
Parade Reog Semarakkan Rangkaian HUT Kemerdekaan RI Ke-77

Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berikan sosialisasi keamanan pangan kepada ratusan masyarakat Pacitan bertempat di halaman pendopo Kabupaten Pacitan. Peserta diisi dari perwakilan dari 12 kecamatan, ketua TP PKK kecamatan dan kabupaten beserta OPD terkait, sekaligus pelaku usaha di Kabupaten Pacitan.
Dalam sosialisasi yang diadakan Dinkes juga mengundang narasumber dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya dan beberapa tenaga profesional di bidang keamanan pangan. Selain itu, pihak BBPOM juga menyediakan pemeriksaan sampel gratis di tempat yang ditujukan kepada para pelaku usaha yang mau melakukan tes sampling terhadap produknya.
Tak hanya itu, Dinkes bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Dinas Koperin (Koperasi, UMKM, Perindustrian) juga membuka bazar UMKM dan pendaftaran izin P-IRT serta konsultasi gratis bagi pelaku usaha.
Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr. Hendra Purwaka mengungkapkan saat ini kesehatan dalam pengawasan makanan yang beredar semakin berat seiring dengan perkembangan teknologi.
“Menjadi sangat penting bagi masyarakat agar dapat membentengi dirinya sendiri dari makanan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan, sekaligus mampu menunjang fungsi pengawasan yang dilakukan Dinkes dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat,” terangnya
Kesempatan yang sama, dideklarasikan Desa STBM 5 Pilar oleh Desa Hadiwarno, Ngadirojo. Kemudian penyerahan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS), Sertifikat Izin Edar yang diberikan langsung oleh Wakil Bupati Pacitan, Gagarin. (PemkabPacitan).
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 339 Universitas Sebelas Maret Surakarta melakukan pendampingan pengembangan usaha di Desa Tahunan Baru, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan.
Sejak kedatangannya pada tanggal 13 Juli 2022, mahasiswa yang berjumlah 9 orang ini telah melakukan serangkaian kegiatan optimalisasi potensi desa. Kegiatan dimulai dari pemetaan potensi desa di seluruh dusun yang ada, yaitu Dusun Pinggir, Semanding, Sawahan, dan Gombang.
“Sebagai pendatang di desa ini, kegiatan pemetaan kami lakukan agar kami lebih memahami apa saja potensi dan permasalahan yang ada di desa ini,” ungkap Achmad Wahyu Mochtar, Ketua Kelompok 339 KKN UNS.
Hasil pemetaan mahasiswa menemukan bahwa Desa Tahunan Baru memiliki potensi biofarmaka yang sangat besar, dimana saat ini telah dimanfaatkan menjadi jamu instan. Tak hanya biofarmaka, desa ini juga mempunyai potensi UMKM yang besar pula, tercatat ada lebih dari 20 unit usaha yang didominasi sektor makanan.
Sementara Kepala Desa Tahunan Baru, Mujianto mengiyakan potensi biofarmaka di desanya yang cukup menjanjikan, sedang persoalannya hingga kini taklain adalah pemasaran. “Penjualannya masih di sekitar desa ini, sehingga masih banyak potensi biofarmaka yang dijual tanpa diolah,” jelas dia.
Sesuai hal tersebut, Kelompok 339 KKN UNS berusaha untuk membuat program kerja untuk mengoptimalkan potensi. Program yang dijalankan antara lain rebranding dan labelling, pelatihan pembuatan ginger candy, digitalisasi Penjualan UMKM, serta peta UMKM.
“Keseluruhan program tersebut dirancang berkesinambungan. Pembuatan ginger candy dilakukan agar lebih beraneka produk yang dihasilkan, lalu pembuatan peta UMKM dan e-katalog diharapkan akan memudahkan masyarakat luar desa untuk mengetahui apa saja dan dimana lokasi UMKM di Desa Tahunan Baru,” Ungkap Arzaq Taukida, salah satu anggota KKN.
Mahasiswa KKN juga memahami bahwa UMKM terus bersaing di dunia digital, oleh karenanya mereka juga melakukan kegiatan rebranding dan labelling produk serta pelatihan digital marketing.
Rangkaian acara ini ditutup dengan pelatihan digital marketing pada 16 Juli 2022, dikesempatan itu mahasiswa menjelaskan dan memfasilitasi pendaftaran UMKM pada platform Facebook maupun Shopee. Bersamaan dengan kegiatan tersebut, juga diserahkan secara simbolis papan lokasi UMKM, serta hasil upgrading produk berupa packaging produk dengan desain baru.
Komitmen ini mendapatkan sambutan baik dari pihak desa maupun masyarakat Desa Tahunan Baru. “Kegiatan ini sangat membantu kami. Produk kita menjadi lebih beragam, packaging menarik, dan kini kami siap bersaing di penjualan secara online,” Ungkap Nurhayati, produsen jamu instan. Nurhayati juga berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan dan nantinya akan memberikan peningkatan perekonomian di masyarakat. (PemkabPacitan)