

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) minta jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa bergerak cepat menyesuaikan perubahan. Khususnya dalam menyikapi setiap perubahan baik perubahan regulasi maupun kebijakan kebijakan dari pemerintah pusat.
“Jangan terlalu nyaman dengan cara acara lama tapi kita harus bergerak cepat untuk bisa bersaing dengan daerah lain,” katanya saat membuka acara Sosialisasi Sistem Kerja di Lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan di Gedung Karya Dharma, Senin (13/02/2023).
Sosialisasi Sistem Kerja di Lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan diikuti oleh Kepala OPD, Pejabat Fungsional, Camat se Kabupaten Pacitan baik melalui luring dan daring. Narasumber menghadirkan Direktur Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah Kementerian Dalam Negeri RI Rozi Beni, Direktur Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah Otonomi Daerah Muhamad Yuliarto serta Analis SDM Aparatur Ahli Muda Direktur Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah Kementerian Dalam Negeri Ranto B.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji) bersama dengan petani di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku menggelar panen raya padi. Hari ini Minggu (12/03/23).
Panen kali ini merupakan hasil program pendampingan dari salah satu perusahaan penyedia pupuk ramah lingkungan, yakni PT. Indo Bumi Lavanaa.
“Intinya program ini adalah sama-sama menguntungkan. Kalau memang baik kenapa tidak kita sosialisasikan bersama,” kata Mas Aji.
Seperti diketahui PT. Indo Bumi Lavanaa (IBL) merupakan perusahaan eksportir pupuk yang menjalin kemitraan dengan petani.
Pupuk yang digunakan merupakan pupuk organik dari olahan kotoran kelelawar, terbukti ramah terhadap lingkungan.
Untuk melaksanakan program tersebut PT. IBL menggandeng Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Tidak hanya penyedia pupuk perusahaan juga menampung dan memasarkan hasil produksi petani.
Komitmen Bupati tersebut bisa dipastikan hasil panen padi di tahun yang akan datang bakal meningkat, sedang lingkungan tidak akan mengalami kerusakan.
2. PUSKESMAS BENDO
3. PUSKESMAS DONOROJO
4. PUSKESMAS GEMAHARJO
5. PUSKESMAS GONDOSARI
6. PUSKESMAS KEBONAGUNG
7. PUSKESMAS KETROWONOJOYO
8. PUSKESMAS NAWANGAN
9. PUSKESMAS NGADIROJO
10. PUSKESMAS PACITAN
11. PUSKESMAS SUDIMORO
12. PUSKESMAS PAKISBARU
13. PUSKESMAS CANDI
14. PUSKESMAS PUNUNG
15. PUSKESMAS KALAK
16. PUSKESMAS TANJUNGSARI
17. PUSKESMAS TULAKAN
18. PUSKESMAS SUKOREJO
19. PUSKESMAS WONOKARTO
20. PUSKESMAS TEGALOMBO
Menyikapi maraknya Leptospirosis di Pacitan, Bupati bersama Dinas terkait terus mengupayakan menekan angka penderita.
Bakteri Leptospira yang berada dalam urin tikus tersebut saat ini banyak mengancam masyarakat dengan aktivitas di sawah. Perihal tersebut sore ini (09/03) bantuan dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Jawa Timur berupa ratusan Trap (alat penangkap tikus) didistribusikan ke Kecamatan Nawangan.
Selanjutnya pemetaan lokasi Trap yang strategis secara bersama sama akan dilakukan oleh semua unsur, baik Tim Puskesmas, Perangkat Desa, UPT Kecamatan Nawangan, Forkopimcam serta kader. Dengan harapan tikus dapat berkurang yang berdampak pada penurunan angka penderita.
Seperti diketahui, penyakit tersebut tidak ditularkan melalui manusia, namun harus diwaspadai dikarenakan petani biasanya enggan memakai alas kaki memadai seperti sepatu boot saat di sawah. Bahkan kebanyakan mereka lebih memilih telanjang kaki. Sehingga urin tikus langsung bersentuhan dengan kulit kaki. Resiko terinveksi akan terjadi bila kulit kita terluka. (PemkabPacitan).