Berita terbaru

PACITAN SPORT FUN FESTIVAL 2019 ADALAH EVENT STRATEGIS UNTUK PENGUATAN NILAI EKONOMI WISATA DAN BUDAYA DAERAH

Kabupaten Pacitan memiliki suatu wilayah yang geografis alamnya dipenuhi oleh varian tebing berkelok, sungai Grindulu yang berbentuk panjang mengular dari ujung batas daerah timur hingga ke jantung kota, serta pegunungan dan pesona laut yang potensial. Kondisi geografis semacam ini telah menjadikan Pacitan menasbihkan diri sebagai  daerah yang layak dan representatif untuk urusan penyelenggaraan olahraga tantangan atau petualangan skala nasional dan internasional.

Terselenggaranya dengan sukses  PACITAN SPORT FUN FESTIVAL 2019 pada tanggal 5-7 oktober 2019, salah satu faktor primer penyebabnya  yakni alam Pacitan yang memukau ini. Tak ayal, penyelenggaraan event skala nasional yang bertajuk PACITAN SPORT FUN FESTIVAL 2019 ini, akirnya sukses digelar serta  mendapat aplaus dan apresiasi yang tinggi dari banyak kalangan. Bahkan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora dan BANK JATIM tak segan dan tak ragu untuk bekerjasama dengan pihak Dinas Pariwisata daerah yang dimotori oleh Organisasi Surfing Pacitan (PSC) bersama komunitas olahraga di pacitan diantaranya paralayang, Pacitan runner, Down hill bike club, Pacitan speleologi club, pecinta lintas alam, dan beberapa club senam), dalam hal penyelenggaraan event tersebut.  Suatu kerjasama yang progresif. 

PACITAN SPORT FUN FESTIVAL 2019 yang digawangi oleh club Surfing Pacitan (PSC), menggagas pusat event berada  di wilayah wisata laut da gunung di Pacitan. Lokasi tersebut berada di Pancer Door, dan Sentono Gentong yang merupakan salah satu destinasi wisata kabupaten Pacitan yang estetik. Dengan terselenggaranya event olahraga tantangan tersebut sekaligus juga menjadi pintu pembuka bagi potensi wisata alam dan budaya yang dimiliki oleh kabupaten Pacitan. Sungguh menjadi gagasan yang cerdas. Seperti yang bisa kita lihat diseputar area Event PACITAN SPORT FESTIVAL 2019, telah berdiri beberapa stand industri kreatif lokal. Tampak stand merchandise dan oleh-oleh Pacitan stand yang berkarakter ciri dari Pacitan banyak dikepung pengunjung dan peseta kegiatan. Dan yang lebih menarik juga terdapat space yang sangat taktis dalam area event yaitu digelarnya stand kuliner Pacitan. Di stand kuliner, seperti halnya event wisata kuliner, yang tidak lepas dari sasaran pengunjung yang ingin menikmati khas makanan dan masakan Pacitan yang membangun selera khas tradisi.

Dengan begitu Event PACITAN SPORT FESTIVAL 2019, bisa digarisbawahi sebagai event yang kondusif  dan strategis untuk mendukung daya potensi wisata daerah. Untuk itu event ini harus terselenggara secara kontinyu serta perlu dijaga kualitas penyelenggaraanya pada event berikutnya. Secara mendasar, digelarnya Event PACITAN SPORT FESTIVAL 2019 yang pada akhirnya mampu membangun potensi ekonomi wisata bagi daerah, dalam pelaksanaannya tetap tidak mengesampingkan tujuan utama dari keberadaan olahraga tantangan ini. Tujuan tersebut yakni mengenalkan dan mengakrabkan olahraga tantangan atau petualangan ini pada masyarakat lokal dan umum. Selain itu keberadaan olahraga ini juga sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental peserta.

Dengan mengikuti olahraga petualangan otomatis akan terjadi  pembakaran lemak tubuh karena adanya aktivitas tubuh secara kontinyu. Berikutnya membuat sistem kardiovaskular tubuh bekerja dengan lebih baik akibat aktivitas tinggi jantung dan paru-paru sehingga tubuh dengan sendirinya menjadi lebih fit, serta melatih otot kaki. Dan secara psikis olahraga ini mampu menurunkan daya strees tinggi seseorang.

Berikut Konten kegiatan Pacitan Sports Fun Festival 2019 yang secara parade dan teralur selama 3 hari :

1. Surfing Competition tingkat Nasional, 5-6 Oktober 2019 lokasi di Pancerdoor) 

2. Paralayang tingkat nasional (4,5,6 Oktober 2019 lokasi di Sentono gentong)

3. Fun Run  (5 Oktober 2019 start 06.00 dan finish 08.00 wib di Pancerdoor) 

4. Fun Enduro (6 Oktober 2019 start 08.00 desa Wonogondo finish di desa Kayen) 

5. Lintas alam (5 Oktober 2019 start Pancer Door finish di Sentono genthong) 

6. Panjat tebing (5 Oktober 2019 di Sentono genthong) 

7. Senam massal (5 Oktober 2019 di Pancer Door)

(jw/irl)                                                         

Pacitan Sport Fun Festival 2019 Harus Menjadi Andalan Pacitan

Edi Nurendra Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kementerian Pariwisata Pemuda Dan Olaharga (Kemenpora) melihat pantai Pancer Door yang asri sangat strategis menjadi pusat aktivitas olahraga, satu hal yang sejalan dengan Kemenpora dalam upaya mengolahragakan masyarakat melalui program Ayo Olahraga, Kapan Saja, Di Mana Saja, Bersama Siapa Saja. “Pacitan Sport Fun Festival 2019 harus menjadi program yang bisa kita andalkan,” kata Edi kepada Diskominfo Pacitan kemarin 05/10.

 Sementara Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo mengatakan Pemerintah Kabupaten Pacitan merasa senang dapat menggelar kegiatan ini, pihaknya berharap berbagai olahraga Tantangan seperti Paralayang, Surfing dan yang lain ini dapat berkembang di Pacitan.

 Mengingat kegiatan ini akan menarik semua orang, utamanya untuk para pemuda akan lebih tertarik mencobanya. “Olaharga ini juga akan mendorong terciptanya kompetisi yang baik, pembangunan keterampilan dan persahabatan,” kata Wabup.

 Wabup juga berharap Pacitan Sport Fun Festival 2019 lebih jauh juga menjadi sarana untuk meningkatkan ekonomi baru bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Pacitan. Ini selain meningkatkan jumlah wisatawan dan minat Aerosport. (budi/wawan/rozak/anjar/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Beton Ikut Hadir Droping Air Bersih

Bencana kekeringan setiap tahunnya menarik perhatian berbagai pihak, begitu juga Komunitas Driver Pemda Pacitan ini, telah mengirim setidaknya 6 tangki air bersih ke berbagai titik desa yang terdempak kekeringan.

Seperti kemarin (06/10), mereka yang menamai dirinya Beton (Betah Ora Nesu) Tersebut membantu warga kekeringan yang ada di Wilayah Tulakan. Hal tersebut merupakan wujud rasa simpati anggota Beton pada kekeringan ini.

“Setiap arisan sengaja memang kita sisihkan sedikit yang kita punya, untuk saudara kita yang kesulitan,” kata Agung Sedayu Driver Dinas Lingkungan Hidup melalui sambungan telepon. Selain terlibat pada masalah kekeringan, Beton juga melibatkan diri ke berbagai kegiatan sosial lain, seperti menjadi Driver untuk orang sakit yang akan dirujuk dan lain sebagainya. (suyudi/budi/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Siswa SLB Dapat Tambahan Ilmu Membatik

Sebentar lagi keterampilan siswa dan siswi SLB di Kabupaten Pacitan bakal bertambah, berkat digelarnya Bimtek Keterampilan membatik yang dilaksanakan di SLB YKK Pacitan selama empat hari 02-04/10 oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus kepada para guru SLB di Kabupaten Pacitan.

Bekal ini dinilai tepat diberikan pada para siswa dan siswi SLB, mereka yang mempunyai hambatan tertentu dirasa memiliki bakat lebih pada seni warisan asli Indoneisa ini karena memiliki konsentrasi tinggi pada setiap langkah pengerjaan.

Keterampilan menjadi bekal bagi para siswa dan siswi, sehingga mereka dapat mandiri seperti masyarakat yang lain. “Syukur-syukur mereka dapat membuat usaha batik sendiri,” kata Totok Handoyo Kepala SLB YKK Pacitan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

FKP 2019; Awali Kopi Pacitan Melambung Tinggi

Kopi, bicara biji yang satu ini hampir semua orang mengidolakannya. Di Kabupaten Pacitan pelaku usaha kopi yang tergabung dalam Paguyuban Kopi Pacitan (PKP) berinisiatif membuat satu gebrakan di Hari Kopi Sedunia 1 Oktober kemarin.

Festival Kopi Pacitan (FKP), perwujutan niat demi menciptakan satu ruang kopi yang lebih menjanjikan dan kompetitif, mengingat semua jenis kopi dari Pacitan mempunyai kualitas dan karakter yang cukup memiliki tempat di kancah Nasional dan dunia. “Kami berkumpul karena mempunyai impian yang sama,” kata Muhammad Anshari ketua PKP 05/10.

Masyarakat menemui jawaban atas apa yang dilakukan PKP selama 2 hari itu, tampak seluruh stan begitu padat dijejali pembeli, disisi lain stan kopi gratis yang di siapkan panitia penuh sesak, ini cukup membuktikan dukungan masyarakat tentang inovasi mereka. “Sungguh ini diluar ekspektasi kita,” kata Ketua Pelaksana Robby Adhitama. Monique Maureen anggota PKP mengungakapkan hal senada tentang gambaran Festival Kopi Pacitan tahun depan, tentu stan akan lebih kaya kreativitas  yang bertujuan memuliakan masyarakat.

Jene Fia dan Riza Mahasiswa Pasca Sarjana dari salah satu Universitas di Malang, sepekan ini melakukan penelitian kopi di Wilayah Bandar dan Nawangan dan berkesempatan mampir di acara itu, kepada Diskominfo Pacitan mereka mengatakan kopi tersaji mesti didukung dengan berbagai hal, salah satunya adalah suasana, “Orang kota tidak segan-segan datang ke Pacitan untuk menikmati kopinya dengan suasana yang mereka inginkan,” kata mereka memberi masukan. Merasa layout FKP cukup membuat mereka betah berlama-lama menikmati kopi Liberika yang mereka pesan.

FKP 2019 ini dibuka oleh Wabup Pacitan Yudi Sumbogo, ditandai dengan meracik kopi bersama-sama di atas panggung dengan didampingi oleh Sekda Pacitan Suko Wiyono dan sejumlah pejabat pemerintahan, hal tersebt turut menjadi saksi FKP sebagai jembatan seluruh pelaku kopi  Pacitan.

Orang nomor satu di kabupaten Pacitan Indartato berkesempatan menutup acara tersebut kemarin (06/10), menilai kegiatan ini memiliki potensi yang mengagumkan jika ditindaklanjuti dengan baik. Dari kacamatanya, ini bisa mengangkat ekonomi seluruh pelaku kopi di Pacitan. “Jadi saya mohon untuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengadvokasi kegiatan ini,” kata Bupati. Harapan kopi Pacitan menjadi satu kebanggaan, lebih dicintai dan berada di hati penikmat kopi, bukan hanya masyarakat Pacitan melainkan untuk masyarakat diluar Pacitan dengan konsep matang yang menarik.

Menyikapi statment Bupati, Heru Sukrisno Kepala Disperindag telah menyiapkan beberapa formula atas arahan tersebut, melalui Paguyuban yang telah berjalan ini pihaknya kemudian akan melakukan pemetaan secara menyeluruh dan mendetail. Disinggung masalah kampung kopi, pihaknya mengaku hal itu mungkin saja terjadi. “Tapi sementara kami akan lebih fokus untuk melihat potensi-potensi mereka,” pungkas Heru. (budi/rozak/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).