Vaksin Pesantren dan Sekolah Swasta Dimulai Dari Tremas

Satu hal yang ditunggu-tunggu Gus Lukman (Lukman Haris Dimyati), Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas, Arjosari sejak Februari 2021 adalah pelaksanaan vaksinasi di lingkup pesantren yang ia pimpin, hal itu demi memberikan satu kepastian keamanan baik bagi seluruh keluarga maupun para pengajar yang memang selalu berinteraksi dengan para santri.

“Sejak Februari kita sudah menyetorkan data ke pusat, tapi mungkin karena keterbatasan dan lain sebagainya jadi tertunda. Alhamdulilah kami bersyukur vaksinasi dosis pertama telah dilaksanakan,” ujar Gus Lukman, disela kunjungan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) ke Ponpes Tremas, pagi tadi (27/05).

Setidaknya 250 peserta hari ini divaksin bermerk Sinovac, mereka adalah keluarga pesantren dan para pengajar yang setiap hari bersinggungan dengan para santri Tremas. Penyuntikan vaksin dosis pertama tersebut sekaligus sebagai penanda dimulainya program vaksin terhadap sekolah swasta maupun pesantren di Kabupaten Pacitan.

Ini sesuai dengan program Bupati dan pemerintah pusat, dimana sebelum kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) seluruh tenaga pendidik maupun sekolah harus sudah mengikuti vaksinasi maupun menerapkan protokol kesehatan. “Dimulai dari Tremas dan akan dilanjutkan ke pesantren-pesantren yang lain,” kata Mas Aji.

Mas Aji pada kesempatan itu juga mengaku kondisi zona Covid-19 di Kabupaten Pacitan masih zona oranye. Ia berharap program vaksinasi yang digalakkan dapat membuat Pacitan kembali hijau.

Sehingga kegiatan PTM kembali berjalan di sekolah formal maupun non formal, termasuk perekonomian kembali menggeliat di Kabupaten Pacitan. “Sebelum bulan Juni dipastikan vaksinasi tenaga pendidik dapat selesai,” pungkas Mas Aji. (DiskominfoPacitan).

Kabupaten Pacitan Raih WTP ke-10

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terhadap laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun anggaran (TA) 2020.

Penyerahan LHP penilaian WTP tersebut, diserahkan langsung Joko Agus Setyono kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, di kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur, Jalan Raya Juanda Sidoarjo Jatim, Selasa (25/05).

“Atas nama pemerintah daerah saya sangat bersyukur atas capaian WTP ini dan terimakasih atas kerja seluruh pihak”, ungkap bupati usai menerima penghargaan.

Secara khusus orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kabupaten Pacitan itu mengapresiasi sinergitas antara eksekutif dan legislatif. Raihan opini WTP dari BPK ini merupakan bukti kerja bersama antar keduanya. Rekomendasi BPK ini menurut bupati akan secepatnya ditindaklanjuti agar kedepan lebih baik lagi.

“Kedepan kita harus lebih baik lagi dan prestasi ini harus kita pertahankan”, pungkasnya.

Capaian opini WTP yang diterima Kabupaten Pacitan Tahun 2021 ini merupakan opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk yang ke-sepuluh kalinya. (HumasPacitan/Diskominfo Pacitan)

Berbagi Tips Sehat, Istri Bupati Minta Ibu Hamil Bahagia

Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Pacitan Efi Suraningsing Indrata Nur Bayuaji membagikan tips sehat kepada para ibu hamil (Bumil) di Desa Bandar Kecamatan Bandar. Istri Bupati Pacitan itu dengan penuh semangat mengajak para ibu hamil untuk menjaga hati dan pikiran untuk tidak stres demi menjaga kandungan.

“Ibu kalau hamil harus bahagia biar makannya enak, makan yang bergizi agar kehamilan kuat dan sehat”, ujarnya.

Ibu dari Pinayung Baskara Putri Azzahra itu berharap orang tua terutama ibu memperhatikan tumbuh kembang anak. Memberi gizi yang berimbang mulai dari masa kehamilan, balita hingga dewasa. Hal ini penting agar anak tumbuh sehat sehingga tidak ada lagi kasus stunting. Yaitu, suatu kondisi gagalnya tumbuh kembang anak yang menyangkut pertumbuhan tubuh dan otak disebabkan oleh kekurangan gizi dalam waktu lama.

Masalah stunting menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, bukan hanya menjadi masalah ibu hamil tapi masalah bersama. Namun demikian, memutus mata rantai stunting dapat dimulai dari para ibu. Yakni, dengan mempersiapkan dan menjaga kehamilan untuk tetap sehat sampai melahirkan. Generasi berikutnya harus tahu apa dan kenapa ada stunting agar kasus serupa tidak terjadi lagi.

“Saya mohon setelah melahirkan tolong jangan abaikan anak berikan ASI yang cukup”, katanya lagi.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan mendampingi Bupati Pacitan mengunjungi warga stunting diwilayah Kecamatan Bandar.Dalam kesempatan itu diserahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK). (HumasPacitan/Diskominfo Pacitan)

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan mendampingi Bupati Pacitan mengunjungi warga stunting diwilayah Kecamatan Bandar.Dalam kesempatan itu diserahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Stunting Tetap Jadi Perhatian Bupati

Titik kedua program kerja Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Kecamatan Bandar, hari ini (24/05) adalah melihat langsung kondisi masyarakat stunting di Dusun Sono, Desa Bangunsari.

Di dusun yang menyimpan panorama Kabupaten Ponorogo dan Wonogiri tersebut setidaknya terdapat 5 masyarakat yang mengalami stunting, dan perlu memperoleh dukungan langsung Pemda Pacitan.

Bupati menegaskan, penyelesaian kasus stunting di Kabupaten Pacitan harus harus melibatkan seluruh pihak, sehingga pemberantasan stunting ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

“Secara konkrit bersama Perangkat Daerah (PD) melakukan pendampingan, memantau perkembangan khususnya yang masih balita,” kata Mas Aji.
Selain memberikan berbagai program bantuan dirinya juga akan menggelontorkan berbagai program edukasi sehingga pola hidup masyarakat di Dusun Sono maupun tempat lain di Pacitan bisa berangsur-angsur teratasi.

Sebenarnya masalah stunting di Kabupaten Pacitan tidak dalam kondisi yang memprihatinkan, atau dibawah prevalensi stunting 20 persen dari jumlah seluruh balita yang melakukan pengukuran, atau masuk dalam kategori ringan.

Sesuai data Dinas Kesehatan angka stunting di Dusun Sono dan Spring sebenarnya tidak terlalu tinggi dibanding dusun dusun lain di Desa Bangunsari. Dari 41 balita yang terindikasi stunting Dusun Sono terdapat 4 balita dan Dusun Spring hanya 1 sedangkan sisanya tersebar.
Namun demikian, masalah tersebut tetap harus menjadi fokus Mas Aji dan seluruh jajaran, selain tetap fokus terhadap Covid-19, peningkatan infrastruktur dan pendidikan. (Diskominfo Pacitan)

Bentang Alam Pacitan Masih Banyak Yang Belum Tereksplorasi

Inilah panorama bentang alam yang indah dimaksud, terhampar lanskap Kabupaten Ponorogo menjadi satu keindahan tersendiri, apa lagi menurut Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di sela kankernya di Kecamatan Bandar (24/05), sunrise adalah waktu terbaik untuk menikmati karya Tuhan yang dimiliki Kabupaten Pacitan ini. Watu Dukun, Desa Tumpuk, Bandar. (DiskominfoPacitan).