Dinsos: Tanggap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pacitan melalui Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial menyalurkan bantuan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Bantuan yang diterima oleh masing-masing penerima manfaat sebesar Rp. 2.000.000,00 yang diperuntukkan pemenuhan kebutuhan kehidupan sehari-hari.

“Kami menggandeng pendamping Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) untuk penyaluran bantuan PPKS selama 2 hari Senin & Selasa 10-11 Oktober 2022,” jelas Pujono, Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial.

Sebanyak 13 orang yang menerima manfaat bantuan PPKS disalurkan ke 8 Desa, yaitu Desa Kebondalem 4 penerima manfaat, Desa Punung 2 penerima manfaat, Desa Mujing 1 penerima manfaat, Desa Nanggungan 1 penerima manfaat, Desa Sirnoboyo 1 penerima manfaat, Desa Mantren 2 penerima manfaat, Tulakan 1 penerima manfaat, dan terakhir Desa Semanten 1 penerima manfaat.

Secara terpisah, Sumorohadi selaku Kepala Dinsos Kabupaten Pacitan menjelaskan bahwa Dinsos menggandeng pilar-pilar sosial khususnya Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Untuk merespon kasus di setiap wilayah jika terdapat warga yang memerlukan bantuan. Respon cepat ditunjukan sebagai bentuk keseriusan pemberian layanan kepada PPKS. (PemkabPacitan).

 

Kuatkan Lembaga Koperasi

Dalam rangka mewujudkan Koperasi yang lebih berdaya saing, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian (Dikuperin) Kabupaten Pacitan melalui Bidang Koperasi mengadakan kegiatan yang bertema “Penguatan Kelembagaan Koperasi”. Dibuka oleh Kepala Bidang Koperasi, Anang Soleh acara ini dilaksanakan di Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian Kabupaten Pacitan.

“Pada periode ini, peserta yang diundang adalah 5 Koperasi yang mempunyai peluang untuk lebih maju dan besar sesuai kekhasan dan potensi yang dimiliki masing masing koperasi. Pada periode mendatang tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pendampingan terhadap koperasi lain sesuai dengan potensi dan peluang yang ada di masing masing koperasi tersebut.” ucap Anang Soleh , Kepala Bidang Koperasi Dikuperin Kabupaten Pacitan (12/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan manajemen koperasi yang sehat serta pengembangan usaha yang lebih kompetitif. Tidak hanya fokus pada sektor simpan pinjam, namun koperasi diharapkan dapat masuk dalam usaha sektor riil.

Sasaran dari kegiatan ini adalah 5 koperasi yang memiliki usaha yang lebih prospektif. Antara lain koperasi yang bergerak dalam pengadaan barang dan jasa, koperasi produksi gula kelapa organic, koperasi di wilayah lokasi wisata, serta koperasi karyawan pabrik rokok. Para peserta diarahkan untuk melakukan identifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi selama ini, serta melakukan pemetaan peluang usaha dan kondisi yang diharapkan kedepan.

Hasil dari perumusan ini nantinya akan dijadikan dasar dalam menyusun langkah berikutnya. Selanjutnya, akan dilakukan pendampingan secara langsung oleh tim dari Dikuperin kepada Koperasi yang hadir dalam kegiatan ini. Diharapkan dengan adanya Penguatan Kelembagaan Koperasi ini, dapat memacu semangat pengelola koperasi dalam mengembangkan usahanya berdasarkan potensi yang dimiliki masing-masing koperasi sehingga mampu membantu Pemerintah dalam mencapai salah satu sasarannya yaitu meningkatnya kualitas dan kuantitas koperasi di Kabupaten Pacitan.(DikuperinPacitan/Pemkab Pacitan)

Tahun 2023; Semua Puskesmas di Kabupaten Pacitan Resmi BLUD

Nafas lega segera bisa dirasakan oleh petugas kesehatan sekaligus masyarakat Kabupaten Pacitan, pasalnya tinggal selangkah lagi Puskesmas di seluruh Kabupaten Pacitan bisa menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pacitan, dr. TH Hendra Purwaka menjelaskan, penerapan BLUD tersebut menjadi salah satu perhatian khusus dari Dinas Kesehatan (Dinkes), mengingat Puskesmas merupakan ujung tombak paling dasar pelayanan kesehatan di wilayah.

“Adanya BLUD ini Puskesmas memiliki fleksibilitas dalam mengelola anggaran mereka untuk meningkatkan pelayanan kesehatan serta meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaran puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan pola pengelolaan keuangan harus sesuai dengan Standar Akuntansi Berbasis Pemerintah (SAP),” ungkap Kadinkes saat bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) BLUD Puskesmas bersama petugas puskesmas yang merupakan tim penyusun RBA dan Laporan Keuangan Puskesmas, Selasa (11/10) di Ruang Pertemuan Dinkes.

Lebih lanjut, sejumlah 24 Puskesmas di wilayah Kabupaten Pacitan akan ditetapkan melalui keputusan Bupati Pacitan untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD puskesmas pada tahun 2023 mendatang.

“Selagi menunggu SK dari Bupati Pacitan, pola pengelolaan keuangan BLUD puskesmas harus dipersiapkan dengan matang, dan diterapkannya BLUD puskesmas nanti standar pelayanan kesehatan yang sudah ada diharap dapat berjalan lebih optimal dan menyeluruh,” imbuh dr. Hendra

Searah dengan visi misi Bupati Pacitan dalam menciptakan birokrasi pemerintah yang inovatif, profesional dan melayani. (PemkabPacitan).

Atasi Banjir Akibat Sumbatan Sedimen

Bersama kita bisa. Sepertinya itu yang menjadi gambaran kerja bakti bersih saluran di kelurahan Pacitan pada hari Minggu (9/10/ 2022).

Kerja bakti yang melibatkan Camat, Lurah Pacitan, Lurah Pucang Sewu, KORAMIL Kota, Satpol PP dan DAMKAR, Dinas PUPR dan masyarakat Kelurahan Pacitan berhasil mengatasi saluran drainase kota yang buntu karena sedimentasi.

Tonny SN sebagai Kabid PLAM PUPR saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kegiatan hari ini adalah kerja bareng antar lintas OPD, TNI dan masyarakat kelurahan Pacitan untuk mengatasi permasalahan genangan yang terjadi pada saat musim penghujan.

Karena banyaknya saluran drainase yang tertutup plat beton di atasnya, menyebabkan kesulitan dalam penanganan sedimentasi pada saat pemeliharaan saluran drainase. “Sehingga perlu kerja bareng buat menuntaskan permasalahan tersebut,” kata Tonny.

kegiatan yang dimulai pukul 06.00 tersebut diikuti masyarakat Kelurahan Pacitan berjalan cukup antusias. beberapa saluran yang tersumbat berhasil ditangani dengan water pressure dari mobil DAMKAR Pemkab Pacitan.

beberapa titik saluran terpaksa harus dibongkar plat betonnya untuk mempermudah pembersihan sedimentasi.

“Diharapkan dengan kerja bakti bareng antara lintas OPD,Koramil kota dan masyarakat ini , permasalahan genangan yang terjadi pada musim penghujan bisa diatasi bersama,” tambah dia. (PemkabPacitan).

Kopikas Jetis Lor Siap Jadi Unggulan Desa

Sebagai salah satu desa di wilayah utara Kabupaten Pacitan yang memiliki potensi sumber daya alam, Jetis Lor Kecamatan Nawangan terdapat satu produk unggulan yang telah mulai dikenal luas. Beraneka macam potensi yang saat ini, begitu dikenal tidak hanya skala lokal saja tetapi bisa sampai regional bahkan nasional. Desa yang berada pada ketinggian sekitar 500-1000 m dpl merupakan penghasil kopi yang sangat berkualitas.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka menggali potensi desa mewujudkan program one village one produk, berupaya mengembangkan berbagai macam potensi lokal yang ada. Tujuannya agar potensi lokal dapat menjadi sumber daya unggulan yang dapat terus dikembangkan menjadi sebuah produk mengangkat citra daerah sebagai penghasil komoditas yang berkualitas. Melalui pendampingan dan pembinaan mendorong kepada Pemerintah Desa agar bisa melakukan intervensi program melalui APBDes untuk mengembangkan potensi tersebut.

Pola pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai salah satu prioritas utama untuk dapat dilaksanakan dalam rencana pembangunan desa. Harapannya setiap keterlibatan masyarakat dalam sebuah kegiatan, mampu memberikan kontribusi kepada desa serta meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku kegiatan tersebut. Dengan lebih banyak melibatkan peran serta masyarakat diharapkan perputaran uang juga lebih banyak terjadi di desa.

Produk kopi dari desa Jetis Lor semestinya harus terus dipromosikan dalam etalase pada setiap instansi pemerintah daerah. Agar nantinya produk kopi ini bisa menghasilkan kuantitas lebih besar, masyarakat di dorong memanfaatkan lahan kosong dan kurang produktif bisa dioptimalkan ditanami kopi sehingga menjadi lebih produktif. (PemkabPacitan)