Berita terbaru

Sekolah-sekolah di Kecamatan Donorojo torehkan prestasi gemilang

Pacitan sebagai wilayah sasaran bantuan Pendidikan sejak tahun 2012 ditetapkan sebagai wilayah yang mewakili daerah pra sejahtera di Jawa Timur untuk dijadikan sebuah model peningkatan kualitas Pendidikan bagi wilayah prasejahtera lainnya.

Konsep bantuan Pendidikan YPA MDR yang meliputi 4 (empat) Pilar Program, yaitu Akademis, Karakter, Kecakapan Hidup dan Seni Budaya merupakan konsep pembinaan dan pendampingan yang komprehensif/holistik dalam mempersiapkan SDM yang mandiri dan yang diharapkan mampu membangun daerahnya. Dipadukan dengan Konsep Sekolah Eskalator, yaitu memastikan siswa binaan mendapatkan pelayanan Pendidikan wajib belajar 12 tahun dengan proses Pendidikan yang berjenjang dan berkelanjutan hingga lulus dalam Pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perjuangan yang tidak mudah dan penuh tantangan. Namun, dukungan Pemerintah Daerah melalui keterlibatan langsung Bupati Pacitan Indartato, serta dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, banyak kinerja dan capaian prestasi dari tahun ke tahun telah ditorehkan sebagai sesuatu yang membanggakan.

Di tengah masa pandemi Covid-19 yang masih bergulir hingga saat ini, tidak menyurutkan semangat guru dan siswa beberapa sekolah di Kecamatan Donorojo, Pacitan untuk menorehkan prestasi yang gemilang di berbagai bidang.

Hal ini terbukti dengan perolehan penghargaan dalam ajang kejuaraan di tingkat Kecamatan hingga Provinsi. Sekolah-sekolah berprestasi tersebut adalah sebagai berikut:

Prestasi Sekolah di Donorojo Pacitan

Prestasi Sekolah di Donorojo Pacitan

Selain torehan prestasi dan penghargaan yang diterima oleh sekolah, guru-guru pun senantiasa melakukan inovasi yang menjadi karya unggulan dan mendukung terciptanya terobosan dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Berikut daftar inovasi unggulan karya guru-guru di Kecamatan Donorojo :

 

Prestasi guru Donorojo

Prestasi guru di Kecamatan Donorojo Pacitan

Penghargaan dan prestasi yang diraih oleh sekolah – sekolah di Kecamatan Donorojo merupakan dampak positif dari program kontribusi sosial yang berkelanjutan PT. Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) di bidang pendidikan yang hadir sejak 2012 di Kecamatan Donorojo dengan melakukan Nota Kesepahaman atau MOU dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan.

Saat ini YPA-MDR membina 85 guru dan 950 siswa yang berada di SDN Kalak 2, SDN Sendang 3, SDN Widoro 2, SMPN 2 Donorojo dan SMKN 2 Donorojo.

YPA-MDR secara konsisten dan terus menerus memberikan program pembinaan empat pilar (Akademik, Karakter, Seni Budaya dan Kecakapan Hidup) kepada sekolah-sekolah binaan juga dalam upaya menjadikan standar kualitas Pendidikan tetap terjaga untuk mencapai status sekolah Unggul.

Kontribusi YPA-MDR dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di wilayah pra sejahtera merupakan upaya turut serta mencerdaskan anak bangsa dan untuk mewujudkan visi melahirkan SDM yang mandiri dan yang mampu membangun daerahnya. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra, yaitu, “Sejahtera Bersama Bangsa”.(DiskominfoPacitan/Syf).

Baru! Wonosidi Menuju Desa Wisata Edukasi Ekonomi Sirkular

Kreatifitas harus tetap lahir meski pandemi belum berakhir, kalimat itu sebagai jawaban melanjutkan cita-cita bersama Kabupaten Pacitan, tentu tanpa harus melanggar Protokol Kesehatan yang telah disepakati.

Seperti yang dilakukan Desa Wonosidi, Kecamatan Tulakan yang memproklamirkan diri sebagai desa wisata edukasi ekonomi. Melalui rangkaian kegiatan pengolahan sampah berbasis ekonomi (Wonosidi : The Leading Circular Economy Village).

Tindak lanjut pemerintah Indonesia dalam Our Ocean Conference, sebagai upaya bersama untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di Indonesia pada tahun 2025 nanti.

Sehingga nanti usai pandemi Covid-19 berlalu Wonosidi menjadi satu wilayah yang direkomendasikan untuk dikunjungi para wisatawan. Hasilnya kesejahteraan meningkat bagi masyarakat Wonosidi dan tentu Wonosidi bebas sampah utamanya plastik.

Sementara proses terus berlanjut di Wonosidi, Pemda Pacitan berupaya mendorong perangkat desa dan masyarakat untuk konsisten membudayakan kebiasaan baik ini.

“Terobosan tersebut tentu dapat diadopsi oleh wilayah lain,” kata Bupati Pacitan Indartato dalam Siaran Pers Humas Pacitan, (04/03).

Program tersebut lahir dengan dukungan berbagai pihak, diantaranya seluruh jajaran Pemkab Pacitan, Kelompok Masyarakat Pegiat Lingkungan (Manggala Wonosidi), Masyarakat desa Wonosidi secara umum, Australia Global Alumni, Griffith University, Women’s Earth Alliance dan Greenwave NGO. (Diskominfopacitan).

Tahun 2021 Meningkat ; 63 Ribu kuota PTSL Untuk Pacitan

Kabar gembira untuk masyarakat Pacitan. Program pendaftaran tanah sertifikat lengkap (PTSL) Kementrian Agraria Tata Ruang, Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) masih terus berlanjut. Bahkan di tahun 2021 program yang digagas Presiden Jokowi ini, kuotanya mengalami peningkatan sebanyak 63 ribu atau naik seratus persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun lalu Kabupaten Pacitan hanya mendapatkan kuota sebanyak 32 ribu. Namun tahun ini bertambah menjadi 63 ribu atau naik seratus persen lebih,’ ungkap Kasie Penetapan Hak Dan Pendaftaran, Kantor Kementerian ATR/BPN Pacitan, Arif Kurniawan, Kamis (4/3).
Menurut pejabat yang akrab disapa Wawan ini, PTSL tersebut diperuntukkan bagi 29 desa yang tersebar di 10 kecamatan. “Kecamatan Pacitan dan Arjosari yang tidak masuk dalam kuota PTSL tahun ini,” jelasnya.
Sedangkan untuk pelaksanaan, lanjut Wawan, hari ini sudah ada beberapa sertifikat hak milik atas kepemilikan lahan yang diserahkan kepada pemiliknya. “Saat ini, bagi yang sudah jadi kita distribusikan. Hari ini kita ada kegiatan penyerahan sertifikat di Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo,” pungkasnya. (Diskominfo).

Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung

Menjelang akhir masa jabatan, Bupati Pacitan Indartato didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Luki Indartato melakukan tilik warga dan silahturahmi ke 9 desa di kecamatan Tulakan. Yaitu ke desa Jetak, Nglaran, Wonanti, Jatigunung, Tulakan, Bungur, Padi, Kluwih dan berakhir di desa Ngumbul.
Dalam kesempatan tersebut Bupati juga secara pribadi meminta maaf jika dalam 10 tahun masa kepemimpinannya mungkin masih banyak kekurangannya. “Saya minta maaf, masih banyak harapan yang belum terwujud, banyak juga kesalahan yang harus dibenahi, begitu juga masih banyak tanggung jawab yang masih harus dikerjakan dan ditingkatkan,” tutur Bupati Indartato, Rabu (03/03/2021).
Dalam kesempatan silaturahmi dengan Kepala Desa dan Masyarakat ini Bupati juga pamit karena sebentar lagi masa jabatanya akan segera berakhir. “Saya ingin Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung, sekali lagi saya minta maaf bila masih banyak kekurangannya, Mugi-mugi mangke bupati engkang enggal saget nglajengaken. (mudah-mudahan Bupati yang baru nanti bisa melanjutkan)”,,” imbuhnya.
Ia juga berharap agar semua Kepala Desa dan perangkatnya tetap kompak, apabila sebuah daerah kompak pasti daerah itu akan maju.
“Tetap jaga kekompakan, selalu jaga kerukunan dan utamakan pelayanan terbaik untuk masyarakat, karena aparat desa adalah ujung tombak pembangunan dan abdi masyarakat,” kata Bupati.
Tidak lupa Bupati mengingatkan, kepada seluruh Kepala Desa untuk memahami dan menindak lanjuti surat Menteri Keuangan No. 2/PK/2021 tentang penggunaan Dana Desa 2021, yang di dalamnya masih ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk penanganan covid-19.
“Saat ini pandemi belum berlalu, penggunaan dana desa untuk penangan covid-19 harus benar-benar-benar tepat sasaran, tepat waktu dan bisa dipertanggungjawabkan, tak lupa tetap jalankan protokol kesehatan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu Bupati juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga kurang mampu.
Turut mendampingi dalam tilik warga ini Kepala Dinas PMD Sanyoto , Kepala Badan Pendapatan Daerah Sakundoko, Staf Ahli Bupati, Camat Tulakan dan Kabag Humas dan Protokol. (Diskominfo)

Tilik Warga dan silaturahmi dengan Kepala desa dan perangkat desa Jetak. (Foto: Humaspacitan)

Tilik warga dan silaturahmi bersama kepala desa dan perangkat desa Nglaran. (foto: humaspacitan)

Tilik warga dan silaturahmi bersama Kepala Desa dan Perangkat desa Wonoanti. (Foto : Humaspacitan)

Tilik warga dan silaturahmi dengan Kepala desa dan perangkat desa Bungur. (foto: diskominfo)

Tilik Warga dan silaturahmi dengan Kepala Desa dan perangkat desa Padi. (foto: Humaspacitan)

Tilik warga dan silaturahmi dengan Kepala desa dan perangkat desa Kluwih. (Foto: Humaspacitan)

Tilik warga dan silaturahmi dengan Kepala Desa dan perangkat desa Ngumbul. (Foto: Diskominfo)

 

Mushola Latifatul Iman Jadi Lebih Cantik

Tak peduli sengatan mentari, salah satu anggota TNI terus bekerja menyelesaikan rehabilitasi mushola latifatul Iman.

TMMD REG Ke-110; Warga Dusun Tumpak Watu, Desa Widoro, Donorojo yang keseluruhan beragama muslim harus berdesak-desakan saat menjalankan kewajibannya, seperti sholat lima waktu maupun shalat tarawih di bulan ramadhan.

Ini karena luas mushola dusun tersebut cukup sempit, semakin parah karena bangunan mushola yang dinamai Latifatul Iman tersebut cukup memprihatinkan karena usia bangunan. Semakin tak terbayang jika roboh atau ada genteng yang jatuh menimpa jamaah ketika sholat.

Melalui program TMMD REG Ke-110 di wilayah tersebut bersama jajaran TNI, masyarakat turut serta merehabilitasi Latifatul Iman, ke depan sholat dan kegiatan keagamaan yang lain bakal akan lebih khusyuk dan menyenangkan. (DiskominfoPacitan/TMMD)