Sesuai rilis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di selatan Jawa. Terkait informasi tersebut Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menghimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.

Secara ilmiah wilayah perairan Pacitan memiliki potensi gempa dan tsunami. Hal ini di karenakan berdekatan dengan lempeng Indo-Australia. Meski begitu sejauh ini belum ada teknologi yang mampu meramalkan kapan gempa tejadi. Yang terpenting yaitu budayakan mitigasi dan pengurangan resiko bencana.

“Belum ada alat yang bisa mengukur terkait kapan terjadinya bencana, tapi tenang dan waspada,” katanya, disela-sela meninjau di pesisir Pantai Pancer Dor , Jumat (4/6/2021).

Meski begitu, Pemkab Pacitan selain tetap mempersiapkan jalur-jalur evakuasi untuk mengantisipasi hal terburuk terjadi, dengan memanfaatkan perbukitan yang ada juga gencarkan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kita harus melihat dulu. Misalkan adanya potensi tsunami kita mempunyai salter perbukitan, jadi yang kita lakukan menyiapkan jalur dan mengedukasi masyarakat,” terangnya.

Sementara Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Dianita Agustinawati, berharap masyarakat tidak terpicu dengan informasi yang dapat memprofokasi alias tidak benar.

“Jadi harus bisa membedakan potensi dan prediksi. Memang Pacitan mempunyai potensi gempa dan tsunami, tapi kalau prediksi kapan itu terjadi sampai saat ini belum ada ilmuan atau alat bisa mendeteksi,” jelasnya. (Diskominfo Pacitan)

https://youtu.be/t2wF9hJ1Qiw

     

WhatsApp chat