Berita terbaru

Persembahkan Dua Medali Tim Paralimpik Pacitan Dapat Apresiasi Bupati

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Senin (31/05) menerima Tim Paralympic Games Pacitan yang baru saja mengikuti pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) di Surabaya. Mereka adalah Tri Wibowo atlet cabang olah raga atletik, Fito atlet cabang olah raga tenis meja serta Nanang atlet catur. Turut mendampingi Ketua Nasional Paralympic Committee (NPC) Pacitan Ipal serta Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) T. Andi Faliandra.
Meskipun hanya mengirimkan 3 atllet dalam pekan paralimpik provinsi namun langsung membawa pulang dua medali. Kesemuanya dari cabang olah raga atletik lewat dua nomor lari. Yakni, medali Perak dari lari nomor 400 meter serta medali perunggu dari nomor lari 200 meter atas nama Tri Wibowo.
“Saya sampaikan selamat kepada seluruh peserta khususnya yang berhasil mempersembahkan medali, terima kasih sudah berpartisipasi dan membawa nama harum Pacitan”, ungkap bupati senang.
Bupati menegaskan, mereka yang memiliki keterbatasan (difabel) adalah bagian dari masyarakat Pacitan. Pemerintah Daerah (Pemda) akan berusaha hadir melalui pembinaan dan lain sebagainya, meskipun dengan segala keterbatasan. Orang nomor satu di Pacitan itu berharap terjalin komunikasi yang baik agar semuanya berjalan seperti yang diharapkan. Dalam kesempatan itu Bupati Indrata Nur Bayuaji memberikan “rewards” kepada para atlet. (Humas Pacitan/ Pemkab Pacitan).

Buka Grand Final Duta Genre 2021 Bupati Singgung Generasi Unggul Tanpa Stunting

Sebuah ajang Pemilihan Duta Genre (Generasi yang punya rencana) 2021 dihelat Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Pacitan. Sebanyak 14 remaja terpilih mengikuti malam grand final yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Pacitan, Minggu (30/05) malam.
Dibuka langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Pemilihan Duta genre 2021 merupakan ajang tahunan untuk memilih generasi muda yang akan menjadi role model dan figur bagi remaja. Duta Genre sendiri merupakan program dari BKKBN RI untuk menyiapkan kehidupan bagi remaja melalui 4 substansi program genre yaitu, kependudukan, kesehatan reproduksi, penyiapan kehidupan berkeluarga dan life skill.
“Penyiapan kehidupan keluarga penting bagi remaja terutama remaja putri yang akan melahirkan generasai unggul tanpa stunting”, Pesan bupati saat membuka Grand Final Duta Genre 2021 di Pendopo Kabupaten.
Stunting kembali menjadi penekanan Bupati Indrata Nur Bayuaji. Menurutnya stunting dapat dicegah melalui pemahaman remaja sedini mungkin. Bupati berharap melalui kegiatan ini Duta Genre 2021 dapat membantu generasi mempersiapkan masa depanya. Duta Genre nantinya akan bertugas mengkampanyekan TRIAD KRR atau 3 ancaman dasar remaja mengenai kesehatan reproduksi. Yakni, pernikahan dini, seks bebas, dan Napza.
Untuk menjadi yang terbaik para finalis Duta Genre akan diuji pemahamannya terhadap 4 subtansi program genre. Penilaian meliputi Public speaking, Keaktifan dan Atitude. Juara 1 putra diraih Fernanda Marshanda, juara 2 Rizal Ridhon Nabila dan juara 3 diraih oleh Dimas Ardiyan Christanto. Sedangkan juara 1 putri diraih oleh Wisnu Ariyani, juara 2 oleh Latisa Stefi Aliva dan juara 3 diraih Avrian Wahyunintyas. (HumasPacitan/PemkabPacitan)

Kepak Sayap, Pacitan; Penyangga Candi Borobudur

Sebagai kota pariwisata, kenaikan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pacitan adalah barometer capaian terbaik Pemerintah Daerah. Terobosan untuk mencapai hal tersebut terus dilakukan, yang masih hangat adalah MOU promosi wisata Pacitan di Yogyakarta International Airport (YIA) dibawah PT. Angkasa Pura I (28/05) oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang dirangkaikan dengan menyaksikan pameran produk unggulan Kabupaten Pacitan di Pasar Kotagede YIA.
Bupati menyampaikan pada 2019 sebanyak 2.305.119 kunjungan wisatawan hadir di Pacitan, melebihi target awal sebanyak 2..300.000. Meski pandemi Covid-19 pada awal 2020 turun hingga 860.397 wisatawan. Optimisme yang didukung terobosan membuat Pemda Pacitan pada tahun ini kembali menaikkan target menjadi 3.000.000 pengunjung.
General Manager PT. Angkasa Pura I Agus Pandu Purnama mengaku sangat mengapresiasi kedatangan Pemda Pacitan, berbekal harapan Pacitan dapat menjadi wakil Jawa Timur di Pasar UMKM YIA. Pasar Kotagede yang kini sudah diisi tidak kurang dari 330 UMKM di Jawa Tengah ini digadang menjadi pasar UMKM tersebar nantinya di lingkup bandara.
“Belum ada sebelumnya pasar UMKM di Bandara Internasional dengan kapasitas sebesar ini,” tandasnya. Target 25 juta penumpang per tahun tentu saja Yogyakarta akan menjadi kota yang padat pengunjung, dengan perhitungan tidak kurang dari 28 ribu penumpang per hari.
Harapan besar kepariwisataan Pacitan disampaikan Bupati Indrata tidak terlepas dari penetapan Borobudur masuk dalam 5 destinasi super prioritas di Indonesia. Empat yang lainnya adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Likupang di Manado, Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. “Pacitan ditunjuk oleh kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Kabupaten Penyangga Candi Borobudur,” tuturnya. (Diskominfo Pacitan)

Gandeng PT Angkasa Pura Promosikan Pariwisata Pacitan Di Yogyakarta Internasional Airport

Tekad pemerintahan Bupati Indrata Nur Bayuaji menjadikan pariwisata sebagai lokomotif penggerak perekonomian masyarakat Pacitan bukan sekedar isapan jempol. Belum genap seratus hari memimpin kabupaten berjuluk Paradise of Java, bupati yang akrab disapa Mas Aji itu langsung membuat gebrakan.

Menggandeng PT Angkasa Pura 1, Pemerintah Kabupaten Pacitan menjalin kerjasama untuk mempromosikan pariwisata Pacitan di Yogyakarta Internasional Airport (YIA).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga, T. Andi Faliandra dengan General Manager PT Angkasa Pura 1 (persero) Bandar Udara Internasional Yogyakarta Marsma TNI Agus Pandu Purnama disaksikan langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji.

“ Kami sangat antusias untuk menjalin kerja sama dengan PT. Angkasa Pura I dan menampilkan promosi wisata, seni budaya dan produk unggulan Kabupaten Pacitan di bandara YIA ini”, kata Bupati Indrata Nur Bayuaji saat memberikan sambutan, Jumat (28/05).

Bupati berharap kerjasama ini dapat bermanfaat untuk kedua belah pihak sehingga, dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Kerjasama ini juga diharapkan dapat memberikan informasi kepada wisatawan yang datang di bandara Yogyakarta International Airport tentang destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Pacitan.

“Kami merasa bangga dan terhormat karena telah dipilih oleh angkasa pura 1 dan Yogyakarta International Airport untuk melakukan kerjasama ini”,ungkapnya kembali.

Yogyakarta Internasional Airport merupakan salah satu bandara termegah dengan desain unik. Memiliki latar belakang gunung merapi , bandara ini menjadi salah satu destinasi wisata baru di Yogyakarta. Sementara, pemerintah telah menetapkan 5 destinasi super prioritas di Indonesia. Yakni Candi Borobudur di Magelang, Danau Toba di Sumatera Utara, Likupang di Manado, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

“PT Angkasa Pura siap berkolaborasi dan mempromosikan Pacitan”, sambung GM Angkasa Pura Agus Pandu Purnama. (HumasPacitan/Diskominfo Pacitan)

(Foto: HumasPacitan)

Vaksin Pesantren dan Sekolah Swasta Dimulai Dari Tremas

Satu hal yang ditunggu-tunggu Gus Lukman (Lukman Haris Dimyati), Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas, Arjosari sejak Februari 2021 adalah pelaksanaan vaksinasi di lingkup pesantren yang ia pimpin, hal itu demi memberikan satu kepastian keamanan baik bagi seluruh keluarga maupun para pengajar yang memang selalu berinteraksi dengan para santri.

“Sejak Februari kita sudah menyetorkan data ke pusat, tapi mungkin karena keterbatasan dan lain sebagainya jadi tertunda. Alhamdulilah kami bersyukur vaksinasi dosis pertama telah dilaksanakan,” ujar Gus Lukman, disela kunjungan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) ke Ponpes Tremas, pagi tadi (27/05).

Setidaknya 250 peserta hari ini divaksin bermerk Sinovac, mereka adalah keluarga pesantren dan para pengajar yang setiap hari bersinggungan dengan para santri Tremas. Penyuntikan vaksin dosis pertama tersebut sekaligus sebagai penanda dimulainya program vaksin terhadap sekolah swasta maupun pesantren di Kabupaten Pacitan.

Ini sesuai dengan program Bupati dan pemerintah pusat, dimana sebelum kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) seluruh tenaga pendidik maupun sekolah harus sudah mengikuti vaksinasi maupun menerapkan protokol kesehatan. “Dimulai dari Tremas dan akan dilanjutkan ke pesantren-pesantren yang lain,” kata Mas Aji.

Mas Aji pada kesempatan itu juga mengaku kondisi zona Covid-19 di Kabupaten Pacitan masih zona oranye. Ia berharap program vaksinasi yang digalakkan dapat membuat Pacitan kembali hijau.

Sehingga kegiatan PTM kembali berjalan di sekolah formal maupun non formal, termasuk perekonomian kembali menggeliat di Kabupaten Pacitan. “Sebelum bulan Juni dipastikan vaksinasi tenaga pendidik dapat selesai,” pungkas Mas Aji. (DiskominfoPacitan).