Usai rilis penambahan 2 kasus kemarin (12/09) oleh Satgas Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan, hari ini 9 kasus sebelumnya dinyatakan sembuh.
Kesembuhan tersebut diantaranya dari pasien yang dirawat di Wisma Atlet sebanyak 6 orang, sedang 3 yang lain kasus yang dirawat di RSUD dr. Darsono.
“6 pasien berasal dari Kecamatan Pacitan, 2 pasien dari Kecamatan Punung dan 1 dari Tegalombo,” kata Jubir TGTP Rachmad Dwiyanto (13/09).
Pada kesempatan tersebut Rachmad Kembali menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan untuk semakin disiplin terhadap protokol kesehatan. Melali 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).
Sehingga harapan menjadi wilayah yang berzona hijau dapat diraih Kabupaten Pacitan, “Kita tinggal merawat 3 pasien, semoga mereka segera lekas sembuh,” harap Dia. (DiskominfoPacitan).
Penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Pacitan kembali terjadi sebanyak 2 orang, pernyataan resmi tersebut disampaikan Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Pacitan Rachmad Dwiyanto (12/09).
2 kasus tersebut diantaranya adalah seorang warga Desa Wiyoro berusia 77 tahun, pasien ini akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Ponorogo.
“Meninggal 3 hari lalu dan baru di rilis 2 hari kemarin, sedang kami baru dapat informasinya,” terang Rachmad.
Sedang pasien terakhir adalah seorang warga Desa Pagutan, Arjosari, perempuan berusia 21 tahun tersebut mengaku habis melakukan perjalanan dari luar kota.
Penambahan tersebut membuat Jubir kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke luar kota. Terlebih kota-kota berzona merah seperti Surabaya, Sidoharjo maupun Jakarta.
“Jika terpaksa bepergian silahkan lakukan protokol kesehatan (3M, Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak),” lanjutnya.
Penambahan tersebut membuat total terkonfirmasi menjadi 97 kasus, dengan pasien aktif sebanyak 12, 9 berada di Wisma Atlet dan 3 yang lain menjalani perawatan di rumah sakit. Sedang TGTP Kabupaten Pacitan telah menyelesaikan 82 kasus. (DiskominfoPacitan).
Mega proyek berskala Nasional Bendungan Waduk Tukul di Desa Karanggede, Arjosari yang dimulai tahun 2013 lalu hampir rampung pengerjaanya. Bersiap, seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan tak lama lagi dapat menikmati manfaat bangunan yang menelan anggaran Rp. 900 Miliar tersebut.
Jika memungkinkan pengisian 9 Juta kubik air akan dilakukan pada (15/09) mendatang, usai memperoleh rekom melalui sidang keamanan bendungan di Jakarta. Estimasi waktu yang dibutuhkan pada pengisian air membutuhkan waktu selama 56 hari, meliputi 2 tahap penting pada elevasi 175 dimana debit air berada pada titik 3,5 juta kubik.
Berbagai instrumen pemantau dipasang pada proses itu, jika hasil sesuai dengan rancangan gambar awal maka akan dilanjutkan pada elevasi 192 atau air terisi sepenuhnya yang ditandai penutupan terowongan Waduk Tukul.
Tahapan-tahapan tersebut begitu penting sekaligus penentu kekuatan bendungan, hal itulah alasannya pengisian debit air dilakukan di musim kering, lantaran peningkatan air pada tubuh bendungan perlahan serta mudah dikendalikan.
“Selama proses akan dilanjutkan berbagai pembangunan seperti jembatan. Termasuk pembangunan pipa-pipa dengan pihak PDAM,” ujar Isgianto Kabid Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) saat rapat koordinasi bersama jajaran Pemkab Pacitan, hari ini (10/09) di ruang rapat Bupati.
Sedang selama proses tersebut Isgianto mengaku tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan oleh masyarakat Karanggede, Karangrejo dan sekitar. Terlebih lokasinya yang bukan di wilayah pemukiman penduduk.
Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pun, tak akan berdampak langsung pada keselamatan masyarakat. “Adanya makam di wilayah waduk yang justru menjadi konsentrasi dan akan kita amankan,” lanjutnya.
Sementara Bupati Pacitan Indartato yang hadir pada rapat tersebut mengatakan, pihaknya tidak pernah mau tahu besaran anggaran proyek Waduk Tukul, ia justru tak sabar dengan hasil akhirnya. “Saya gak pingin lihat uangnya, tapi saya ingin lihat hasilnya,” kata Bupati bersahaja.
Berbagai perencanaan usai diresmikan telah disiapkan oleh jajaran pemda, baik di lingkup pertanian, ketahanan air di musim kemarau, pembangkit listrik dan terpenting sektor pariwisata baru telah dipersiapkannya. “Ada juga gardu pandang yang akan memanjakan mata,” tambahnya. (budi/rch/tika/DiskominfoPacitan).
Menghitung bulan menuju pesta demokrasi di Kabupaten Pacitan. Tantangannya pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serentak kali ini berada di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang berisiko tinggi menyebarluaskan.
Sehingga membuat Pemda (Satgas Covid-19), Forkopimda, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar Apel Kampanye Penggunaan Masker Dalam Rangka Pilkada Serentak Tahun 2020.
Kegiatan isi sekaligus dihadiri dua Paslon Bupati dan Wakil yakni Indrata Nur Bayuaji bersama Gagarin, dan Yudi Sumbogo beserta Isyah Anshori yang didampingi ketua KPU Pacitan Sulistyorini dan Ketua Bawaslu Berty Stefanus.
Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto sebagai pelaksana kegiatan mengatakan, upaya tersebut penting adanya dilaksanakan. Apalagi akhir-akhir ini penyebaran Covid-19 secara Nasional mengalami peningkatan yang signifikan. “Penggunaan masker di dalam protokol kesehatan efektif mencegah penularan Covid-19 hingga 80 persen,” terangnya di halaman Pendopo Kabupaten (10/09).
Secara teknis Didik mengungkapkan nantinya akan diawali dengan menumbuhkan komitmen seluruh yang terlibat pada kegiatan pemilihan, utamanya khususnya KPU Pacitan.
Disamping pihak kepolisian bersama satgas akan melakukan patroli secara berkala, melakukan pengawasan secara berkelanjutan. “Termasuk para simpatisan dari masing-masing calon diharapkan selalu memenuhi protokol kesehatan (3M, Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak),” tambah Kapolres.
Momentum Hari Olahraga Nasional (Haornas) dimanfaatkan Pemda Pacitan dengan menggelar olahraga bersama dengan protokol kesehatan, hal ini karena dengan rajin berolahraga bisa membuat tubuh sehat sekaligus mempunyai daya tahan tubuh kuat.
Kegiatan itu dilaksanakan di Stadion Pacitan (09/09) dengan melakukan senam bersama, untuk menyemarakan kegiatan tersebut Bupati Pacitan Indartato yang berkesempatan hadir membagikan sepeda kepada peserta terbaik yang mengikuti senam. Selain itu satu sepeda juga diserahkan Bupati kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan yang ia lontarkan.
“Hari ini adalah Hari Olahraga Nasional sekaligus bertepatan dengan hari lahir putra terbaik Pacitan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Pertanyaannya kapan hari dan pasaran Pak SBY?,” ucap Bupati yang disambut riuh peserta.
Di Kesempatan itu Indartato juga berharap melalui olahraga masyarakat Pacitan bisa mengembangkan dirinya, sehingga berprestasi serta mengharumkan nama baik Kabupaten Pacitan baik ditingkat Provinsi maupun Nasional.
“Semua yang berprestasi pasti mendapat apresiasi dari pemerintah,” katanya yang sebelumnya berkesempatan menyerahkan penghargaan terhadap atlet berprestasi dari cabang olahraga Bridge dan Panahan. (budi/anj/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).