Pantau Penyaluran BLT BBM Pastikan Penyaluran Tepat Dan Lancar

Pemerintah secara bertahap mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) bersubsidi kepada masyarakat. Bantuan akan diterimakan selama 4 bulan mulai bulan September hingga Desember 2022 dengan besaran nominal 150 ribu rupiah untuk masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) per-bulan.

Di Kabupaten Pacitan Penyaluran BLT BBM mulai berjalan dibeberapa desa di masing-masing kecamatan sejak awal bulan ini. Sesuai petunjuk teknis, penyaluran terbagi dalam dua tahap yakni bulan September dan akhir November 2022.

Guna memastikan kelancaran, Selasa (13/09/2022) Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melakukan pemantauan langsung penyaluran BLT di lapangan. Kali ini orang nomor satu di Pacitan itu memantau penyaluran BLT di wilayah Kecamatan Bandar. Salah satunya, di Desa Petungsinarang. Di wilayah tersebut terdapat 221 keluarga penerima manfaat BLT BBM.

“Ini bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hanya pesan saya, jangan dibelikan pulsa semuanya. Silahkan digunakan untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat,” kata Bupati kepada masyarakat penerima bantuan.

Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok, Bupati menyarankan masyarakat penerima BLT untuk memanfaatkan uang yang diterimanya untuk hal-hal yang produktif. Semisal, dibelikan hewan ternak yang harapannya dapat berkembang sehingga dapat menjadi sumber ekonomi keluarga.

Selepas dari Desa Petungsinarang, Mas Aji memantau pelaksanaan penyaluran program bantuan PKH Plus serta BLT Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Pendopo Kecamatan Bandar serta penyaluran BLT BBM di Desa Kemuning Kecamatan Tegalombo. Berbeda dengan BLT BBM yang penyalurannya melalui Kantor Pos, untuk BLT DBHCHT penyaluran dilakukan melalui Bank Jatim. (Prokopim Pacitan/ Pemkab Pacitan)

Kabupaten Sehat; Pacitan Kembali Digadang Menjadi Wakil Jatim

Bagi Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, program Kabupaten Sehat yang digagas pemerintah pusat sejak tahun 2010 merupakan satu prestise yang mempunyai dampak langsung terhadap masyarakat. Sehingga melalui Bappedalitbang Kabupaten Pacitan sembilan tatanan dalam program tersebut perlu untuk disikapi serius.

“Setelah kemarin dilakukan asesmen, sekarang kita terima tim dari provinsi, semoga kita kembali dipercaya Jawa Timur,” harap Heru Sukrisno Kepala Bappedalitbang Pacitan.

Situasi sulit secara global akibat pandemi yang terjadi hampir 2 tahun sejak 2020 kemarin menyisakan banyak pekerjaan bagi pemerintah, tak terkecuali Pemkab Pacitan. Sehingga menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan Heru Wiwoho Kabupaten Sehat pada tahun 2022 ini menjadi perkara yang mesti menjadi perhatian serius.

“Beberapa yang sudah mulai tertata kini harus kembali kembali dibangun,” kata Sekda saat menerima Ketua Tim Verifikasi Jatim, (13/09) di Kantor Bappedalitbang Pacitan. Lebih jauh Sekda menuturkan tantangan baru usai pandemi juga tak kalah pentingnya. Keputusan pusat menaikkan harga BBM cenderung mengakibatkan refocusing yang bakal memangkas anggaran di banyak sektor.

Tetapi pihaknya secara tegas menegaskan pengelolaan anggaran yang baik tetap menjadi penentu keberhasilan berbagai program, termasuk Program Kabupaten Sehat yang digadang kembali mewakili provinsi.

Ketua Tim Verifikasi Lapangan Provinsi Bambang Widjatmuko di kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya tidak hanya memvalidasi data hasil asesmen dari Kabupaten Pacitan, namun Bambang juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan sehingga Pacitan berhasil kembali menjadi wakil Jatim. (PemkabPacitan).

SMKN Ngadirojo Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur 2022

Berkat kerja keras seluruh warga sekolah, SMKN Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan mampu meraih penghargaan pada acara Environtment Exhibition & Forum 2022 sebagai sekolah Adiwiyata tingkat SMK nomor 1 se Provinsi Jawa Timur. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur Tahun 2022, di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Surabaya, Senin (12/9/2022).

Adiwiyata atau yang disebut dengan Green School adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Green School merupakan program yang dikembangkan di tingkat internasional. Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.

 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan guna mewujudkan sekolah Adiwiyata. Mulai dari membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna, menanam berbagai macam tanaman di lingkungan sekolah dan mengurangi kantong plastik wadah jajan kantin. Selain untuk mewujudkan Green School, cara tersebut dinilai efektif untuk menumbuhkan niat warga sekolah agar berkelakuan bersih dan higienis.

 

Mode ini sudah lama diterapkan di SMKN Ngadirojo. Para pendidik bekerja sama dengan murid melaksanakan program tersebut guna terwujudnya sekolah Adiwiyata. Berbagai upaya dilakukan untuk menggalakkan siswa siswi agar ikut melaksanakan strategi ini.

“Kerja keras kita menghasilkan yang terbaik, tentunya tidak mudah untuk sampai dititik ini, tapi untuk kedepannya semoga menjadi lebih dan lebih baik lagi,” ucap Banjir, selaku Kepala Sekolah, Senin (12/09).

Lebih lanjut Banjir mengatakan, penghargaan ini tentunnya menjadikan kebanggan tersendiri untuk setiap warga sekolah yang giat menertibkan kebersihan guna mewujudkan sekolah Adiwiyata.

“Kedepannya SMK Negeri Ngadirojo akan lebih meningkatkan program-program yang sudah ada guna mempertahankan status Adiwiyata dan sedapat mungkin melenggang ke tingkat nasional,” pungkasnya.

 

Seperti diketahui, Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 di ikuti oleh Dinas Lingkungan Hidup se Jawa Timur serta Kepala Dinas dan Kepala Sekolah tingkat SD/MI, SMP/MTS yang masuk nominator Adiwiyata 2022. (Pemkab Pacitan)

#smkbisa

Libatkan Ribuan Siswa, Gelar Sikat Gigi Massal

Ribuan siswa dari berbagai satuan pendidikan sekolah dasar di Kabupaten Pacitan, Senin (12/09/2022) mengikuti Sikat Gigi Massal dalam rangka Hari Kesehatan Gigi Nasional tahun 2022. Berpusat di halaman Pendopo Kabupaten, acara tersebut juga berlangsung di 4 lokasi berbeda. Yakni MI Al Huda Ploso, MIM 3 Pacitan, MIM 1 Tulakan dan SDN 2 Kayen dengan total peserta sebanyak 2.333 siswa.

Sikat gigi massal dalam rangka Hari Kesehatan Gigi Nasional tahun 2022 dibuka langsung ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih Indrata Nur Bayuaji. Bersama dengan para dokter gigi dan para siswa bersama-sama mempraktekkan cara sikat gigi yang baik dan benar. Acara tersebut juga disiarkan serentak berjejaring diseluruh Indonesia.

“Bunda berpesan untuk selalu jaga kesehatan gigi dan mulut agar sehat karena gigi itu kalau sudah rusak tidak bisa tumbuh kembali dan harus diganti dengan gigi palsu,” tutur Efi Suraningsih.

Tidak hanya sikat gigi massal, peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional di Kabupaten Pacitan juga dilakukan dengan menggelar skrining kesehatan gigi dan pemeriksaan penyakit tidak menular.

“Harapan kita dari kegiatan ini adalah meletakkan dasar kepada anak-anak bagaimana melakukan sikat gigi yang baik dan benar serta tepat pula waktunya,” kata drg. Suprapti, Ketua PDGI Pacitan. (Prokopim Pacitan / Pemkab pacitan)

 

Berdayakan Kelompok Penerima Manfaat, BLT Dibelikan Kambing Hingga Beranak Pinak

Idealnya bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah upaya untuk Pemberdayaan masyarakat. Karena pemberdayaan masyarakat memberikan ruang bagi pengembangan kemampuan manusia yang beragam dimana satu sama lain akan saling melengkapi. Ini bertujuan untuk mendorong masyarakat utamanya masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan secara kolektif terlibat dalam proses pengambilan keputusan termasuk menanggulangi kondisi kekurangan yang mereka hadapi. Keberdayaan masyarakat ditandai dengan semakin bertambahnya kesempatan kerja yang diciptakan sendiri oleh masyarakat secara kolektif dan pada gilirannya akan memberikan tambahan penghasilan, meringankan beban konsumsi serta meningkatkan nilai aset masyarakat. Pun dengan yang dirasakan Kelompok Penerima manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Desa Losari, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan.

**************

Siang tak begitu terik, Mesinah (67) nampak tertatih menggendong rumput dipunggungnya yang renta. Aktifitas merumput itu dilakukannya setiap hari disekitar ladang tak jauh dari rumahnya. Wajahnya begitu sumringah, penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) tahun 2021 itu kini bisa gemuyu, karena kambing piaran yang dimilikinya telah beranak pinak.

“Ini hasil giliran arisan kelompok penerima BLT DD tahun 2021, sekarang sudah beranak,” ungkap Mesinah.

Pemanfaatan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Losari, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan ini patut di acungi jempol. Pasalnya, Bantuan sosial (Bansos) yang bersumber dari Dana Desa ( DD) tersebut oleh Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dibelikan kambing.

Inisiator program tersebut adalah Feri Nurwanto, Kepala Dusun (Kasun) Pakel, Desa Losari. ” Awalnya kami hanya memberikan arahan terkait uang BLT tersebut agar bermanfaat, jadi tidak hanya sekedar mendapatkan, tapi yang kami mau itu bisa ada dampak lain. Akhirnya kami memberikan inisiatif kepada 10 penerima, bagaimana kalau dari uang BLT yang jumlahnya tiga ratus ribu tersebut diambil seratus ribu per orang untuk dibelikan kambing, kemudian nanti sistemnya diundi secara bergantian,” kata Feri Nurwanto, Selasa (09/9).

Gayung bersambut, sejak diterapkan sistem itu saat ini kambing yang dibeli dari Bansos BLT telah menampakkan hasil. ” Allhamdullilah, masyarakat yang menerima bantuan tersebut menuruti ide kami dan saat ini terbukti hasilnya, sudah ada yang jadi 4 ekor bahkan ada yang lebih,” beber Kasun Pakel.

Salah satu warga Dusun Pakel, Paikan (60), sangat berterimakasih atas ide Kasunnya tersebut, sebab kini sejumlah warga bisa memiliki kambing dari Bansos BLT tersebut. ” Mungkin kalau pak Kasun tidak memberikan ide seperti itu uang bantuan BLT hanya akan habis tanpa hasil positif, Allhamdullilah kami di sini mengikuti ide beliau dan bisa memiliki kambing. Malah saat ini sudah ada yang menjadi 3 dan 4 ekor,” ungkapnya.

Winardi, Pejabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Losari, sangat mengapresiasi inovasi Kasun Pakel. dirinya berharap program tersebut bisa ditiru oleh wilayah lain.” Ini cukup fantastis, dimana inisiatif pak Kasun benar-benar bermanfaat dan bisa juga sebagai langkah pengentasan kemiskinan baik di desa Losari maupun di kabupaten Pacitan,” jelasnya. (Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat