
Berita terbaru
Pemerintah dengan senang hati dan penuh mengucapkan terima kasih serta mempersilahkan dimulainya kegiatan Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2019, Even Ketiga tersebut dinilai oleh Wabup Yudi Sumbogo sejalan dengan pembangunan di Kabupaten Pacitan yang mengedepankan kepariwisataan. “Sehingga peningkatan potensi yang dimiliki Pacitan semakin maksimal dan beraneka ragam” kata Wabup kemarin 21/02/19 di Alun-alun Pacitan.
terlebih Wilayah Pacitan yang dikenal akan keindahan alamnya didukung dengan keramahan masyarakat sangat cocok sebagai media pembelajaran bagi para peserta Laksana yang berjumlah 1000 tersebut, kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari tiga malam itu akan menyulap Lingkungan Krajan Wetan Kelurahan Pacitan menjadi kampung warna-warni yang akan menjadi daya tarik baru pariwisata.
Permadi sebagai Wakil Ketua Kwarda Jawa Timur mewakili Gus Ipul yang berhalangan hadir menyampaikan, peserta tidak untuk dicetak menjadi tukang cat. Namun kegiatan itu lebih pada upaya pembinaan demi mempersiapkan generasi penerus yang mempunyai sikap toleran terhadap lingkungan, antar sesama manusia dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang selalu siap bekerja sama dalam kondisi apa pun. “Laksanakan tugas adik-adik dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab,” Tutur Permadi.
Selain Kabupaten Pacitan sebagai zona satu, masih ada sepuluh zona lain yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. Dijadwalkan akan berakhir pada akhir Maret 2019. (teamDiskominfoPacitan).
Pacitan – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati dengan beragam cara. Di Pacitan polisi bersama anggota Bhayangkari, Rabu (20/2/2019) membersihkan sampah di area pantai. Lokasinya di obyek wisata Pancer, Kelurahan Ploso.
Ratusan anggota polres tiba di lokasi pukul 06.00 WIB. Mereka mengenakan kostum olah raga kombinasi putih biru. Sedangkan anggota Bhayangkari mengenakan kostum merah jambu.
Dengan serempak, mereka menyisir hamparan pasir. Sampah yang berserakan dibersihkan dengan cara manual. Yakni dipungut menggunakan tangan.
Mula-mula sampah organik dan anorganik dipilah. Selanjutnya, kedua jenis sampah diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan menggunakan kendaraan. Tak sampai 2 jam, kawasan di ujung timur Teluk Pacitan pun bersih dari sampah.
“Ini wujud kepedulian kita untuk pengelolaan sampah yang lebih baik. Sesuai dengan thema Hidup Bersih, Sehat, dan Bernilai,” ucap Kapolres Pacitan, AKBP Sugandi usai memimpin langsung kegiatan kerja bakti.
Komitmen tersebut, lanjut kapolres, diwujudkan dengan bebersih pantai. Tak cukup sampai di situ, dia berharap hidup bersih menjadi budaya bagi personel di jajaran. Kebiasaan tersebut hendaknya dibawa hingga ke tingkat keluarga dan lingkungan.
Menurut Sugandi, kegiatan bebersih akan dijadikan agenda rutin. Tak hanya di kawasan pantai, pihaknya juga akan menerjunkan personel ke TPA. Polisi akan bahu membahu bersama petugas dari dinas terkait untuk membersihkan sampah.
“Bahwa sampah plastik ini paling sulit diurai, memakan waktu ratusan tahun. Oleh karena itu untuk penggunaan plastik agar dikurangi dan dikelola dengan baik,” imbaunya kepada anggota polres yang hadir. (PS/PS/Diskominfo)
Pacitan – Petani Pacitan tak lagi kesulitan mengakses permodalan. Tidak
itu saja, mereka diharapkan memiliki akses pasar hasil panen dengan
mudah. Hal ini menyusul berdirinya Badan Usaha Milik Petani (BUMP).
Sedikitnya ada 3 BUMP yang resmi beroperasi di 3 kecamatan. Yakni
Kebonagung, Sudimoro, dan Donorojo.
“Ini yang kita dorong itu melalui
program kemitraan, melalui program vokasi dan kewirausahaan. Beberapa
kelompok usaha besar kita sinergikan sehingga ada win-win solution,”
terang Deputi Bidang Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing
Koperasi dan UKM Kemenko Perekonomian RI, Mohammad Rudy Salahuddin, Rabu
(20/2/2019) siang.
Dengan konsep tersebut, para petani dapat
menyalurkan hasil produksi kepada kelompok usaha besar. Demikian pula
sebaliknya, kelompok usaha besar merasa terbantu. Terutama berkaitan
dengan ketersediaan bahan baku yang memadai. Dengan begitu, kedua pihak
sama-sama untung.
Rudy menjelaskan, sejak 2017 pemerintah telah
mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi umat. Program berbasis
pesantren ini bertujuan membina masyarakat pesantren atau masyarakat di
sekitar lembaga keagamaan tersebut supaya perekonomiannya lebih baik.
“Kita
banyak (program). Mulai bank wakaf mikro, ada KUR, dan lain sebagainya.
Jadi mulai yang terendah pemerintah hadir. Sehingga jika mereka
(petani) naik kelas, aspek pembiayaan ini juga tetap terjaga. Kita
berharap petani-petani ini juga terjangkau oleh pemerintah,” katanya
usai menyerahkan akta bagi 3 BUMP di alun-alun Pacitan.
Ketiga BUMP
tersebut, masing-masing PT Jadi Mulia di Kecamatan Kebonagung dan PT
Kandang Kalak di Kecamatan Donorojo. Adapun BUMP lain yang resmi
diluncurkan berada di Kecamatan Sudimoro. Yakni PT Sudimoro Bina
Sejahtera.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Pacitan Indartato
mengatakan secara umum daerah yang dipimpinnya kaya potensi. Pertumbuhan
ekonomi pun tercatat pada angka 5,2 persen pada tahun 2017. Hanya saja,
hal itu masih diwarnai kesenjangan ekonomi. Karenanya salah satu upaya
yang menjadi program prioritas adalah pengurangan angka penduduk miskin.
Kesenjangan
yang terjadi, papar bupati periode itu, adalah kondisi geografis.
Sebagian besar wilayah berjuluk Kota 1001 Gua berupa gunung dan
perbukitan. Akses transportasi antarwilayah pun masih menjadi pekerjaan
rumah. Meski begitu, Indartato yakin tantangan yang ada dapat dipecahkan
jika dimulai dari pembangunan sumberdaya manusia (SDM).
“Pertama,
jika penduduk miskin jumlahnya bisa kita kurangi dengan sendirinya
kesenjangan bisa teratasi. Kedua, yang tidak kalah penting adalah
pembangunan SDM. Kalau SDM kita bisa lebih mandiri lambat laun
kesenjangan akan teratasi,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut juga
dimeriahkan pameran produk berbahan ikan karya siswa SMK dan organisasi
pesantren. Sejumlah lembaga perbankan juga ikut berperanserta. Adapun
dari unsur lembaga keuangan non bank diwakili BPJS Ketenagakerjaan.
(PS/PS/Diskominfo)
Wakil Bupati Yudi Sumbogo bersama Istri Ninik Yudi Sumbogo berkesempatan menghadiri Tabligh Akbar Kebangsaan di Alun-alun kemarin malam 20/02/19.
Dalam sambutannya Wabup menyampaikan terima kasih kepada Seknas BUMP Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan Tabligh Akbar yang dirangkaikan dengan Penyaluran KUR Perikanan Rakyat, Pemberdayaan Usaha Syariah, BUMP Hadir untuk Negeri dan Pemberdayaan Wirausaha Santri.
Ia berharap kegiatan tersebut di samping memberi pencerahan dan wawasan keagamaan, juga memberikan dampak rill bagi usaha peningkatan kesejahteraan rakyat.
Menyadari bahwa Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja dibidang pertanian, meskipun diketahui bersama pertanian memberi peluang bagi petani untuk memperoleh mendapatkan tinggi dan sejahtera, namun sampai saat ini pendapatan dan kesejahteraan petani Indonesia masih tergolong rendah.
Banyak hal yang dilakukan pemerintah maupun swasta dalam memberdayakan petani, salah satu upayanya adalah dengan mendirikan kelembagaan agribisnis Badan Usaha Milik Petani (BUMP), “mudah-mudahan rangkaian kegiatan ini benar-benar mendorong munculnya wirausahawan baru di sektor pertanian, sehingga berdampak pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan petani khususnya Pacitan,” harap Wabup. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).