Tari Sekar Klayar menghantarkan suasana Peresmian Museum dan Galeri SBY*Ani usai melewati masa 3,5 Tahun pembangunan.

Malam ini, bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI Ke-78 Tahun, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI Ke-6 meresmikan satu tanda rekam jejak pengabdian seorang putra terbaik dari kota kecil di Pacitan hingga kancah internasional. Berupa Museum Dan Galeri SBY*Ani.

Inilah kali pertama SBY berbicara di depan khalayak, termasuk awak media setelah kurun waktu lebih dari tiga tahun lamanya. Sungguh saat-saat yang indah bagi masyarakat Pacitan, dan Indonesia dan tentu bagi SBY serta Keluarga.

“Banyak yang bertanya kepada saya, Anda ingin dikenang seperti apa, tanya media baik dalam dan luar negeri. Cukuplah saya di ingat bahwa ada anak dari Pacitan yang kemudian mengabdi sebagai prajurit, politikus, pemerintahan dan kembali ke masyarakat,” terang Presiden Ke-6 tersebut (17/08/2023).

SBY juga kembali berkisah, bagaimana pada masa-masa tersebut saat ia mendapat mandat dalam memimpin bangsa tidak jarang melewati keadaan yang tidak mudah. Bagi dia terpenting, bahkan hingga ia sampai pada puncak adalah selalu berpegang pada jalan penyelesaian masalah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tetapi seyogyanya ada tiga memori yang ingin dirinya tampilkan pada megahnya museum yang ia gagas bersama mendiang Ani, istrinya. Meski ia tidak sepenuhnya membenarkan museum habis pada nuansa romantisme masa lampau semata.

SBY ingin memvisualisasikan proses dirinya menjadi seorang pemimpin bangsa yang besar, dengan cara yang benar. Dalam proses menuju, memegang amanah dan cara di setiap menghadapi setumpuk permasalahan bangsa.

“Dalam mengemban misi, kita selalu memilih menggunakan cara yang patut, cara untuk mencapai sebuah tujuan, kita tidak memilih cara yang tidak patut,” kenangnya di hadapan para undangan termasuk Wakil Presiden RI pada masa SBY, Jusuf Kalla dan Boediono serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan II, juga tampak beberapa tokoh penting seperti Anies Baswedan turut hadir dalam agenda tersebut.

Dalam perjalanannya bersama wakil dan kabinet yang ia pimpin, SBY selalu teguh dalam pendirian, bertumpu pada konstitusi, pranata hukum, kaidah dan nilai-nilai demokrasi. Meski tak mudah, tetapi jalan tersebut ia nilai lebih berkah.

Setelah peresmian, masyarakat dapat berkunjung dan menikmati langsung tiga memori seorang SBY, serta menikmati selera seni sang Istri Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono). Disajikan juga ratusan buku bacaan utama SBY, bahkan dipajang lukisan, karya puisi dan lagu ciptaan Presiden RI Ke-6 SBY. (PemkabPacitan).

 

WhatsApp chat