Berita terbaru

Banjir Kota Harus Selesai Meski Minim Dana

Banjir kota menjadi pemandangan tak mengenakkan di sepanjang musim penghujan, dimana genangan air selalu naik ke jalan-jalan bahkan pemukiman warga. Dan ini tentu menjadi perhatian khusus bagi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji).

Penghujung pekan yang penuh berkah, dirinya bersama jajaran Perangkat Daerah (PD) membudayakan kegiatan kerja bakti di titik-titik langganan banjir kota. Langkah ini menarik jika merujuk pada kecilnya anggaran karena refocusing, sedang persoalan menahun tersebut bisa teratasi dengan kebersamaan dan keramahan.

“Utamanya adalah untuk menumbuhkan semangat gotong royong di lingkup PD, sekaligus kita ikhtiar terhadap banjir kota yang sering terjadi saat hujan,” kata Bupati saat mengikuti kerja bakti di seputaran Perempatan Penceng, Kelurahan Baleharjo, Pacitan.

Benar adanya, saat dilihat langsung kondisi di lokasi tersebut sedimen sepanjang selokan menumpuk karena bertahun-tahun tidak dilakukan pengerukan. Inilah penyebab banjir selalu datang dan merepotkan masyarakat.

Program bernuansa santai ini akan terus dilakukan Bupati bersama seluruh PD, sebelum Pemda mempunyai cukup anggaran, namun minimal 1 masalah ini dapat teratasi. “Bisa jadi nanti kami libatkan warga masyarakat,” lanjut Mas Aji.

Menyikapi soal PD yang tidak datang pada budaya baru tersebut ia selanjutnya bakal meminta Sekda untuk memberi teguran langsung. “Semua harus datang dan berkeringat bersama-sama Jumat depan,” tambah Bupati. (DiskominfoPacitan).

Bupati: Cukup Rakyat Yang Boleh “Sambat”

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji secara maraton terus melakukan koordinasi dengan Kepala Desa/Lurah dalam rangka menyelaraskan program kerja. Setelah sebelumnya bersama para kepala desa di Kecamatan Pringkuku dan Pacitan, Kamis (03/06) Mas Aji menggelar pertemuan dengan kepala desa se Kecamatan Punung.

Bertempat di rumah Kepala Desa Sooka Kecamatan Punung pertemuan para pemangku wilayah berlangsung penuh keakraban. Dialog kecil pun mengalir santai membahas berbagai persoalan mulai dari ekonomi, infrastruktur hingga pelayanan terhadap masyarakat.

“ Pokoknya saya ingatkan sekali lagi kepada kades, camat hingga bupati, jangan sambat (mengeluh). Cukup rakyat yang boleh sambat dan tugas kita melayani keluhan mereka,” ungkap bupati membuka dialog.

Bupati ingin kepala desa untuk lebih inovatif menggali dan mengangkat potensi desanya. Karena sudah bukan rahasia lagi jika kemampuan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan juga terbatas. Untuk itu bupati minta desa jangan terjebak dalam kegiatan rutinitas saja namun sebisa mungkin mampu membuat program-program unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kita harus berkolaborasi, Jika ada potensi yang bagus dari bawah kita akan sambut, kita akan luncurkan program,” katanya.

Bupati ingin optimisme itu terbangun bukan sebaliknya rasa pesimisme. Mantan Legislator itu membuka diri untuk setiap masukan dan saran demi membangun Pacitan. Dia juga berharap fungsi desa, kecamatan, sampai bupati berjalan baik.

Sementara, sejumlah masukan disampaikan oleh para kepala desa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan Punung kepada bupati. Secara umum infratsruktur jalan masih menjadi isu utama yang disampaikan para Kades. Termasuk perhatian pembangunan terhadap kawasan perbatasan. (Humas Pacitan/Diskominfo)

 

Bunda GenRe : Kualitas Generasi Muda Masa Depan tanggung Jawab Bersama

Diantara prosesi pengukuhan Efi Suraningsih (Efi Indrata Nur Bayuaji) menjadi Bunda GenRe (Generasi Berencana) Kabupaten Pacitan, terngiang dalam angannya bagaimana beratnya seorang remaja yang belum cukup umur harus menjalani pernikahan.

Hal itu tidak berlebihan jika menengok angka yang cukup besar tentang pernikahan dini di Kabupaten Pacitan. Tahun kemarin saja, sebanyak 32 persen remaja memutuskan untuk menikah. Ini tentu tugas berat bagi Efi yang baru dikukuhkan menjadi Bunda GenRe Kabupaten Pacitan.

“Yang pasti kami harus bekerjasama langsung dengan Duta GenRe Kabupaten Pacitan, karena mereka bergerak langsung dengan remaja lainnya,” ucap dia usai dikukuhkan melalui virtual zoom di ruang rapat Bupati, (02/06).

Sementara menyoroti permasalahan yang terjadi di Pacitan terhadap besarnya angka nikah dini menurut Bunda GenRe adalah kurang efektifnya komunikasi antara orangtua dan anak. Ini tentu juga menjadi tantangan tersendiri, meski ia yakin jika remaja sudah menunjukkan kualitasnya, orangtua akan cenderung menyesuaikan diri.

Setahun pertama Efi mengaku memilih fokus terhadap Duta GenRe untuk secara langsung mendukung setiap kiprah mereka dalam mensosialisasikan programnya ke sesama remaja terhadap nikah dini, seks pranikah dan Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif).

“Bagaimanapun peningkatan kualitas generasi bangsa Indonesia dan Pacitan khususnya di tahun 2045 merupakan tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (DiskominfoPacitan).

Ketua Tim Penggerak (TP) Program Pemberdayaan Keluarga (PKK) Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih dikukuhkan sebagai Bunda Genre (Generasi Berencana) Kabupaten Pacitan oleh Bunda Genre Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Dardak melalui daring, Rabu (2/6/2021).

Bupati Pacitan Sambangi Renovasi Rumah Warga Terdampak Bencana

Senyum lega Sogimun terlihat nyata memandangi rumah barunya. Tidak terbayangkan tragedi 5 bulan lalu, tepatnya pertengahan Januari 2021, tempat Ia bernaung bersama istri tercinta porak poranda bahkan nyaris hancur.
Sebuah batu raksasa tiba-tiba menggelinding deras dari atas bukit di belakang rumahnya. Beruntung, warga RT 02 RW 4 Dusun Bomo Desa Bomo Kecamatan Punung itu selamat. Meskipun, rumahnya mengalami kerusakan cukup parah. Pasca kejadian tersebut Ia sekeluarga terpaksa numpang tinggal di rumah saudara.
Kini, setelah lima bulan berlalu, rumah itu kembali berdiri kokoh. Direlokasi ketempat yang lebih aman, Sogimun mendirikan rumah barunya melalui bantuan penanganan dampak bencana dari pemerintah. Pun demikian selama proses pengerjaannya banyak dibantu pemerintah desa dan warga sekitar dengan bergotong royong.
” Selamat kagem Pak Sogimun semoga di tempat baru dengan rumah yang baru dapat tinggal lebih nyaman dan kerasan”, ungkap Bupati Indrata Nur Bayuaji, Selasa (01/06).
Kehadiran Mas Aji di Desa Bomo itu tak lain untuk meninjau langsung kondisi warganya pasca bencana longsor awal tahun lalu. Tidak hanya Sogimun, bupati juga meninjau keluarga Jarno, tetangga Sogimun yang rumahnya juga rusak saat bencana terjadi. Seperti Sogimun kini Jarno yang tinggal bersama istri dan cucunya juga bisa menempati rumah baru. Kepada kedua keluarga juga diserahkan bantuan paket sembako.
“Matur sembah nuwun Pak Bupati kula remen sanget gadah griya malih. (Terima kasih Pak Bupati, saya sangat senang dapat memiliki rumah kembali)”, tutur Jarno sumringah.
Selain meninjau rumah warga pasca bencana alam di Desa Bomo, bupati Indrata Nur Bayuaji didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meninjau sumber air alam Mason di Desa Mantren Kecamatan Punung. Bupati ingin memastikan kondisi sumber air yang banyak dimanfaatkan warga dari beberapa desa itu memasuki kemarau. (Humas Pacitan/Pemkab Pacitan)

Amalkan Pancasila Dalam Sikap dan Perilaku

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama jajaran pejabat Pemkab Pacitan dan Forkopimda mengikuti upacara dalam rangka Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 di ruang rapat Bupati, pagi ini (01/05)

Mengutip amanat Presiden, Bupati mengatakan Hari Lahir Pancasila merupakan momentum penting bagi seluruh warga Pacitan. “Pancasila harus tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari,” kata Mas Aji.

Tidak hanya itu satu keberlangsungan penanaman butir Pancasila haruslah dipegang teguh, sehingga membudaya dalam jiwa masyarakat. Hasilnya jelas sebuah tata kehidupan yang dinamis dan adem, ayem lan tentrem dapat semakin kuat di bumi Pacitan.

“Jika benar-benar mengamalkan sila tersebut Insya Allah semua rukun dan saling bertoleransi,” pungkasnya. (DiskominfoPacitan)

Upacara memperingati hari lahir Pancasila dilaksanakan melalui media daring (virtual reality) dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo. Selain Bupati Indrata Nur Bayuaji hadir juga Forkopimda, Wakil Bupati Gagarin, Sekda Heru Wiwoho serta para Asiaten dan Staf Ahli bupati. Sedangkan OPD, serta lembaga lain mengikuti upacara peringatan hari lahir Pancasila dari instansi masing-masing.