Diminta Disinkronkan Dengan Grindulu Mapan

Program pengentasan kemiskinan yang terus digulirkan oleh pemerintah, baik pusat maupun provinsi, diharapkan sinkron dengan Grindulu Mapan. Program serupa yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan. “Nanti disinkronkan dengan Grindulu Mapan. Agar dapat lebih tepat sasaran,” kata Sekretaris Daerah Suko Wiyono ketika membuka Bimbingan Teknis Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) 2017 di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Rabu (11/10/2017).
Seperti diketahui program Grindulu Mapan digulirkan sebagai solusi pemerintah daerah mendorong upaya percepatan pengentasan kemiskinan. Utamanya bagi warga kurang beruntung yang belum masuk dalam sasaran program serupa dari pusat.
Sekda mengakui jika sampai saat ini angka kemiskinan di Kabupaten Pacitan masih diatas nasional dan Jawa Timur. Meski selisihnya tidak banyak, tetapi usaha untuk mereduksi dan menyamainya sulit. “Provinsi 11 persen dan nasional 10 persen. Kalau dari angka tinggal sedikit. Tapi untuk mengurangi itu bukan hal mudah,” ucapnya.
Suko Wiyono berpesan agar para peserta bersungguh-sungguh mengikuti bimtek selama dua hari, 11-12 Oktober. “Posisi panjenengan sekalian sangat penting. Karena harus melakukan pendataan atau verifikasi warga kita yang miskin. Apakah datanya betul, apakah yang diberikan telah tepat atau belum. Ini menjadi tugas yang sangat mulia,” tandasnya.
Perwakilan dari Kementerian Sosial RI Agus Budi Purwanto menjelaskan SLRT dan Puskesos merupakan hasil perpaduan program pengentasan kemiskinan dari kementerian. Tujuannya agar program penanganan kemiskinan dan perlindungan sosial. Dari sosialisasi itu kemudian muncul rancangan SLRT, termasuk personil-personil yang dilibatkan. Baik sebagai manajer, pengelola, fasilitator, dan supervisor. “Kegiatan diawali dengan sosialisasi diikuti 20 kabupaten/kota di Solo, Jawa Tengah bulan lalu,” jelasnya.
Pengentasan kemiskinan sendiri merupakan tanggung jawab bersama. Baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha. Seperti yang dituangkan dalam Perpres 2/2015 tentang RPJM Nasional 2015-2019. “Prinsipnya SLRT membantu mengidentifikasi keluhan masyarakat miskin dan rentan, melakukan rujukan dan memantau penanganan keluhan. Untuk memastikan keluhan itu ditangani dengan baik,” tegas Agus.
Bimtek SLRT dan Puskesos diikuti oleh 70 orang peserta. Terdiri dari fasilitator (50), supervisor (3), manajer satu orang, pengelola SLRT (5), dan pengelola Puskesos sebanyak enam orang. Mereka berasal dari Desa Bomo (Punung) dan Jatimalang (Arjosari). Selain itu juga ada unsur OPD terkait. Diantaranya Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Disdukcapil, serta Bapeda. “Ini merupakan rangkaian tahapan kegiatan penerapan program di daerah yang dibangun Kemensos,” pungkas Kepala Dinas Sosial, Sunaryo. (arif/nasrul/tarmuji/humas pacitan).

Batas Wilayah Untuk Mempermudah Administrasi Pemerintahan

Penentuan batas wilayah, baik desa atau kelurahan tidak hanya menyangkut ruang. Lebih dari itu, batas yang jelas akan diketahui wilayah kerja administrasi dan kegiatan pembangunan. “Baik pengelolaan usaha tingkat desa, kabupaten, maupun provinsi,” kata Staf Ahli Pemetaan Batas wilayah Badan Informasi Geospasial Kusumo Widodo saat pelaksanaan Temu Kerja Deleneasi Batas Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan secara Kartometrik di pendopo kabupaten, Senin (9/10/2017).

Menurut Kusomo, diperlukan pemetaan batas secara benar, sesuai aspek yuridis. Sebab pada hakekatnya hal tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dari luas wilayah daerah. “Batas wilayah suatu desa atau kelurahan merupakan salah satu unsur dasar. Selain penduduk dan pemerintahannya,” ucap dia.

Terdapat tiga kabupaten/kota di Jawa Timur masuk dalam paket kegiatan Deleneasi Batas Wilayah Asministrasi Desa/Kelurahan secara Kartometrik. Yakni Kabupaten Pacitan, Ponorogo, dan Kota Kediri. Untuk Kabupaten Pacitan sendiri kegiatan akan dilaksanakan pada enam kecamatan dan 89 desa/kelurahan. Sisanya belum akan dilakukan karena belum memiliki data citra tegak resolusi tinggi. “Desa-desa yang belum masuk dalam kegiatan pemetaan akan kami undang. Karena nantinya sewaktu pelaksanaan delineasi mereka akan dipertemukan dengan kecematan yang bersebelahan,” jelas Kusumo.

Diharapkan delineasi batas wilayah administrasi secara kartometrik dapat mensinergikan kegiatan OPD terkait. Untuk mendukung pelaksanaan Perpres 9/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta serta mengurangi konflik penguasaan lahan.

Saat membacakan sambutan Bupati Indartato, Wakil Bupati Yudi Sumbogo menegaskan pemetaan dan penegasan batas desa merupakan implementasi UU 4/2011 tentang Informasi Geospasial dan UU 6/2014 tentang Desa. “Terlebih kedepan permasalahan desa dan kelurahan kian kompleks. Sehingga cukup membantu Pemerintah Kabupaten Pacitan,” terangnya.

Dalam sambutan itu pula bupati berharap pihak desa membantu proses deleneasi. Agar batas yang dihasilkan merupakan hasil kesepakatan bersama.

Dari kepastian batas administrasi pula akan pula diketahui semua potensi sebagai modal pembangunan. Dengan demikian pemerintah desa dapat merencanakan penyelenggaraan pemerintahan secara efektif dan efisien. “Bahwa kewajiban dan tanggung jawab pemerintah adalah untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat,” tandas bupati. (arif/nasrul/tarmuji/humaspacitan)

Bupati Tinjau Progres Pembangunan Waduk Tukul

Bupati Pacitan bersama instansi terkait mendatangi proyek Waduk Tukul di Desa Karanggede, Arjosari untuk melihat dari dekat progres pembangunannya. Sambil berharap semoga pengerjaannya selesai tepat waktu. “Saya sengaja datang untuk melihat ini (pelaksanaan proyek,Red),” kata Bupati Indartato, Jum’at (6/10/2017).

Menurut bupati, dengan datang dan melihat secara langsung proses serta kemajuan pembangunannya, maka ketika ada yang bertanya, ia dapat menjelaskannya. Termasuk permasalahan-permasalahan yang mungkin muncul selama berjalannya pembangunan. “Semoga tidak ada masalah dikemudian hari. Namanya proses pembangunan pasti ada kendala-kendala. Semoga dimudahkan oleh Allah SWT,” tandas dia.

Jika telah jadi dan dioperasikan, waduk tukul nantinya dapat difungsikan untuk berbagai hal. Seperti sumber air baku, irigasi, pengendali banjir, maupun sarana wisata. Sama seperti Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Saat ini progres pembangunan pada tahap galian spilway dan pekerjaan terowongan untuk pengelakan sungai. Direncanakan tahun depan masuk pada tahap perbaikan pondasi dan timbunan. Seluruh rangkaian pengerjaan proyek diperkirakan akan rampung pada pertengahan tahun 2019. (arif/nasrul/tarmuji/pranoto/humaspacitan)

Bupati Sampaikan Selamat Untuk Desa Ngadirojo

Satu lagi prestasi membanggakan diukir Kabupaten Pacitan. Kali ini Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo berhasil menyabet predikat juara 1 Desa Pelaksana Terbaik Tingkat Nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2017. “Selamat untuk semua warga Desa Ngadirojo dan masyarakat Kabupaten Pacitan. Ini tentu menjadi prestasi yang membanggakan,” ucap Bupati Indartato, Senin (2/10/2017) malam.

Bupati Indartato mengungkapkan, penghargaan itu menjadi implementasi dari semangat gotong royong yang masih dijaga dan dipertahankan masyarakat Pacitan. “Terima kasih untuk peran serta dan dukungan, serta kerjasama semua pihak. Baik pemerintah maupun masyarakat. Karena tanpa kerjasama yang baik, mustahil prestasi diraih,” ungkap dia.

Menurutnya, semangat gotong royong menjadi motor utama pembangunan. Karena telah menjadi kekuatan dan modal sosial. Untuk bersama-sama menghadapi dan menyelesaikan permasalahan pembangunan. “Kita harus terus tanamkan semangat gotong royong kepada generasi penerus,” tandas Indartato.

Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo maju mewakili Propinsi Jawa Timur dalam lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2017. Untuk menjadi yang terbaik, desa dengan tiga dusun ini harus bersaing dengan empat desa lain se-Indonesia. Verifikasi lapangan penilaian pelaksanaan BBGRM dari Kementerian Dalam Negeri sendiri dilakukan pada Selasa (12/9/2017) lalu. (arif/nasrul/tarmuji/humaspacitan/foto: wira swastika))

Tim Putra Pacitan Juara Kejurprov Bola Voli Yunior 2017

Bola Voli Pacitan kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Dalam Kejuaraan Provinsi Bola Voli Yunior 2017, tim putra Pacitan berhasil menjadi juara 1 setelah dalam pertandingan final mengalahkan Kabupaten Sidoarjo dengan skor 3-0.

Kejurprov Bola Voli Yunior tahun 2017 ini diselenggarakan mulai 25-30 September di GOR Pacitan.

Berikut hasil Kejurprov Bola Voli Yunior 2017

Juara putri:
1 kota surabaya
2 kota blitar
3 kab Sidoharjo
4 kab Kediri

Juara putra:
1 pacitan
2 sidoharjo
3 kab Tulungagung
4 kab pamekasan

(arif/danang/humaspacitan)