Berita terbaru

Kominfo Gelar Pelatihan TI Bagi OPD

Dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat serta dalam menghadapi era keterbukaan informasi publik, instansi/lembaga pemerintah dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya secara optimal.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Diskominfo Kabupaten Pacitan, Rachmad Dwiyanto dalam pembukaan “Pelatihan Tehnologi Informasi PPID Perangkat Daerah” yang digelar di ruang Tele center Diskominfo, Rumah Pintar Pacitan.
“Kita berharap dengan pelatihan ini nantinya akan menunjang kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik secara cepat, tepat, transparan dan akuntabel,” tukasnya. Rabu, (7/4/2021).
Diakui Rachmad, agar dapat memberikan pelayanan informasi pemerintah kepada publik/masyarakat maka salah satu langkah yang relevan dilakukan Pemerintah Daerah saat ini adalah dengan mengembangkan atau membuat website. Yang diikuti dengan mempersiapkan SDM untuk pengelolaannya, sehingga melalui website tersebut, informasi dan kebijakan dapat dipublikasikan dengan cepat melalui internet.
Mengingat pentingnya pengelolaan website untuk pelayanan informasi kepada publik, tandas Rachmad maka Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kabupaten Pacitan telah mengembangkan website untuk setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melalui portal OPD.
“Kegiatan ini akan kita lakukan seecara bertahap di seluruh OPD yang ada, saat ini baru 7 OPD berikutnnya nanti menyusul, kita harapkan kegiatan ini dapat mempersiapkan SDM yang akan menjadi operator dimasing-masing OPD,” jelasnnya.
Seperti diketahui, pelatihan yang digelar selama 2 hari ini, 07 s/d 08 April 2021, diikuti operator TI di 7 organisasi perangkat daerah (OPD). Yaitu, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, RSUD Pacitan, Baksebangpol dan Dinas Pariwisata. (Diskominfo)

Pesan SMS dengan Jadwal Riil Pelaksana Vaksinasi Berbeda, Ini kata PIC Vaksinasi Covid-19 Pemkab Pacitan

Usai pelaksanaan vaksinasi massal dosis pertama di gedung Karya Dharma Pemkab Pacitan, semua sasaran vaksin menerima pesan singkat (SMS) dari Kementerian Kesehatan.
Isi SMS tersebut diantaranya memberikan link kartu vaksin agar diunduh oleh sasaran yang telah divaksin. Kemudian juga disampaikan jadwal vaksinasi dosis kedua berikut tempat pelaksanaan vaksinasi.
Namun mengenai jadwal dan tempat, memang berbeda dari yang telah ditetapkan oleh gugus tugas. Karena itu, para sasaran vaksin diimbau lebih memperhatikan jadwal waktu riil yang disampaikan tim pelaksana vaksinasi di masing-masing daerah.
Terkait hal tersebut, Personal In Charge (PIC) Vaksinasi Covid-19 Pemkab Pacitan, Nur Farida menghimbau agar masyarakat sasaran penerima vaksin untuk lebih memperhatikan jadwal waktu yang telah disampaikan oleh gugus tugas, dimasing-masing daerah mengenai kepastian pelaksanaan vaksin serta tempat.
“Kalau ada SMS yang menyampaikan informasi mengenai waktu dan tempat pelaksanaan berbeda, lebih baik abaikan saja. Kita perhatikan jadwal riil yang disampaikan GTPP,” kata Farida, Selasa (6/4).
Lebih lanjut dokter gigi yang akrab disapa Farida ini menegaskan, sebenarnya waktu pelaksanaan vaksin bisa saja mundur. Namun begitu, persoalan ini akan banyak merubah list yang telah disusun. Termasuk penggunaan vaksinnya. “Vaksin ini begitu dibuka hanya bisa bertahan selama enam jam. Dan pelaksanaan vaksinasi massal ini sudah kita jadwalkan selama 14 sampai 28 hari,” jelasnya.
((bd/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Hendri Antoro, Kajari Pacitan; “Saya Sangat Bersyukur Sekali Ditempatkan di Pacitan”

Tepat satu bulan Hendri Antoro menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan menggantikan Noor Adi yang dipindahtugaskan di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. Pria Asli Bantul, DIY tersebut sebelumnya menjabat sebagai Kajari Mukomuko, Bengkulu. “Sudah banyak program yang saya siapkan untuk Pacitan,” katanya.

Khususnya pada lini pemulihan perekonomian dampak pandemi covid-19. Sesuai amanat Presiden RI Joko Widodo, seluruh pihak memiliki tanggung jawab mendukung pemulihan perekonomian. “Kalau penegakan hukum saya kira sudah paten tidak bisa diganggu gugat,” ujar Kajari.

Secara nyata dukungan Kejari Pacitan tersebut dimulai dengan memaksimalkan pelayanan publik dan meningkatkan sinergitas dengan jajaran Pemda Pacitan melalui berbagai pendampingan, utamanya terhadap pemerintah desa sebagai ujung tombak pembangunan RI melalui Dana Desa (DD).

Melalui berbagai koordinasi non formal, Henri berharap berbagai diskusi akan memunculkan komitmen pemerintah desa untuk tidak sekedar mengelola DD dengan baik, tetapi Kejari Pacitan akan mendorong desa mengoptimalkan uang rakyat tersebut.

“Melalui koordinasi secara intensif dengan Dinas PMD sebagai Leader pemerintah desa, termasuk menggandeng dinas terkait sesuai arah pemanfaatan DD, sehingga anggaran tersebut tepat sasaran,” lanjut Kajari.

Sektor pariwisata yang menjadi harapan Kabupaten Pacitan pun tampak tidak ingin dikesampingkan, Hendri berencana menciptakan satu galeri khusus wajah Kabupaten Pacitan, meski tanpa mengurangi esensi utama Kejaksaan

“Di Mukomuko saya adalah eksplorer wisata kho,” terangnya kepada Diskominfo Pacitan (05/04), yang ternyata mengaku telah mengunjungi pantai Klayar, Pancer.

Melalui kultur dan semboyan Adem, Ayem dan Tentrem, bagi Hendri Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang mudah untuk dikembangkan, bertugas di Pacitan merupakan kesempatan baginya untuk mengabdi. Terbukti hingga saat ini berbagai kegiatan pertemuan dan koordinasi terus ia lakoni, termasuk juga bersama para pemuka agama dan tokoh masyarakat. (bd/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Deal; Bulan Juni, Jadi Tuan Rumah Pekan Olahraga Tradisional se-Jatim

Rencana perhelatan Pekan Olahraga Tradisional se-Jatim dipastikan akan benar-benar dilaksanakan di Kabupaten Pacitan. Agenda yang sempat tertunda karena Pandemi tersebut dijadwalkan berpusat di Gor dan Stadion Pacitan pada Minggu ke 3 bulan Juni mendatang.
“Ini adalah awal yang cukup baik bagi pariwisata di Pacitan, ada perputaran ekonomi selama kegiatan 3 hari 2 malam tersebut,” kata T. Andi Faliandra (05/04).
Meski disatu sisi kedisiplinan akan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama pada momentum ini, sehingga tidak menjadi blunder karena lahir cluster baru.
Di ajang tersebut Pemprov Jatim telah menyiapkan 6 cabang olahraga tradisional yang dapat diikuti oleh masing-masing kabupaten dan kota, Disparpora Pacitan memastikan Kabupaten Pacitan akan mengikuti seluruh item yang disiapkan. “Sudah saya perintahkan FORMI Pacitan untuk mempersiapkan atlet terbaiknya, walaupun tidak mematok juara umum namun setidaknya kita harus masuk 5 besar,” harap Andi.
Sementara detail protokol kesehatan yang akan diberlakukan pun tak main-main, seluruh atlet maupun official harus membawa surat vaksin atau swab. Sedang acara tersebut rencananya akan disiarkan melalui kanal YouTube. “Nanti kami akan berkomunikasi dengan Diskominfo Pacitan untuk membahas itu,” tambahnya. (bd/anj/frd/ss/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

PLH Bupati Pacitan, Heru Wiwoho Langsung Tancap Gas

Setelah ditunjuk sebagai pelaksana harian (PLH) Bupati Pacitan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Heru Wiwoho Supadi Putro langsung tancap gas. Di hari pertama melaksanakan tugasnya, Heru Wiwoho lebih concern dengan persoalan-persoalan yang belum terselesaikan oleh kepala daerah lama.
Kendati, secara umum tidak ada kendala cukup berarti mengenai kinerja birokrasi. “Dimasa transisi ini, kami lebih concern mempersiapkan sejumlah agenda kinerja, menjelang dilantiknya kepala daerah definitif,” kata Heru, Senin (5/4/2001).
Heru yang juga masih menjabat sebagai Sekretaris Kabupaten Pacitan tersebut, menegaskan, secara umum kinerja birokrasi di Pemkab Pacitan, sudah berjalan tanpa kendala suatu apapun.
Demikian juga dengan penatausahaan keuangan daerah, menurut Heru, sudah berjalan tanpa kendala. “Kita justru lebih concern mempersiapkan agenda kinerja untuk kepala daerah terlantik nantinya,” jelasnya.
Disisi lain, Assisten Sekkab, Bidang Kesejahteraan Rakyat, KH Mahmud, juga menambahkan, kalau seluruh jajaran birokrasi di Pemkab Pacitan, bersinergi membantu tugas-tugas PLH Bupati, sampai dilantiknya pasangan kepala daerah terpilih, yang dijadwalkan pada 26 April nanti.
Sebagai pembantu Sekkab, Mahmud juga akan all out menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang mungkin belum seluruhnya tuntas, oleh bupati lama. “Seluruh jajaran birokrasi di Pemkab Pacitan, bersinergi membantu tugas-tugas PLH Bupati, sampai dilantiknya pasangan kepala daerah definitif,” tukasnya, secara terpisah. (Diskominfo).