Berita terbaru

Mengentaskan Pendidikan Tidak Bisa Sendirian

Mengentaskan sektor pendidikan tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah saja. Namun perlu uluran tangan pihak ketiga. Itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato saat memberikan sambutan pada peletakan batu pertama pembangunan gedung SMKN 2 Donorojo sumbangan dari PT. ASTRA Internasional melalui Yayasan Pendidikan Astra Michael D.Ruslim, Rabu (8/11/2017). “Sejak kita dilahirkan, kita tidak dapat bekerja sendirian. Demikian pula dengan bidang pendidikan,” katanya.

Menurutnya, pendidikan menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup manusia. Karena akan membentuk manusia yang baik dalam segala hal. Ada dua hal yang menjadi perhatian didalam dunia pendidikan. Yakni akses dan mutu. “Mudah-mudahan apa yang dilakukan PT. ASTRA tetap memberi manfaat ,” harap bupati.

Jika masalah akses telah banyak teratasi, tidak dengan mutu. Khususnya menyangkut jumlah tenaga guru. Untuk guru Sekolah Dasar (SD) negeri misalnya. Saat ini masih dibutuhkan sebanyak 3.727 orang guru. Tetapi baru ada 2.428 guru PNS. Sehingga masih ada kekurangan sekitar 34 persen.

Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra Michael D.Ruslim, Herawati Prasetyo menjelaskan, sejak tahun 2012 lalu pihaknya telah memberikan bantuan kepada tujuh sekolah di Kecamatan Donorojo. Rinciannya, lima SD, dan SMP serta SMK, masing-masing satu unit. Nilai total bantuan mencapai Rp 35 miliar. “Untuk SMKN 2 Donorojo akan diterapkan pembinaan kejuruan agribisnis pengolahan hasil pertanian (APHP) karena sesuai dengan kecakapan hidup di Kecamatan Donorojo,” jelasnya.

Selanjutnya, para siswa jurusan APHP dipersiapkan mengikuti program teaching factory (TeFa) yang merupakan program pengembangan kemampuan kewirausahaan siswa. Guna mempersiapkan diri memiliki usaha kecil menengah. Sehingga akan memberikan dampak positif terhadap aspek pendidikan serta turut berperan dalam pembangunan ekonomi daerah binaan.

Direncanakan pembangunan gedung SMKN 2 Donorojo dilaksanakan maksimal 10 bulan. Sedangkan luas bangunan mencapai 2.142 meter persegi.

Sementara, Kadis Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rahman berharap agar bantuan serupa tidak hanya ada di Kabupaten Pacitan. Karena banyak daerah lain yang tertinggal. “Seperti Bondowoso, Situbondo, dan semua daerah di Madura,” harap dia.

Sesuai progran Gubernur Jatim untuk peningkatan sumberdaya manusia, ditargetkan pada 2019 jumlah siswa yang bersekolah di sekolah kejuruan mencapai 70 persen. “Saat ini baru 65 persen. Utamakan pula kualitas. Sehingga lulusan tidak menjadi penganggguran,” tandas Saiful. (arif/nasrul/tarmuji/pranoto/humaspacitan)

Combine Jogjakarta gembleng SID bagi perangkat desa dan PD Pacitan

Pelatihan Pelatih SIstem Informasi Desa
Jogjakarta-KOMPAK bekerjasama dengan Combine Resource Institution (CRI) dan Pemkab Kabupaten Pacitan menggelar pelatihan bagi pelatih Sistem Informasi Desa perwakilan desa dan organisasi perangkat daerah kabupaten Pacitan.
Kegiatan ini juga sekaligus untuk melakukan evaluasi pemberlakuan sistem Informasi Desa dibeberapa desa percontohan dibawah pendampinan tim KOMPAK Pacitan.

Training of Trainers (ToT/Pelatihan untuk Pelatih) ini berlangsung selama 4 hari dan diikuti 11 operator SID desa dan 4 peserta dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) . Diantarannya BAPPEDA, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Humas Setda Pacitan.
Dalama sambutan pembukaaannya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Pacitan Drs. Sanyoto, MM. mengatakan kegiatan TOT ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas bagi para pelatih SID di wilayah Kabupaten Pacitan.
“Ini merupakan upaya peningkatan kapasitas bagi para pelatih SID agar nantinya bisa diterjunkan langsung, untuk berbagi ilmu dan menerapkannya ke desa-desa di Pacitan yang belum menggunakan SID,” ungkap Sanyoto.
Dirinya mengakui, selama ini penerapan SID di desa diwilayah kabupaten Pacitan masih terkendala beberapa hal. Diantarannya terkait anggaran dan masih lemahnnya kometmen terhadap SID. “Berbagai sarana dan prasarana masih belum sepenuhnya memadai, begitu juga dengan integritas perangkat harus terus dibangun, tekad dan kemauan mereka harus kuat dan dan tidak mengabaikan SID ,” tukasnnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sanyoto berharap Penerapan inisiatif Sistem Informasi Desa (SID) bukan semata tanggung jawab desa. “Perlu sinergitas berbagai pihak baik dari pemerintah tingkat desa, kecamatan, kabupaten, warga desa maupun lembaga-lembaga lain yang terkait. Keterlibatan itu diperlukan agar terjalin koordinasi yang baik,” jelasnya.
Hal senada dilontarkan, Elanto Wijoyono Manajer Unit Pengelolaan Sumber Daya Komunitas Combine Resource Institution, keterlibatan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi bagian tak terpisahkan dari inisatif SID di daerah yang mereka kelola. “Mereka diharapkan dapat saling terhubung dan dapat menjalankan perannya dalam pelaksanaan penerapan inisiatif SID di daerahnya,” ujar Elanto. (Frend)

Pak In: Pendataan Warga Kurang Mampu, Perhatikan Kondisi Sebenarnya

Tulakan – Bupati Pacitan Indartato minta setiap proses pendataan keluarga kurang mampu memperhatikan kondisi sebenarnya. Hal ini dimaksudkan agar bantuan yang diberikan pemerintah tidak salah sasaran.

Penegasan itu disampaikan bupati saat menyalurkan dan Badan Amil Zakat (BAZ) serta bantuan kepada warga penyandang disabilitas di Desa Bungur Kecamatan Tulakan, Selasa (7/11). Data yang valid lanjut Bupati juga sangat menentukan dalam menentukan kebijakan.

“Jika datanya benar maka solusinya juga cepat dan tepat,” ungkapnya.

Dalam hal ini Bupati minta kepada aparatur desa untuk memperhatikan indikator yang sudah ditentukan dalam menjaring keluarga tidak mampu. Jangan sampai karena kesalahan dalam menentukan kriteria miskin,justru memunculkan kesenjangan baru.

“kita sebagai aparatur pemerintah harus tanggap dengan kondisi dilapangan,” lanjut bupati.

Dalam kesempatan itu Bupati Indartato menyerahkan bantuan berupa 34 paket sembako serta bantuan untuk 3 warga penyandang desabilitas. Termasuk menyerahkan bantuan BAZ berupapaket  Al Quran untuk masjid Baiturrohman dan 8 karpet untuk posyandu lansia wilayah setempat. (Dav/Riz/PS)

37 Pejabat Struktural Dimutasi

Sebanyak 37 orang pejabat struktural lingkup Pemkab Pacitan mengalami mutasi maupun promosi. Mereka adalah Pejabat Pimpinan Tinggi, Pejabat Admistrator dan Pejabat Pengawas.
“Pekerjaan yang paling berat adalah mutasi. Mengapa ?, karena pas atau tidak pas, ini tugas bersama,” kata Bupati Indartato saat memberikan sambutan, Jum’at (3/11/2017).

Namun demikian, mau tidak mau hal tersebut harus dilakukan. Sebab, itu sudah menjadi resiko profesi seorang abdi negara yang harus bersedia ditempatkan dimana saja. Sebagai upaya mencapai tujuan organisasi lingkup pemerintah. Yakni meningkatkan kinerja melayani masyarakat. “Sebagai bupati kekurangan saya banyak. Tapi bagaimana secara bersama-sama mencapai tujuan organisasi yang telah dituangkan dalam Perda 5/2016,” tandasnya.

Karena itu bupati berpesan agar mereka yang dimutasi baik rotasi maupun mendapatkan promosi untuk bekerja sebaik mungkin didasari rasa ikhlas untuk mengabdi. Lebih lanjut ia mengingatkan, bahwa tantangan terbesar pada waktu mendatang adalah upaya mengurangi dan mengentaskan kemiskinan. Termasuk didalamnya memberikan jaminan akses kesehatan dan pendidikan.

Terkait lowongnya empat jabatan tinggi kosong tahun depan, Indartato mempersilahkan mereka yang memenuhi syarat untuk ikut dalam lelang jabatan. “Tahun 2018 nanti akan kita adakan lelang jabatan. Semoga dapat menghasilkan yang terbaik untuk pemerintah kabupaten dan warga Pacitan,” harapnya.

Berikut Daftar Pejabat Lingkup Pemkab Pacitan Yang Dilantik Hari ini (03/11/2017)
1. EKO BUDIONO : KEPALA DINAS KESEHATAN
2. DARYONO : STAF AHLI BUPATI PACITAN BIDANG PEMBANGUNAN, EKONOMI DAN KEUANGAN
3. TRI MUDJIHARTO : STAF AHLI BUPATI PACITAN BIDANG PEMERINTAHAN, HUKUM DAN POLITIK
4. WINDARTO : KEPALA PELAKSANA BPBD
5. ANNA SRI MULYATI : SEKRETARIS DINAS PENDIDIKAN
6. PRIYADI : KABID PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR DINAS PENDIDIKAN
7. MUSTAKIM : KABID PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN
8. SUTRISNO : KABID PERALATAN DAN PENGUJIAN BAHAN DINAS PUPR
9. SUKINAH : KABID USAHA MIKRO DINAS KOPERASI DAN UM
10. DAIMAH : KASI PENGELOLAAN KOLEKSI DINAS PERPUSTAKAAN
11. RACHMAD ADI MANDEGO : KASI PENGEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA DISPARPORA
12. SULISTYONO : KASI TRANTIB KECAMATAN KEBONAGUNG
13. SUBANDI : KASI PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DINAS PANGAN
14. DWI KUSUMANINGSIH : KASI MUTU PANGAN DINAS PANGAN
15. ASRORI : KASI TRANTIB KECAMATAN TULAKAN
16. SLAMET : KASI PEMERINTAHAN KECAMATAN TULAKAN
17. MOHAMMAD YUSUF ALFATAH : KASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREKONOMIAN KECAMATAN PACITAN
18. SUMARSONO : KASI PEMERINTAHAN KECAMATAN PACITAN
19. SUNARKO : KASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SATPOL PP
20. WIDIYANTO : KASI PEMBINAAN DAN PENYULUHAN PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH SATPOL PP
21. AGUS KARDIANTO : KASI PERENCANAAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
22. RAHADI : KASI PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP
23. LINA DINA SANI : KASI PENANGANAN SAMPAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP
24. PURWONO : KASUBAG PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PRASARANA WILAYAH BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA
25. SRI AMADI SUHARTONO : KASUBID INOVASI DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BALITBANGDA
26. TUTIK IRIANI : KASI PENGADUAN DAN SISTEM INFORMASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PTSP
27. LASTRI MURSINI : KASSI PENEMPATAN, PERLUASAN KERJA DAN TRANSMIGRASI DINAS KOPERASI DAN UM
28. MULYONO : KASI PENERANGAN JALAN UMUM DISHUB
29. PRATONDO : KASI ANGKUTAN DISHUB
30. IWAN RIYANTO : KASI PENGENDALIAN DAN PEMBERDAYAAN DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
31. SUPRAPTI : KASI PENGENDALIAN DISTRIBUSI ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI DINAS PPKB & PPPA
32. FAIZAL NURUL HUDA : KASUBAG PROGRAM, EVALUASI, PELAPORAN DAN KEUANGAN KECAMATAN PACITAN
33. NANIK SRI SETIMULYANI : SEKRETARIS KELURAHAN PACITAN
34. SUJARWO : KASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN KELURAHAN PACITAN
35. JAIMIN : KASI TRANTIB UMUM KELURAHAN PACITAN
36. SLAMET WIYONO : SEKRETARIS KELURAHAN PUCANGSEWU
37. SUPRIYADI : KASI TRANTIB UMUM KELURAHAN PUCANGSEWU

(arif/nasrul/tarmuji/danang/humaspacitan).

Kunjungi Penderita Kaki Gajah Bupati Serahkan Bantuan

Pacitan – Bupati Pacitan Indartato sambangi keluarga tidak mampu penderita filariasis (kaki gajah) di RT 02 RW 02 Lingkungan Kwarasan, Baleharjo Kamis (2/11/2017). Adalah keluarga Paenah yg semua anggota keluarganya dirundung sakit.

Selain Paenah yang menderita lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur, dua anaknya, juga sakit. Kustini menderita kista yang menyebabkan perutnya membesar. Sedangkan Suwarni terjangkit penyakit kaki gajah. Sehingga secara fisik kakinya membesar melebihi manusia ukuran normal.

Atas kondisi tersebut Bupati Indartato akan upayakan pengobatan dan perawatan kepada keluarga tidak mampu itu.

“Secara teknis administrasi akan kita upayakan sedangkan untuk penanganan kita serahkan kepada dokter,” ungkapnya.

Selain mendatangi keluarga Paenah, Pak

In juga menyambangi rumah dan memberikan bantuan keluarga kurang mampu, Marto Juki di kelurahan yang sama. Marto Juki dan istrinya merupakan pasangan lansia dan kini menderita lumpuh.

Dalam kesempatan itu bupati bersama rombongan dari OPD terkait juga memberikan bantuan. Diantaranya beras dan beberapa keperluan hidup lainnya. (Riz/Dav/PS)