Berita terbaru

Optimalkan Pengawasan Pemilu, Ketua Bawaslu RI: Kuatkan Partisipasi Masyarakat

Pengawasan berperan penting bagi terciptanya pemilu yang jujur, adil, dan demokratis. Untuk mewujudkannya Bawaslu tak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan masyarakat merupakan keniscayaan agar pengawasan lebih optimal.

“Tidak hanya melakukan pengawasan saja. Tetapi kita harus jelaskan apa itu pengawasan termasuk mengapa pengawasan partisipatif itu penting,” tegas Ketua Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar di kantor Bawaslu Pacitan, Minggu (11/4/2021) malam.

Dicontohkan, selama ini salah satu momok dalam demokrasi adalah money politics. Larangan pun gencar digaungkan lengkap dengan ancaman pidananya. Hanya saja praktik tidak terpuji itu masih kerap mewarnai pesta demokrasi dengan segala bentuknya.

Menurut Fritz, sudah saatnya perang terhadap politik uang dilakukan dengan pendekatan berbeda. Yakni memberikan pemahaman kepada masyarakat akan dampak buruk politik uang. Dengan begitu akan timbul kesadaran bersama untuk mengawasinya.

“Dalam hal ini kita tidak sekadar menampilkan kegiatan kita (pengawasan). Tetapi juga ikut melakukan pendidikan politik kepada masyarakat,” tandasnya.

Seiring laju teknologi informasi yang merambah dunia, lembaga pengawas pemilu juga diminta eksis di dunia maya. Media sosial dapat dimanfaatkan untuk menjalin interaksi dengan masyarakat.

“Usahakan menjawab semua komentar. Jadi ada engagement di situ,” ucap Fritz dindepan jajaran Bawaslu Pacitan.

Kedatangan Ketua Bawaslu RI ke Kota 1001 Gua untuk meluncurkan buku ‘Pilkada Pacitan dalam Pena’. Buku yang diterbitkan oleh Bawaslu Pacitan itu menyajikan potret pengawasan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan tahun 2020.

“Semua kegiatan (pengawasan) terdokumentasikan di buku ini. Ini sekaligus bentuk tanggungjawab kami menyiapkan data jika masyarakat membutuhkannya,” kata Ketua Bawaslu Pacitan Berty Stefanus saat laporan. (PS/RSP/Diskominfo)

PLH Bupati Heru Wiwoho Tinjau Bencana Dampak Cuaca Ekstrim

Cuaca ekstrim yang terjadi dalam sepekan terakhir menyebabkan kejadian bencana alam disejumlah wilayah di Kabupaten Pacitan. Di Kecamatan Tulakan, Sebuah talut penyangga halaman Sekolah Dasar (SD) negeri 4 Wonosidi ambrol. Tak pelak. satu ruang sekolah yang ada diatasnya terancam amblas.
“Kejadianya kemarin (sabtu, 10/04)) sore saat terjadi hujan deras”, ungkap Yuli Hartono Kepala Sekolah SDN 4 Wonosidi.
Penuturan Yuli itu disampaikan kepada PLH Bupati Pacitan Heru Wiwoho saat meninjau lokasi bencana, Minggu (11/04). Sang kepala sekolah berharap pemerintah segera mengambil langkah penanganan mengingat kondisinya yang membahayakan.
“Pemerintah akan membuat pernyataan bencana untuk landasan mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi”, kata PLH bupati Heru Wiwoho.
Untuk saat ini pemkab Pacitan belum bisa memanfaatkan dana kebencanaan karena terbentur aturan. Dana tanggap darurat kebencanaan baru dapat diserap melalui bupati terpilih yang baru akan dilantik 26 April mendatang. Untuk antisipasi, pemerintah melalui BPBD akan mengambil langkah darurat dengan melapisi area longsor dengan alas trepal untuk menghindari erosi yang lebih luas.
Selain diwilayah Kecamatan Tulakan, PLH bupati Heru Wiwoho juga meninjau bencana alam di wilayah Kecamatan Arjosari tepatnya di Desa Karangrejo dan Desa Karanggede. Di dua desa bertetangga itu longsor menutupi jalan dan jembatan. Sebagai langkah darurat Dinas PU, BPBD bersama masyarakat dibantu alat berat dari Perusahaan Waduk tukul membersihkan material longsor agar jalan dapat dilalui kendaraan. (HumasPacitan/Diskominfo)

Pemkab Pacitan dan Ponorogo Akan Perkuat Kerjasama Perbatasan

Plh Bupati Pacitan Heru Wiwoho Supadi Putro dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saling bertukar cindera mata.

Kerjasama Kawasan perbatasan antara Kabupaten Pacitan dan Ponorogo sudah terjalin lama namun masih belum optimal.
Hal itu disampaikan pelaksana harian (PLH) Bupati Pacitan, Heru Wiwoho Supadi Putro, saat bersilaturahmi dengan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dan seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Pacitan dan Ponorogo, Sabtu (10/4).
“Kita sudah lama menjalin kerjasama dengan Ponorogo, khususnya diwilayah perbatasan. Namun sampai sekarang, saya melihat belum optimal,” terang Heru Wiwoho.
Karena itu, mulai hari ini dengan dilakukannya silaturahmi, Pacitan dan Ponorogo akan lebih nyambung dan menyatu. “Sehingga akan menjadi sebuah kekuatan. Kita akan utamakan pertumbuhan infrastuktur untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat. Kesehatan dan layanan masyarakat. Serta kemiskinan di kawasan perbatasan juga menjadi prioritas kita,” tandasnya.
Meski dihempas badai pandemi covid-19, lanjut Heru, namun perkonomian di Ponorogo masih tetap tumbuh. “Mungkin hampir semua warga masyarakat (Pacitan) kenal dengan Bupati Ponorogo, Mas Sugiri ini. Saya juga ingin belajar disini. Saya melihat Ponorogo ini cukup luar biasa,” kata pria yang juga menjabat sebagai Sekkab Pacitan tersebut, secara terpisah.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menyambut baik momentum silaturahmi yang diprakarsai Pemkab Pacitan tersebut, ibarat kata berjawab gayung bersambut. “Akan segera saya balas (kunjungan ke Pacitan). Ben soyo rumaket, ben soyo jos,” tutur mantan anggota DPRD Provinsi Jatim ini, yang disambut aplous dari seluruh undangan yang hadir.
Dirinya mengakui, wilayah perbatasan memiliki sensitivitas tinggi dalam pemerataan pembangunan suatu wilayah. “Perbatasan itu harus dibangun komunikasi yang indah, khususnya perdagangan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, ” ujar Sugiri Sancoko. (Diskominfo)

Bupati dan Wakil Terpilih Dilantik 26 April

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Pacitan Periode 2021-2024 dijadwalkan berlangsung pada 26 April mendatang, hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Humas Setda Pacitan Herman Budi Utomo yang sesuai dengan Permendagri Nomor 131/1921 Tentang Pengangkatan Bupati/Wakil Bupati dan Wali kota/Wakil Wali kota. “Sementara ini kami masih menunggu hasil rakor,” kata dia.

Kabar terakhir pengangkatan yang masuk periode kedua Bupati Terpilih atas nama Indrata Nur Bayuaji dan Wakil Bupati Gagarin akan dilantik langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya.

Setelah itu kegiatan Serah Terima Jabatan (Sertijab) digelar Pemda Pacitan, kabar terakhir dilangsungkan sehari setelah pelantikan atau pada 27 April . Agenda tersebut lanjut Herman akan dihadiri langsung Gubernur Jatim. “Namun perubahan jadwal masih sangat bisa terjadi,” tegasnya.

Kegiatan lain juga akan berlangsung di Pendopo Kabupaten Pacitan, yakni sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan, meski sementara ini rapat-rapat internal masih berlangsung bersama jajaran Sekretaris Dewan (Sekwan) untuk menentukan hasil akhirnya.

Padatnya jadwal yang akan berlangsung untuk menyambut pemimpin baru Kabupaten Pacitan dipastikan sarat akan protokol kesehatan, terbukti jajaran dinas maupun badan lingkup Pemda Pacitan hanya dapat mengikuti kegiatan tersebut melalui aplikasi zoom di kantor masing-masing.

Demikian dengan kegiatan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang hanya dapat diikuti oleh jajaran perangkat daerah di kantor masing-masing. (bd/frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Bupati Terpilih Hari Ini Divaksin Covid-19

Bupati Pacitan terpilih Indrata Nur Bayuaji bersama istri Efi Suraningsih siang ini (08/04) mengikuti vaksinasi yang digelar Dinkes Pacitan, melalui Program Vaksin Tahap Ke-II yang dipustakan di Gedung Karya Dharma, Lingkup Pendopo Kabupaten.
Kepada awak media dan Diskominfo Pacitan dirinya merasa bersyukur program vaksinasi di Kabupaten Pacitan sejauh ini berlangsung baik dan tertib akan protokol kesehatan, sehingga jauh dari kemungkinan lahirnya kasus baru.
“Semoga seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan disusul masyarakat segera dapat mengikuti program vaksinasi ini,” kata pria berusia 42 tahun tersebut.
Keikutsertaan Mas Aji, sapaan akrabnya dalam program vaksinasi juga membuahkan persepsi bahwa Covid-19 bukanlah satu hal yang perlu dipertentangkan terus menerus oleh khalayak ramai.
Hal itu kata Aji merujuk pada adanya pasien maupun korban yang ada di Pacitan maupun di tempat lain. “Vaksin ini nantinya harus menjadi solusi bagi kita bersama supaya kondisi segera normal,” lanjut dia.
Apalagi bagi seorang Aji yang tak lama lagi memimpin Kabupaten Pacitan hingga 2024, tentu tanggung jawab memulihkan perekonomian dan dampak lain oleh Covid-19 menjadi fokus yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Dikesempatan terpisah, drg. Nur Farida, Personal In Charge Vaksinasi (PIV) Dinkes Pacitan mengatakan Bupati terpilih akan menjalani vaksinasi dosis kedua 14 hari kemudian, tepatnya minggu terakhir bulan April.
Sedang untuk jalannya vaksinasi pada tahap ini diakui Farida terjadi sedikit kendala yang cukup memprihatinkan, dimana logistik vaksin dari pusat dan provinsi telah digunakan sebanyak 80 persen, jika tidak segera mendapat suplai dikhawatirkan jadwal vaksin akan terjadi keterlambatan. “Di puskesmas-puskesmas sementara ini libur,” ungkap Farda. (hf/saq/bd/frd/ryt/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).