Sukisno sang penulis buku bersama Agoes Hendriyanto salah satu dari tiga editor memamerkan buku ke duanya kepada diskominfo kemarin 11/08/2018

Sejak berdiri pada tahun 1962  kesenian ketek ogleng secara perlahan menghipnotis warga masyarakat kabupaten pacitan dan  masyarakat Indonesia. Melalui tangan dingin Sukisman kini kesenian itu memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat dan berubah menjadi harta yang tak ternilai.

Di usianya yang ke 56 tahun kemilau kesenian itu banyak mengalami pasang surut, perihal itu menjadi perhatian lebih bagi Sukisno dan kawan-kawanya sehingga mereka memberanikan diri menyusun sebuah buku berjudul Seni Ketek Ogleng Pacitan, Warisan Leluhur Dan Segenap Dimensinya.

Kesenian ketek ogleng harus subur generasi, itulah asalan kuat sehingga buku itu tersusun. Dengan bantuan rekan-rekanya Sukisman telah menerbitkan buku keduanya. Jilid pertama menghabiskan waktu satu tahun untuk penghimpunan data dan penelitian, dan ditahun ke dua Ia gunakan untuk memperdalam seluruh data yang Ia peroleh.

Termasuk ketek ogleng yang beredar di Wonogiri, kami mencari kebenaran agar tidak ada keraguan lagi asal muasal kesenian ini”. Kata Sukisno membeberkan kebenaran kesenian berasal dari desa Tokawi Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan.

Ia mengaku dalam penyusunan dan penelitian tidak ada kesulitan yang berarti, pasalnya kini si pencipta kesenian dan para senior masih hidup sehat, mengetahui hal tersebut Ia tidak mau menunda pekerjaanya. Kini Paguyuban Condro Wanoro tempat ratusan anggota aktif menjadi garda penerus mereka.

Sukisno bersyukur pemerintah daerah selama ini juga getol menggandeng kethek ogleng. Mulai dari pemberian bantuan sragam, hingga selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan di tingkat kabupaten, yang terpenting adalah pengakuan bahwa kesenian ini milik masyarakat desa tokawi dan pacitan pada umumnya.

Satu langkah lagi sukisno dapat bernafas lega yakni dengan masuknya kesenian Ketek Ogleng kesekolah – sekolah sebangai kurikulum tambahan. “Dengan begitu tidak akan dikwatirkan lagi generasi Ketek Ogleng akan pupus, dan kami bersuyur pemerintah merespon rencana kami, dan buku pegangan yang lengkap pun untuk mereka calon peneruspun telah disiapkan,” ungkap Sukisno berharap.

(Budi/Anjar/Riyanto/Diskominfopacitan)

WhatsApp chat