Berita terbaru

Membuka Tabir Surga Pariwisata Pacitan

Menurut Ghazali, Kabupaten Pacitan mempunyai puluhan potensi pariwisata budaya eksotis dan beraneka ragam yang luar biasa indah. Sebagian dari jumlah itu umumnya belum diketahui oleh wisatawan. “Banyak destinasi wisata berkelas dunia yang akan kami pasarkan,” katanya pada sambutan Opening Jawa Timur Adventure Trip (JAT) Ke-3 tadi malam 22/10/2018 di Pendopo Kabupaten.

Kegiatan JAT yang diselenggarakan 2 tahun sekali tersebut berdampak langsung kepada kunjungan wisata Pacitan. Endang sebagai Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga berkomitmen menyuguhkan kekayaan alam serta budaya sehingga para pengusaha tersebut benar-benar percaya dengan potensi yang dimiliki. “Kini mereka akan melihat langsung potensi terbaik kita,” ucapnya.

Endang melanjutkan, kegiatan ini adalah wujud dari kerja keras pemerintah dalam menggandeng seluruh elemen  khususnya pengusaha. Peluang bertambahnya jumlah wisatawan tahun ini akan dipastikan naik, harapan itu sudah di depan mata.

Berdasar data pada tahun 2017 Pacitan memperoleh satu juta kunjungan wisatawan, baik domestik hingga mancanegara. Mereka umumnya Penikmat keindahan alam, penantang ombak, wisata ekstrim, serta aneka ragam budaya. “Tidak main-main, Gua kami terindah Se-Asia tenggara, ombak kita berkelas dunia,” papar Sekda Suko Wiyono dalam sambutannya mewakili Bupati Indartato yang berhalangan hadir.

Menurut Sekda, Tantangan terbesar yang menanti adalah menindaklanjuti kegiatan ini, karena pihaknya sadar akan banyak rombongan yang berkunjung ke Pacitan. Semua aspek harus diperhatikan serta tetap dijaga. Indikator  keberhasilannya adalah angka satu juta pengunjung pada tahun lalu bisa terlewati. “Setelah dua hari kesini, yang bagus silahkan dikabarkan, yang jelek tolong beri tahu saya. Akan kami perbaiki,” pesannya. (Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

 

Grand Final Pemilihan Duta Wisata Kethuk Kenang Kabupaten Pacitan 2018

 

Minggu, 21 Oktober 2018, bertempat di Pendopo Kabupaten Pacitan, telah diadakan agenda tahunan Pemilihan Duta Wisata Kethuk Kenang 2018. Peserta yang terpilih dari 12 Kecamatan menampilkan seluruh kemampuannya di depan dewan juri. Ajang ini juga sebagai wadah mereka untuk berusaha menjadi yang terbaik dan andil dalam pembangunan, khususnya bidang pariwisata Pacitan.

Kadisparpora (Endang Sujasri) dalam sambutannya menjelaskan, ada beberapa kriteria penilaian untuk menetapkan peserta yang terpilih sebagai Duta Wisata. Di antaranya adalah kecakapan, etika, beauty of make up, catwalk, serta ketepatan dalam menjawab. Dalam ajang ini terdapat 44 peserta, yakni 20 Kethuk dan 24 Kenang.
Peserta yang terpilih adalah peserta terbaik untuk masa periode pengabdian pada kemajuan pariwisata di Pacitan dalam 1 tahun ke depan.

Pihaknya juga menjelaskan sebelum berujung pada Gala Night ini, seluruh peserta Kethuk Kenang telah menjalani proses penilaian bertahap dan pembekalan yang dilaksanakan hampir satu bulan. “Mereka sudah mengikuti beberapa class khusus seperti Beauty Class, beberapa materi juga tentang kebangsaan, pariwisata dan lainnya,” tuturnya. Hal tersebut adalah upaya untuk mendapatkan Kethuk Kenang terbaik.

Wabub Sumbogo dalam acara ini mewakili Bupati Indartato yang tidak dapat hadir, menyampaikan sambutan dari Bupati untuk menjelaskan tentang tugas pokok Kethuk Kenang. Pertama adalah menjadi pelopor warga masyarakat tentang budaya sadar wisata. Kedua sebagai corong pemerintah dalam memberikan informasi kepada khalayak, sehingga terjalin hubungan dan komunikasi yang baik melalui Kethuk Kenang. Selanjutnya adalah Kethuk Kenang sebagai figur pemuda dalam mengembangkan dan memajukan pariwisata di Pacitan.

Dalam sambutannya, Wabub Sumbogo melanjutkan, “Nantinya Kethuk Kenang akan terlibat penuh dalam promosi wisata dan budaya Pacitan di tingkat regional, nasional hingga internasional. Untuk itu Kethuk Kenang yang terpilih harus mempunyai kecakapan komunikasi, bersih, rapi dan luwes. Penekanannya untuk selalu dapat tersenyum sebagai bahasa komunikasi keramahan”, pungkasnya.
(Budi/Anj/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Daftar Ketuk Kenang Tahun 2018 yang terpilih adalah sebagai berikut :

KETHUK PACITAN                        : AVI VIVILIANA
KENANG PACITAN                        :GUNTORO
KETHUK WAKIL 1                          : RISMA PUTRI CAHYANI
KENANG WAKIL 1                          : ANDHIKA ANANTA PUTRA
KETHUK WAKIL 2                          : LINTANG LASHA FERAMARHEINSHA
KENANG WAKIL 2                          : ARDIANTO EKO P(SMKN2PACITAN)
KETHUK WAKIL 3                          : ANDINI ZOFIA PUTRI WAHYONO
KENANG WAKIL 3                          : ADIKA BAYU SAPUTRA
KETHUK FAVORIT                         : RISTA AJENG RAHMAWATI
KENANG FAVORIT                         : ADIKA BAYU SAPUTRA
KETHUK BUSANA TERBAIK       : RISMA PUTRI CAHYANI
KENANG BUSANA TERBAIK       : ADIKA BAYU SAPUTRA

Bupati Pacitan hadiri peringatan HSN 2018 yang diikuti ribuan Santri

 

Bupati Indartato mengucapkan selamat kepada para santri di Pacitan yang pada hari ini 22/10/2018 melaksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2018 di Alun-alun Kabupaten Pacitan. Ia juga menyampaikan rasa bangga atas partisipasi para santri yang luar biasa, itu ditandai dengan jumlah peserta hingga sepuluh ribu peserta dari duabelas Kecamatan di Pacitan.

Bupati berharap kegiatan itu dapat menciptakan Pacitan lebih baik lagi yakni adem, ayem serta damai. Serta pondok pesantren yang mempunyai andil besar khususnya pada pendidikan keagamaan agar terus berkembang menciptakan Santri-santri berkualitas disemua sendi kehidupan masyarakat.

Di kesempatan Itu Bupati Indartato bersama istri didampingi Sekda Suko Wiyono beserta istri, Asisten Pemerintahan Dan Kerjasama Daerah, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pacitan Mahmud sarta Staff Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi Dan keuangan Andi Faliandra. (Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

 

Brojo Geni; Tontonan Dan Tuntunan

 

 

 

 

 

 

 

 

Bupati Indartato berkesempatan menyaksikan serunya Sepakbola Api atau Brojo Geni Ke-4 dalam Rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2018. Kegiatan itu dilaksanakan di Alun-alun Pacitan kemarin Malam 19/10/2018.

Brojo Geni adalah sebuah tradisi populer dilingkungan pondok pesantren yang umumnya berada di Pulau Jawa. Kegiatan itu sangat berbahaya, sebab bola yang digunakan untuk bermain adalah kelapa tua yang direndam dengan minyak tanah lalu dibakar. Muhammad Nurul Huda sebagai Ketua Panitia HSN menuturkan bahwa tidak semua santri dapat bermain sepak bola api. “Mereka sebelumnya harus melakukan riyadhoh dahulu.” Ungkapnya dalam sambutan.

Ia melanjutkan bahwa mulai empat tahun lalu permainan ini dikenalkan pada masyarakat umum, Oleh organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Tujuanya adalah agar masyarakat mengerti makna dari Brojo Geni tersebut. Yaitu bola api diibaratkan sebagai nafsu, sedangakan lapangan seperti dunia dan para pemain ibarat manusia yang menjalani kehidupan di dunia. Maka manusia tentu harus dapat mengendalikan nafsunya yang diibaratkan bola api tersebut agar tidak terbakar.

Huda mengatakan bahwa acara kegiatan Brojo Geni ke 4 pada tahun ini sepesial disuguhkan untuk merayakan HSN. Ia dalam kesempatan itu mengucapakan terimakasih pada Pemerintah Daerah yang telah mendukung dan membantu memberikan dana pada rangkaian HSN, sehingga kegiatan pada tahun ini dapat menjadi semakin semarak.

Muhammad Munaji, Ketua GP Ansor menjelaskan bahwa pertemuan ini adalah sarana untuk meminta barokah dari Alloh. Juga sebagai awal yang baik Nahdhotul Ulama (NU) dan Pemerintah Daerah untuk turut serta untuk membangun Pacitan dan Bangsa. “Mari gunakan kegiatan ini sebagai tontonan dan tuntunan,” tambahnya.

Dalam kesemapatan itu Bupati Indartato didampingi Wabup Yudi Sumbogo, Asisten Administrasi Umum Sakundoko, serta Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Daerah Mahmud. (Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).

Grindulu Festival ke – 2 Tahun 2018

Demi kepentingan bersama Wabup Yudi Sumbogo menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Pacitan agar tidak membuang sampah sembarangan termasuk di sungai. Sudah semestinya manusia senantiasa menjaga alam di sekitar. Itu disampaikan saat menghadiri Grindulu Festival Ke-2 Tahun 2018 yang digelar Desa Pagutan Kecamatan Arjosari hari ini 21/10/2018.

Pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut. Dimana ratusan warga masyarakat bersama-sama membersihkan sungai dari sampah yang terbawa arus. “kerja bakti masal ini luar biasa,” kata Wabup yang pada saat itu ikut serta mengumpulkan sampah.

Ke depan Ia berencana untuk menyelenggarakan kegiatan semacam ini di seluruh tempat di Kabupaten Pacitan. Agar alam bersih, aman dan nyaman sehingga terhidar dari bahaya yang ditimbulkan. Selain itu Ia berharap kegiatan tersebut menjadi media edukasi bagi seluruh masyarakat, agar tumbuh kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. “mata rantai harus segera dipotong, agar anak cucu tidak mencontohnya,” tambahnya.

Triyono Ketua Forum Seni Budaya Pacitan (FSBP) mengatakan Grindulu Festival adalah upaya pelestarian lingkungan hidup dengan menggunakan pendekatan seni budaya. Ia mengaharap selain tumbuh kesadaran untuk menjaga lingkungan juga terjadi kerjasama nyata antar pihak untuk bersama menjaga alam. Kegiatan tersebut diikuti Forkopimcam, Pelajar, Santri dan warga masyarakat. (Budi/Anjar/Riyanto/DiskominfoPacitan).