Berita terbaru

Bupati Indartato Kukuhkan Satgas Saber Pungli

Pacitan-Tekad pemerintah pusat untuk memberantas Pungli (pungutan liar) mendapat respon cepat daerah. Pemerintah Kabupaten Pacitan, Kamis (19/01) mengukuhkan satuan tugas (Satgas) Saber Pungli. Pengukuhan dilakukan langsung Bupati Indartato di Pendopo Kabupaten
Satgas saber pungli terdiri dari 40 orang dengan berbagai latar belakang. Mulai dari Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, TNI serta perangkat daerah. Dikukuhkan Melalui SK Bupati nomor 188.45/201/KPTS/408.12/2017 tentang unit satuan tugas pemberantasan pungutan liar di Kabupaten Pacitan, lembaga ini dipimpin oleh Kompol Suharsono SH.

Usai pengukuhan, kepada Suara Pacitan Bupati Indartato mengatakan, dengan adanya satgas pungli ini diharapkan layanan publik di Pacitan lebih baik.Ini sesuai dengan azas taat hukum yang harus dipatuhi setiap penyelenggara pemerintahan.

Semoga dengan beroperasinya Satgas pungli nanti tidak ada lagi aduan yang masuk ke saya, Katanya.

Bupati Indartato tidak menampik, jika saat ini masih ada keluhan masyarakat terkait layanan publik. Biasnya, kritikan tersebut masuk melalui SMS aduan yang sengaja diperuntukkan untuk menampung aspirasi masyarakat.

Sementara, Kapolres Pacitan AKBP Suhandana Cakrawijaya menyatakan, adanya saber pungli ini bukan sarana untuk mencari kesalahan. Namun sebaliknya, meluruskan yang kurang tepat untuk mewujudkan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Hadirnya satgas saber pungli harus menjadi momentum mawas diri menuju Pacitan lebih baik.

Kita kedepankan upaya prefentif. Jika masih dapat dibenahi kita ingatkan tapi seandainya sudah parah kita akan tindak, tegas Kapolres.(Riz)

Tinjau Puskesmas, Bupati Pastikan Fasilitas Puskesmas Meningkat

Tulakan- Puskesmas merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, sudah semestinya memiliki fasilitas dan pelayanan yang baik. Demikian dikatakan Bupati Indartato saat mengunjungi bangunan baru Puskesmas Bubakan Tulakan, Pacitan Rabu (18/01)
Bupati menambahkan, jika fasilitas dan pelayanan kesehatan baik, masyarakatnya menjadi sehat dan pintar. Ketika masyarakat pintar dan kondisinya sehat, maka akan bisa bekerja dengan nyaman. Muaranya, hidup mereka sejahtera.

Puskesmas yang sedang proses akreditasi ini menjadi salah satu pusat layanan kesehatan di wilayah kecamatan Tulakan dengan fasilitas cukup memadai. Diantaranya dengan adanya Laboratorium, rekam jantung dan peralatan pendukung medis lainnya.

Kepala UPT Puskesmas Bubakan, dokter Rini Endrawati mengungkapkan, sebenarnya di puskesmas yang dia pimpin saat ini masih ada beberapa kekurangan, diantaranya ruangan menyusui, arena bermain anak dan tempat arsip. Tapi setidaknya, dengan peralatan dan fasilitas yang sudah dimiliki, dapat meningkatkan pelayanan lebih maksimal.

Dengan komitmen memperbaiki pelayanan, Puskesmas yang didampingi Kinerja ADB mulai tahun 2016 ini, sudah memiliki banyak perubahan. Semula, kondisi bangunannya kurang layak, sekarang jauh lebih baik. Pusat layanan kesehatan yang pernah mendapatkan penghargaan berkat inovasi hamil pintar dan intel HIV AIDS ini baru saja selesai direnovasi dengan anggaran Rp.1,1 Miliar, untuk bangunan seluas 17×18 Meter.(Wan/Riz)

Tinjau Hulu Sungai Penyebab Banjir Batu, Bupati Berikan Dukungan Moral Warga

Arjosari – Bencana banjir batu yang melanda wilayah Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari menyita perhatian Pemerintah Kabupaten Pacitan. Bupati Indartato, Kamis (17/1/2017) meninjau langsung hulu sungai penyebab musibah tersebut. Bupati pun menyampaikan keprihatinan dan memberikan dukungan moral bagi warga terdampak
Insya Allah saudara-saudara kita di sini diberikan kekuatan dan perlindungan oleh Allah SWT. Yang terpenting mari kita biasakan siaga, waspada, serta selalu berdoa, pesan Pak In kepada puluhan warga yang menyambutnya.

Medan berat menuju hulu sungai yang berada di perbatasan Desa Tinatar, Kecamatan Punung tak menyurutkan semangat bupati. Setelah melewati tanjakan ekstrem sejauh 8 kilometer dengan bersepeda motor, rombongan masih harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer. Setibanya di puncak bupati dan rombongan melihat langsung kondisi lereng.

Tentu saja penanganan kejadian ini memerlukan perencanaan yang matang dan kerjasama lintas sektoral. Hal ini sedang dibahas di tingkat pemerintah daerah. Betapapun ini adalah musibah bagi kita semua, imbuhnya.

Informasi yang dihimpun pacitankab.go.id, gejala retakan di titik tersebut sudah lama terjadi. Upaya pengurangan risiko bencana juga sudah dilakukan warga bersama pemangku kepentingan di tingkat kecamatan dan kabupaten. Sebagian warga bahkan sudah menyiapkan lokasi pengungsian jika sewaktu-waktu bencana menimpa.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Tri Mujiharto mengatakan pihaknya telah menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait bencana tersebut. Diharapkan dalam waktu dekat tim akan turun ke lokasi guna melakukan penelitian.

Nantinya rekomendasi PVMBG akan digunakan sebagai acuan dalam rangka rencana tindak lanjut, katanya kepada wartawan.(Ryt/Pur/Riz)

Bupati: Hari Jadi, Momen Tingkatkan Kinerja

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-272 sudah di ambang pintu. Seiring bertambahnya usia, Aparat Sipil Negara (ASN) di daerah berjuluk Kota 1001 Gua diminta lebih meningkatkan kinerja. Ini terkait fungsinya sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat
Hari jadi merupakan momentum bersama untuk terus memacu kinerja serta meningkatkan mutu pelayanan, pesan bupati di hadapan ratusan ASN saat upacara tanggal 17 di halaman Pendopo Kabupaten, Selasa (17/1/2017) pagi.

Pimpinan daerah menjelaskan, salah satu tolok ukur kinerja adalah pelaporan administrasi yang baik. Kuncinya adalah akuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku. Karenanya, lanjut Indartato, seluruh jajaran Perangkat Daerah harus mengedepankan azas tersebut.

Orang nomor satu di Pacitan berharap, tahun ini daerah yang dipimpinnya kembali sukses memboyong opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Pemeriksaanya sendiri akan dimulai sekitar bulan Pebruari. Predikat WTP sangat penting karena menjadi penanda berjalannya prinsip akuntansi secara benar.

Saya berharap semua pihak bersiap diri menjelang pemeriksaan tersebut. Tidak lupa saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya bahwa opini WTP selama beberapa tahun terakhir berhasil kita raih berturut-turut, pungkasnya saat menjadi pembina upacara.(Pur/Riz)

Cuaca Buruk Nelayan Pacitan Lego Jangkar

Cuaca buruk serta gelombang tinggi yang melanda pantai selatan sebulan terakhir memaksa nelayan Pacitan berhenti melaut. Demi keselamatan, mereka memilih berlabuh untuk beberapa waktu
Nelayan kita sudah hafal dengan fenomena alam seperti ini makanya mereka tidak akan memaksa diri melaut, kata Hartono Ketua kelompok Nelayan Teleng.

Gelombang tinggi serta cuaca buruk yang terjadi diakhir tahun hingga satu dua bulan diawal tahun biasa dikenal oleh masyarakat nelayan sebagai musim barat. Jika memasuki musim tersebut maka nelayan lebih memilih menghentikan aktifitasnya dilaut dan bekerja di darat untuk menyambung hidub.

Menurut Hartono, bukan hanya nelayan lokal dengan perahu yang hanya dibawah 5 GT, nelayan andon dengan kapal besar pun banyak yang memarkir kapal. Kalaupun ada yang berani tebar jala, hanya kapal berkekuatan minimal 20 hingga 60 GT.

Sementara, menurut Bambang Marhendrawan, Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Pacitan,fenomena seperti ini bisa berlangsung hingga awal maret mendatang. Dengan kondisi tersebut produksi ikan Pacitan jelas mengalami penurunan. Bahkan, dibanding hari biasa anjloknya hasil tangkapan bisa mencapai kisaran 10 hingga 20 persen.

Jika biasanya sehari nelayan mampu menghasilkan 30 hingga 40 ton karena cuaca buruk hasilnya menjadi berkurang, ungkapnya kepada Suara Pacitan.

Peringatan cuaca buruk dan gelombang tinggi juga dikeluarkan BPBD Pacitan. Dalam imbauanya BPBD minta masyarakat khususnya nelayan untuk berhati hati. Buruknya cuaca serta adanya badai salah satunya disebabkan oleh fenomena siklon tropis yang terjadi di laut Australia.(Riz)