Berita terbaru

Hari Sampah; Tambahkan Kesadaran Terhadap Lingkungan

Selamanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa sampah menjadi tanggung jawab bersama, khususnya di lingkungannya masing-masing. Menindaklanjuti arahan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, perihal “Indonesia Bersih” dengan Tema Kelola Sampah Untuk Indonesia Bersih, Sehat dan Bernilai, serta rangkaian Hajatan Ke-274, pemerintah beserta ribuan masyarakat kompak melaksanakan kerja bakti membersihkan Pantai Pancer Door, pagi ini 26/02/19.

Bupati Indartato beserta Wabup Yudi Sumbogo ikut hadir membaur bersama-sama masyarakat, Bupati menegaskan pihaknya akan menguar-uarkan budaya kerja bakti serta kebiasaan disiplin terhadap sampah yang ada dan yang dihasilkan.

Dalam waktu satu jam pantai pancer terlihat semakin asri, dengan wajah riang Endang Surjasri kepala Disparpora kembali mengingatkan bahwa kepariwisataan merupakan tanggung jawab bersama, seluruh komponen sudah barang tentu semuanya harus mendukung, “kami harap berjalan secara rutin, karena pariwisata milik kita semua,” harap Endang.

Endang mengaku bahwa sampah yang ada dikarenakan Pantai Pancer Door merupakan muara dari Sungai Grindulu yang membentang sepanjang 70 Kilometer dari Perbukitan Gembes Kecamatan Bandar. Tidak menutup kemungkinan material ranting dan kayu terbawa arus khususnya di musim hujan seperti saat ini. Hal itu sedikit mengurangi estetika dan kealamian Pancer Door. “Maka, ya kita harus rajin merawat, dengan membersihkan kayu-kayu yang ada, sebagian menjadi kursi alami di sebelah timur,” tambah Dia.

Para prajurit dari Kodim dan Polres Pacitan ikut terlibat di giat tersebut beserta Forkopimda lain, khusus Kodim setiap Jumat pagi melaksanakan apel di Pancer, dilanjutkan kerja bakti bersama, hal itu semata-mata selain memberikan suasana berbeda saat mengawali rutinitas juga memberi kontribusi kepada lingkungan Pacitan yang terkenal akan keindahannya. “kita terjunkan 40 anggota untuk menyukseskan giat pagi ini,” terang Purwo, Bati Ops Kodim 0801 Pacitan.

Kepala Forkopimda, OPD dan Instansi pemerintah Kabupaten Pacitan hadir dalam acara tersebut, lengkap beserta seluruh jajaran yang ada. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Tingkatkan Prestise Melalui Festival Tahunan

Masyarakat mesti bangga dengan generasi muda di Kabupaten Pacitan, terutama besarnya animo terhadap kesenian Karawitan warisan leluhur yang dimiliki.

Hal itu terbukti dengan setiap kali digelarnya Festival Karawitan, panitia terpaksa harus membatasi peserta. “Terutama peserta SD, yang selalu Membludak,” papar Ketua Panitia dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daryono.

Festival karawitan kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana acara tersebut selalu digelar pada Even O2SN, namun mulai tahun ini berpindah di momentum Hari Jadi Kabupaten Pacitan, yang dilaksanakan hari ini dan besuk 25-26/02/19.

Namun demikian semangat peserta dan sistem kegiatan sedikit pun tidak ada perubahan, “termasuk dewan juri yang kami hadirkan yakni para ahli dibidangnya di tingkat Nasional, sehingga tidak ada subjektivitas,” tambah Daryono.

Mengingat derasnya arus budaya luar yang begitu deras Ia mengharap dengan agenda yang rutin dilaksanakan itu generasi milenial dapat semakin mengenal dan mencintai budaya sendiri, khususnya Karawitan. Supaya saat dewasa kelak mereka dapat melestarikan pada generasi di bawahnya serta mampu mengembangkan kesenian tersebut dengan kesenian lain.

Kata Bupati Indartato saat sambutannya mengatakan, hidup akan terasa indah jika dibingkai dengan seni. Apalagi kesenian Jawa, selain menggambarkan keindahan, di dalamnya mengandung nilai-nilai filosofi kehidupan yang baik untuk dipahami serta menentramkan hati. “ini adalah kekayaan kita yang wajib kita lestarikan,” tarang Dia.

Bupati berharap beberapa sekolah yang belum memiliki gamelan dalam waktu dekat bisa segera diupayakan, agar di masa yang akan datang Kabupaten Pacitan mempunyai kontribusi besar teradap pelestarian budaya jawa. (budi/anjar/wira/riyanto/DoskominfoPacitan).

Festival Wirakarya Kampung Kelir Sulap Kelurahan Pacitan Penuh Warna

Pemerintah dengan senang hati dan penuh mengucapkan terima kasih serta mempersilahkan dimulainya kegiatan Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2019, Even Ketiga tersebut dinilai oleh Wabup Yudi Sumbogo sejalan dengan pembangunan di Kabupaten Pacitan yang mengedepankan kepariwisataan. “Sehingga peningkatan potensi yang dimiliki Pacitan semakin  maksimal dan beraneka ragam” kata Wabup kemarin 21/02/19 di Alun-alun Pacitan.

terlebih Wilayah Pacitan yang dikenal akan keindahan alamnya didukung dengan keramahan masyarakat sangat cocok sebagai media pembelajaran bagi para peserta Laksana yang berjumlah 1000 tersebut, kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari tiga malam itu akan menyulap Lingkungan Krajan Wetan Kelurahan Pacitan menjadi kampung warna-warni yang akan menjadi daya tarik baru pariwisata.

Permadi sebagai Wakil Ketua Kwarda Jawa Timur mewakili Gus Ipul yang berhalangan hadir menyampaikan, peserta tidak untuk dicetak menjadi tukang cat. Namun kegiatan itu lebih pada upaya pembinaan demi mempersiapkan generasi penerus yang mempunyai sikap toleran terhadap lingkungan, antar sesama manusia dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang selalu siap bekerja sama dalam kondisi apa pun. “Laksanakan tugas adik-adik dengan penuh keikhlasan dan rasa tanggung jawab,” Tutur Permadi.

Selain Kabupaten Pacitan sebagai zona satu,  masih ada sepuluh zona lain yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. Dijadwalkan akan berakhir pada akhir Maret 2019. (teamDiskominfoPacitan).

Peringati HPSN, Polisi Pacitan Bebersih Pantai

Pacitan – Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati dengan beragam cara. Di Pacitan polisi bersama anggota Bhayangkari, Rabu (20/2/2019) membersihkan sampah di area pantai. Lokasinya di obyek wisata Pancer, Kelurahan Ploso.

Ratusan anggota polres tiba di lokasi pukul 06.00 WIB. Mereka mengenakan kostum olah raga kombinasi putih biru. Sedangkan anggota Bhayangkari mengenakan kostum merah jambu.

Dengan serempak, mereka menyisir hamparan pasir. Sampah yang berserakan dibersihkan dengan cara manual. Yakni dipungut menggunakan tangan.

Mula-mula sampah organik dan anorganik  dipilah. Selanjutnya, kedua jenis sampah diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan menggunakan kendaraan. Tak sampai 2 jam, kawasan di ujung timur Teluk Pacitan pun bersih dari sampah.

“Ini wujud kepedulian kita untuk pengelolaan sampah yang lebih baik. Sesuai dengan thema Hidup Bersih, Sehat, dan Bernilai,” ucap Kapolres Pacitan, AKBP Sugandi usai memimpin langsung kegiatan kerja bakti.

Komitmen tersebut, lanjut kapolres, diwujudkan dengan bebersih pantai. Tak cukup sampai di situ, dia berharap hidup bersih menjadi budaya bagi personel di jajaran. Kebiasaan tersebut hendaknya dibawa hingga ke tingkat keluarga dan lingkungan.

Menurut Sugandi, kegiatan bebersih akan dijadikan agenda rutin. Tak hanya di kawasan pantai, pihaknya juga akan menerjunkan personel ke TPA. Polisi akan bahu membahu bersama petugas dari dinas terkait untuk membersihkan sampah.

“Bahwa sampah plastik ini paling sulit diurai, memakan waktu ratusan tahun. Oleh karena itu untuk penggunaan plastik agar dikurangi dan dikelola dengan baik,” imbaunya kepada anggota polres yang hadir. (PS/PS/Diskominfo)