Pangkalpinang – Di era Post Truth, kebenaran adalah sesuatu yang tergantung oleh kepintaran membangun narasi. Karenanya masyarakat jangan sampai terombang-ambing oleh narasi yang diciptakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Jangan sampai bangsa kita kehabisan ‘energi’,” tegas Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Prof Dr Widodo Muktiyo, SE M.Com saat membuka pertemuan Bakohumas tingkat nasional, Kamis (24/10/2019) di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Seperti dikutip dari laman biz.kompas.com, Widodo mengingatkan pentingnya peran aktif tiap insan humas pemerintah dalam melakukan kontra isu maupun membangun narasi yang sesungguhnya. Di tengah peradaban bangsa Indonesia yang sudah memasuki era teknologi 4.0, masyarakat akan menghadapi berbagai kemudahan.

Namun di sisi lain, mereka juga akan menghadapi berbagai ancaman dan tantangan terhadap temuan teknologi yang ada. Apalagi, dengan telah diresmikannya Palapa Ring yang membuat Indonesia memiliki tol langit, saat ini sebanyak 514 kabupaten/kota telah terkoneksi, di seluruh 34 provinsi. Ini menjadi prestasi bangsa tetapi sekaligus tantangan bagaimana masyarakat memanfaatkan teknologi ini sebagai sarana yang bersifat positif.

“Tentu kedewasaan masyarakat dalam menyikapi ini dibutuhkan. Untuk itulah Bapak dan Ibu Kepala Dinas Kominfo di Provinsi, Kabupaten/Kota punya tanggung jawab bersama-sama dengan Kominfo di pusat untuk menyiapkan bagaimana literasi kita dalam menghadapi perkembangan ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan, Rahmad Dwiyanto yang hadir pada kesempatan itu mengatakan program literasi internet memang menjadi pekerjaan rumah yang harus didukung semua pihak. Bahkan di Pacitan sendiri, lanjut Rahmad, meskipun sebagian besar wilayahnya gunung dan perbukitan namun akses internet tak sulit didapatkan.

Ditambah lagi dengan kemudahan warga memperoleh perangkat gawai (gadget). Hal ini karena harganya yang kian terjangkau semua kalangan. Penegasan Dirjen IKP, tandas kadiskominfo, akan menjadi pelecut semangat untuk terus mrnggelorakan kampanye literasi internet. Sehingga hadirnya dunia maya akan membuat masyarakat makin tercerahkan.

“Yang terus kita gaungkan adalah pentingnya memilah dan memilih informasi di dunia maya. Ingat, tidak semua kabar yang beredar itu benar. Di sinilah pentingnya konfirmasi kepada sumber yang dapat dipercaya,” katanya.

Dia pun berbagi kiat untuk menghentikan penyebaran hoaks (berita bohong) dan ujaran kebencian. Jika memperoleh pesan berantai dengan isi tak masuk akal maupun mengandung konten provokasi, sebaiknya segera hapus pesan itu dari gawai kita. Jika sebagian besar pengguna telepon cerdas melakukan hal yang sama niscaya efektif memutus mata rantai hoaks dan ujaran kebencian. (PS/PS)

WhatsApp chat