakat

“Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang sudah dirintis dari kemarin (Bupati sebelumnya) . Harapannya secara bertahap nantinya, cetak KTP atau pelayanan Administrasi Kependudukan lainnya cukup di kecamatan masing-masing. Tapi mengingat keterbatasan anggaran maka bertahap akan kita lakukan di kecamatan lainnya. Minta doanya agar kita bisa istiqomah melayani masyarakat semaksimal mungkin,” ungkap Bupati.

Untuk itu, lanjut Bupati, dalam pelaksanaanya beberapa bulan kedepan mesin ADM ini akan di review bagaimana ketermanfaatannya dan efektifitasnnya dalam sisi pelayanan. “Harapan saya insyaallah dalam waktu dekat akan ada di satu kecamatan misalkan di Punung kita bandingkan, kita review. Kalau efektif dan efisien mesin ADM ini dibanding yang dimiliki Dukcapil saat ini, ya kenapa kita tidak membeli, ” lanjut Bupati Aji.

Karena pada intinya, Pemerintah Daerah akan tetap memilih yang lebih dekat kepada masyarakat dan masyarakat juga tidak merasa keberatan. Bupati ingin alat ini dapat memangkas waktu dan biaya dalam pengurusan administrasi kependudukan. Untuk itu sosialisasi harus dilakukan agar keberadaan mesin ini dapat diketahui dan dimanfaatkan masyarakat.

“Kedepan harus disamakan semangatnnya baik ditingkat OPD, Kecamatan dan Desa. Intinya harus berani bergerak, berani memulai, dalam sisi teknis kita mungkin perlu merehap ruangan untuk kecamatan yang belum memiliki ruang pelayanan atau memanfaatkan kondisi yang ada sesederhana mungkin tapi tetap bisa melayani. Kemudian masalah SDM, kita juga perlu mengupgrade atau mentraining yang nantinya bertugas melayani. Dan itu harus dimulai, harus berani memulai. Tanpa dimulai kapan akan selesai dan hanya akan sebatas cita-cita,” tegasnya.

Bupati Aji menegaskan, layanan adminduk seperti KTP, KK, Akte Kelahiran, akte kematian merupakan kebutuhan mendasar. Layanan adminduk yang semakin canggih dan mudah diharapkan bisa dimanfaatkan warga Pacitan dengan baik. (Diskominfo)