Pemkab Segera Sikapi Dampak Kenaikan BBM

Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pacitan, bersikukuh menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah turunnya minyak dunia.

Terlebih saat ini kenaikan harga BBM dirasa ganjil, lantaran masyarakat masih beradaptasi terhadap dampak pandemi dua tahun silam.

Sehingga timbul persepsi adanya mafia baik dikelas pusat maupun dilingkungan sekitar, memainkan migas yang bukan saja merugikan rakyat, tapi juga negara.

Maka Bupati pun diminta cepat mengambil sikap terhadap keputusan Presiden, maupun kecurigaan mahasiswa tentang penyelewengan BBM melalui kebijakan pusat tersebut.

Sebelumnya, kemarin (05/09) usai menemui para pengunjuk rasa yang tergabung dalam PMII Pacitan, pemerintah daerah bersama pusat telah menggelar koordinasi melalui zoom meeting untuk mengevaluasi dampak BBM naik dan mencari rumusan terbaik di wilayah masing-masing.

Tentu saja bukan saja Bupati, seluruh jajaran vertikal dan Pemkab pun menyambut baik apapun aspirasi masyarakat, terlebih banyak gumaman akan santunnya mahasiswa Pacitan saat menyuarakan aspirasi rakyat.

“Kami segera menyikapi hal ini sehingga masyarakat tidak mengalami dampak kenaikan harga BBM,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, siang ini 06/09). Perumusan dari dampak kebijakan ini tetap butuh waktu sehingga langkah yang diambil tepat sasaran. (PemkabPacitan).

 

Harus Cepat Rumuskan Dampak Kenaikan BBM

Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak memiliki potensi terhadap stabilitas sosial, baik langsung pada Ranah ekonomi, sosial bahkan keamanan.

Di Pacitan pun pagi tadi puluhan mahasiswa menggelar unjuk rasa menyuarakan penolakan kenaikan BBM. Kejadian tersebut dipastikan juga terjadi di beberapa wilayah lain di Indonesia.

Sehingga secara cepat koordinasi terbatas dilakukan pemerintah pusat bersama wilayah baik provinsi maupun kabupaten dan kota se-Indonesia. “Kita harus merumuskan kemungkinan yang akan terjadi di Pacitan,” ujar Heru Wiwoho, Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, siang ini (05/09) saat Koordinasi bersama pemerintah pusat melalui virtual zoom.

Lebih jauh Heru harus memproyeksikan berbagai kemungkinan lain yang bisa menyulut dampak kenaikan BBM, disamping pencairan Bantuan Sosial (Bansos) bakal dikucurkan untuk menstabilkan daya beli di masyarakat.

Soal unjuk rasa yang digelar pagi tadi Sekda meyakini aksi tersebut masih pada konteks yang aman, dimana dalam negara yang menganut sistem demokrasi sangat wajar masyarakat menyuarakan aspirasinya.

Utamanya di Pacitan pihaknya berharap inflasi yang ditakutkan pengamat tidak terjadi. Lantaran pemerintah akan bergerak secepat mungkin sebelum dampak kenaikan BBM seperti kenaikan bahan pokok, menurunnya daya beli terjadi. (PemkabPacitan).