pacitanmall.com

Pacitan Mall, E-commerce UKM Pacitan Resmi Diluncurkan

Inovasi baru untuk ekspansi sekaligus meningkatkan dan memajukan pasar usaha kecil menengah (UKM) harus terus dilakukan. Tentunya dibarengi dengan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) pelakunya. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan dengan menggelar pelatihan sekaligus launching Pacitan Mall di gedung Karya Dharma, Rabu (28/2/2018). “Harapannya tentu agar ekonomi masyarakat Pacitan menjadi lebih baik dan kemudian sejahtera,” terang Bupati Indartato.

Pada kesempatan itu pula bupati berkesempatan melakukan transaksi perdana di aplikasi tersebut. Kali ini ia memilih sebuah produk kopi. Untuk keperluan transaksi Pacitan Mall sendiri telah menggandeng salah satu perbankan nasional. Demikian pula dengan jasa pengiriman yang bermitra dengan salah satu penyedia jasa nasional. Tak hanya di Pacitan Mall, para calon pembeli juga dapat mencari produk yang diminatinya di situs jual beli online terkemuka.

Menurut Indartato donasi sektor UKM pada PDRB semakin bertambah. Dimana saat sekarang telah berada di angka 11,1 persen. Namun untuk terus memacunya menjadi lebih banyak, diperlukan pembenahan dan peningkatan SDM pelaku UKM. “Kita hadirkan narasumber yang merupakan wirausahawan terkemuka. Untuk memberikan contoh pada peserta tentang sisi manajerial usaha,” katanya.

Pacitan Mall adalah katalog UKM. Berisi sekitar 200 jenis produk lokal pelaku UKM di kota berjuluk Paradise of Java ini. Sebagian besar merupakan hasil industri makanan olahan maupun kerajinan. Untuk mengaksesnya bisa melalui alamat www.pacitanmall.com.(arif/nasrul/tarmuji taher/shopingi/humaspacitan).

BPJS Ketenagakerjaan Pacitan Bantu 200 Siswa Terdampak Bencana

Bupati serahkan bantuan kepada siswa SD terdampak bencana

Upaya pemerintah dalam memberikan perhatian kepada masyarakat dilakuan dengan berbagai bentuk. Salah satu perhatianya kepada siswa dan siswi sekolah dasar korban bencana, dengan memberikan bantuan pendidikan. Mewujudkan hal itu, pemerintah daerah bekerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan.

Bantuan berupa perlengkapan dan peralatan sekolah berjumplah 200 paket dibagikan kepada siswa dan siswi sekolah dasar di Arjosari dan arjowinangun kemarin 9/01. Tiap paket berisi peralatan belajar.

Indartato berharap, bantuan yang diterimakan selain meringankan beban korban bencana juga dapat memberikan motivasi untuk bangkit kembali. Pihaknya juga berterimakasih pada BPJS ketenagakerjaan yg membantu meringankan beban terdampak bencana.

“Bangkit tidak susah, dan semangat belajar lagi” tambahnya berharap, seraya terus memotivasi para korban terdampak bencana.

Selain dengan BPJS, pemerintah daerah juga meggandeng kerjasama dengan pihak lain. Dalam betuk bantuan yang berbeda.

Apapun bentuk batuan tersebut tidak lain bertujuan untuk mengusung pulihnya semangat hidup di Pacitan seperti sebelum bencana.

(Budi/kominfo)

Ribuan Siswa Putus Sekolah dan Kurang Mampu Dapat Bantuan Pendidikan

Sebanyak 1.024 siswa putus sekolah dan tidak mampu di Kabupaten Pacitan mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten. Bantuan yang berasal dari dana bantuan sosial APBD 2017 itu diserahkan Bupati Indartato di pendopo kabupaten, Rabu (27/12/2017). “Mudah-mudahan ditahun-tahun mendatang lebih banyak lagi anak yang kembali ke sekolah. Hal ini dapat terwujud jika ada kerja sama antara semua pemangku kepentingan bidang pendidikan di Kabupaten Pacitan,” katanya.

Selain sebagai salah satu cara untuk memajukan pendidikan, hal itu juga menjadi upaya agar pendidikan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat. Terutama dari keluarga kurang mampu. Bantuan pendidikan siswa kurang mampu program Grindulu Mapan yang diwujudkan melalui program gertak manis ditujukan untuk mengamankan upaya jangka panjang, memutus rantai kemiskinan. Sekaligus meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Pacitan terus meningkat. Sehingga mampu bersaing di tingkat propinsi maupun nasional.

Sejak tahun 2012-106 alokasi anggaran Grindulu Mapan bidang pendidikan lebih dari Rp 0,5 miliar. Nilai itu bertambah pada tahun 2017 menjadi Rp 780.880.616.

Menurut bupati, selain bantuan biaya pendidikan, mulai tahun 2017 pihaknya juga berusaha mengembalikan anak putus sekolah agar kembali bersekolah. Tahun ini sendiri terjaring 64 anak. Ia lantas berpesan agar para siswa serius dalam menuntut ilmu. “Mungkin bantuan dari pemerintah daerah ini masih belum memenuhi semua kebutuhan sekolah adik-adik. Tapi yakinlah jika anak-anak punya tekad semangat dan selalu bersungguh-sungguh dalam belajar. maka kesuksesan akan bisa diraih,” harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Marwan menjelaskan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah membantu meringankan biaya pendidikan dan membantu anak putus sekolah yang ingin kembali ke sekolah. Sasaran program bantuan pendidikan Siswa miskin gertak manis adalah siswa miskin berusia 6-21 tahun yang masih berstatus sebagai siswa SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA. “Juga anak putus sekolah yang ingin kembali ke sekolah, serta memenuhi sekurang-kurangnya satu dari kriteria,” jelas dia.

Kriteria yang dimaksud adalah siswa telah terdaftar dalam Basis Data Terpadu (PBD) tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Tim Percepatan Nasional Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), diprioritaskan yang berada pada desil 1. Penerima juga telah mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari desa sesuai dengan peraturan bupati 36/2016 Tentang Kriteria Kemiskinan Di Kabupaten pacitan.

Besaran bantuan biaya pendidikan siswa program Gertak Manis bervariasi. Untuk jenjang SD/MI sebesar Rp. 450.000 per tahun, SMP/MTS Rp. 750.000, dan Jenjang SMA/SMK/MA Rp 1 juta. “Bantuan untuk kembali ke sekolah Rp 1 juta untuk semua jenjang. Bantuan ini hanya diberikan satu kali pada saat pertama masuk kembali ke sekolah. Selanjutnya akan diberikan bantuan biaya pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya,” tandas Marwan. (arif/nasrul/tarmuji taher/danang/humaspacitan).