Berita terbaru

Tumpeng Tiwul Raksasa Pecahkan Rekor MURI

MENJULANG: Tumpeng nasi tiwul berukuran raksasa berhasil memecahkan rekor MURI. Karya ibu-ibu PKK Kabupaten Pacitan itu dibuat untuk memeriahkan peringatan HUT ke-72 kemerdekaan RI.

Pacitan – Menjadi yang terbesar, tumpeng nasi thiwul karya tim penggerak PKK Kabupaten Pacitan mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI). Makanan berbahan dasar tepung itu berhasil dipersembahkan para perempuan Pacitan di hari ulang tahun kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.

Capaian ini terasa lebih istimewa karena disaksikan langsung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono didampingi isteri beserta kedua putranya. Hadir juga sejumlah tokoh serta anggota DPR RI yang turut dalam rombongan. Ditandai dengan penancapan bendera merah putih dipucuk oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luki Indartato, tumpeng raksasa tersebut berhasil diselesaikan dalam waktu 8 jam.

Dikerjakan oleh 274 orang, tumpeng menghabiskan bahan tepung singkong (glepung) sebanyak 2000 kg dan tepung tapioka 300 kg. air satu tangki berisi 5000 liter serta 160 tabung gas ukuran 3 kg. Tumpeng ini sendiri bermakna kemerdekaan.

Sesuai tanggal proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tumpeng karya ibu-ibu PKK ini disusun sama. Ketinggian tumpeng terdiri dari 17 susun undak, 8 karya masakan berbahan dasar hasil laut, serta 45 tumpeng kecil yang mengelilingi tumpeng utama.

Pemecahan rekor MURI tumpeng thiwul ini merupakan rangkaian acara Pesona Hello Pacitan 2017 dalam rangka hari kemerdekaan ke 72 RI di Pacitan. Acara berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 16 Agustus. Kegiatan diawali kontes selancar, berbagai macam lomba, sarasehan kepariwisataan, hingga pertunjukan seni budaya. (Dav/Riz/PS)

Puluhan Peselancar Dunia Berebut Juara dalam Pesona Hello Pacitan 2017

SEDOT PERHATIAN DUNIA: Seorang wisatawan mancanegara melintas di depan banner bertuliskan Pesona Hello Pacitan 2017. Gelaran yang berlangsung di Pantai Watukarung tersebut merupakan ajang kompetisi peselancar profesional dunia. (Foto: Purwo S/RSP)

Pringkuku – Memasuki hari kedua event Pesona Hello Pacitan, puluhan peselancar dunia terus berusaha menaklukkan ganasnya ombak Pantai Watukarung, Pacitan. Beberapa atlet harus pulang kandang karena tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan. Sementara sebagian lainnya terus melaju berkompetisi meraih posisi juara.

Kyan, peselancar berkebangsaan Swedia dan Brasil mengaku senang mendapat kesempatan bermain di Watukarung. Selain pemandangan alamnya memukau, pantai di belahan barat Kabupaten Pacitan itu juga memiliki karakter ombak bagus. Urutan kedua yang berhasil dia raih mengokohkan posisi atlet remaja itu maju ke babak berikutnya.

“Ini menyenangkan dan bagus. Saya senang berada di urutan kedua,” katanya dalam Bahasa Inggris sambil menenteng papan selancar.

Panitia kegiatan, Khoirul Amin mengaku sengaja memilih Pantai Watukarung sebagai tempat perlombaan. Ini karena karakter ombaknya cukup bagus sehingga cocok untuk event internasional. Animo peserta juga sangat tinggi. Ini ditandai hadirnya puluhan peserta dari 12 negara di dunia. Mulai Asia, Eropa, hingga Amerika.

“Pantai Watukarung memang sangat bagus dan cocok untuk penyelenggaraan event skala internasional. Karakter ombaknya bagus sehingga banyak peserta suka,” paparnya kepada wartawan di lokasi.

Tahun ini adalah  kedua kalinya digelar ajang Pesona Hello Pacitan. Kegiatan juga dikaitkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 kemerdekaan Republik Indonesia. Jika perhelatan sebelumnya hanya melibatkan peselancar Asia, tahun ini pendaftaran terbuka untuk peselancar dari seluruh dunia. Event Pesona Hello Pacitan tahun ini juga istimewa karena kehadiran Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga. (RSP/PS/PS)

Panjat Pinang di Alun-alun Pacitan Meriahkan HUT RI

TABUH GONG: Bupati Indartato menabuh gong menandai dimulainya Lomba Panjat Pinang di Alun-alun Pacitan. (Foto: Rista)

Pacitan – Guna memperingati hari kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia Kabupaten Pacitan menggelar beberapa acara. Salah satunya lomba panjat pinang di Alun-alun, Jum’at (18/08) siang.

Acara ini juga dihadiri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta ibu Ani Yudhoyono di dampingi kedua putranya Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhi Baskoro Yudhoyono. Kedatangannya di sambut hangat oleh masyarakat Pacitan. Acara juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo.

Acara dimulai dengan ditandai pemukulan gong oleh Bupati Pacitan Indartato. Semangat juga terlihat dari peserta lomba panjat pinang yang di ambil juara 1, 2 dan 3 yang di ikuti oleh 2 kecamatan se-Kabupaten Pacitan.

Panitia menyediakan uang pembinaan Rp 7.500.000 untuk juara satu, Rp 5.000.000 untuk juara dua, dan Rp 3.500.000 untuk juara tiga. Kemudian pada babak ke-2 panitia mengumumkan bahwa SBY menambahkan 8.000.000 untuk juara satu, masing-masing juara, dan untuk masing-masing regu.

Lomba tahunan ini dijuarai Kecamatan Donorojo yang sukses mencabut bendera berlogo 72 dan mengibarkan bendera merah putih di ujung batang pinang. (Jeng/PS)

MERIAH: Warga dan peserta memadati Alun-alun Pacitan untuk mengikuti Lomba Panjat Pinag HUT ke-72 RI. (Foto: Rista)

SBY Guyur Bonus Peserta Panjat Pinang

Kedatangan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kampung halaman membawa rejeki bagi para peserta lomba panjat pinang di alun-alun kota, Jum’at (18/8/2017). Ia mengucurkan bonus bagi para juara dengan nilai total hampir mencapai Rp 20 juta.
Tak hanya suami dari Kristiani Herrawati yang memberikan bonus. Agus Harimurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, Sartono Hutomo, Indrawati Sukadis, dan pengusaha lokal Sudiro juga ikut menyumbangkan hadiah. Nilainya beragam, antara Rp 500 ribu sampai Rp 3 juta untuk 12 peserta. Total hadiah yang dibawa pulang masing-masing jawara cukup besar. Untuk juara 1 dari Kecamatan Donorojo mengantongi Rp 25 juta dan piala bergilir, juara 2 (Bandar) Rp 20,5 juta, serta juara ke 3 (Nawangan) sebesar Rp 17 juta.

Kedatangan SBY sendiri disambut meriah warga. Mulai dari perbatasan dengan Kabupaten Wonogori, Jawa Tengah warga berkumpul di pinggir-pinggir jalan yang akan dilalui putra almarhum R Soekotjo-Siti Habibah ini. Antusiasme makin terlihat saat rombongan SBY sampai di lokasi lomba. Tak sedikit dari warga menyapa dan mengabadikan momen itu menggunakan kamera telepon selulernya.

Selain keluarga SBY, pada lomba panjat pinang itu tampak pula Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko, dan Bupati Indartato beserta anggota Forkopimda. (arif/tarmuji/danang/pranoto/humaspacitan)

Pakde Karwo: Produksi Perikanan Pacitan Naik Signifikan

Pacitan – Pembangunan sektor perikanan di Pacitan menunjukkan peningkatan menggembirakan. Ini tampak dari kenaikan produksi ikan dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini hasil tangkapan dari perairan Pacitan mencapai 48 hingga 50 ton per bulan. Ini jauh lebih besar di banding tahun-tahun sebelumnya 6 ton per bulan.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat kunjungan kerja di Pacitan, Jumat (18/8/2017) siang mengatakan pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan bidang bahari. Tahap awal, penyediaan prasarana menjadi prioritas. Selanjutnya, pemerintah provinsi secara bertahap memberikan pelatihan bagi peningkatan sumberdaya manusia.

“Jadi ada progres yang sangat tinggi sekali dan di sini termasuk daerah yang produktif. Kalau diukur pendapatan per kapita berdasarkan agregat (kumpulan) memang belum seperti yang lain. Tetapi kalau posisi pemerataan relatif bagus,” kata pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo.

Pakdhe membantah daerah berjuluk Kota 1001 Gua masuk kategori tertinggal. Sebaliknya, dalam catatan pemerintah provinsi pertumbuhan ekonomi wilayah di barat daya Jawa Timur ini naik signifikan. Tahun 1998, Kabupaten Pacitan berada di urutan kedua termiskin di Jawa Timur setelah Sampang. Belakangan posisi Pacitan naik ke angka 22, 18, dan terakhir menempati ranking ke-15.

“Pak Bupati mendorong masyarakatnya memberikan nilai tambah terhadap bahan baku, yaitu dari ikan jadi macam-macam (produk). Tinggal nanti akan meningkatkan SDN nelayan sehingga produktivitasnya naik,” tambahnya.

Kedatangan gubernur Soekarwo ke Pacitan untuk meninjau perumahan nelayan di Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo. Perumahan yang berada di kompleks pemukiman nelayan tersebut merupakan bantuan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat. (RSP/Ps/Ps)