Peringatan Harganas; Maksimalkan Fungsi Keluarga Untuk Anak Bangsa

Keberadaan keluarga sangat penting untuk membangun suatu bangsa, maka sejak 29 Juni 1993 Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres ) Nomor 39 Tahun 1993 Tentang Hari Keluarga Nasional (Harganas).

 “Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak bangsa dan kehidupan bernegara,” kata dr. Tri Hariadi Hendra Purwaka Kepala  Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPKB Dan PPPA) Kabupaten Pacitan pada peringatan Harganas 02/07.

 Bahkan keluarga harusnya mempunyai fungsi “delapan fungsi keluarga” mulai fungsi agama, cinta kasih, pendidikan, perlindungan, ekonomi, reproduksi, sosial budaya dan fungsi lingkungan. Diharapkan setiap keluarga mengetahui dan memahami dan mengimplementasikannya. “Semua itu satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Niscaya akan tumbuh generasi yang berkarakter dan pribadi terpuji di tengah era yang serba transparan ini,” lanjutnya.

 Melihat pentingnya fungsi utamanya untuk anak bangsa, diharapkan secara bertahap Hari Keluarga lebih membumi. Supaya lebih dirasakan nuansa cinta, kasih dan sayang antar anggota keluarga-keluarga di masyarakat. “Betapa indahnya jika pada 29 Juni semua orang berjabat tangan mengucapkan Selamat Hari Keluarga,” harap Hendra.

 Sementara berbagai capaian di raih Dinas PPKB Dan PPPA, utamanya adalah pendewasaan usia pernikahan di Pacitan dengan selalu menggandeng kelompok remaja seperti Generasi berencana (GenRe). “Bersyukur angka nikah dini tahun demi tahun mengalami penurunan yang signifikan, yang kemarin berada pada angka 23 persen menjadi 18 persen,” targetnya.

 Fokus lain dan prioritas adalah keluarga sadar keluarga berencana namun tidak ikut program KB berada diangka 9 persen, menurut Hendra hal itu berbahaya. Pasalnya jika hamil menjadi kehamilan yang tidak diinginkan. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Hepatitis A Sudah Terkendali

Keterangan foto: Penderita hepatitis A paska opname melakukan kontrol dokter di Puskesmas Sudimoro.

Pemerintah Kabupaten Pacitan bersama pihak-pihak terkait berhasil mengendalikan laju wabah penyakit hepatitis A. Dimana total jumlah warga terpapar mencapai 975 orang. “Jumlah penderita kini semakin turun,” kata Bupati Indartato ketika kegiatan press release di ruang rapat, Senin (1/7/2019). Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) diketahui, jumlah penderita penyakit kuning yang masih menjalani rawat inap disejumlah fasilitas kesehatan milik pemerintah per tanggal 1 Juli hanya tinggal 30 orang. Mereka berada di Puskesmas Sudimoro, Ngadirojo, Wonokarto, Tegalombo, dan RSUD dr. Darsono.
Penurunan angka penderita terjadi setelah keluarnya SK No : 188.45/973/KPTS/408.12 tanggal 25 Juni 2019 tentang penetapan status Kejadian Luar Biasa Hepatitis A. Dengan ditetapkannya status itu tindakan penanggulangan akan lebih intensif dalam memutus mata rantai penularan penyakit, sampai semua penderita sembuh dan tidak ditemukan kasus baru. Kegiatan pengendalian sudah dilakukan oleh semua lini di jajaran Pemda Pacitan dibantu Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, TNI, POLRI, FETP Unair, para relawan dan dukungan semua sektor.

Pengendalian meliputi tatalaksana kasus yang lebih intensif, surveilans kesehatan yang lebih akurat, pengendalian faktor resiko, dan edukasi pencegahan pada masyarakat. Jika kemudian tidak ditemukan kasus hepatitis A baru status KLB kemungkinan dapat diakhiri paling cepat pertengahan bulan ini. (arif/nasrul/juremi tomas/humaspacitan/diskominfopacitan) *)

Fokus Putus Mata Rantai Penularan Hepatitis A

Pagebluk Hepatitis A yang melanda Pacitan beberapa minggu terakhir, memaksa semua elemen bertindak. Tanpa terkecuali Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar Doa Bersama di Alun-alun dan dilanjutkan Sosialisasi Cegah Hepatitis A dengan Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kemarin Minggu 30/06 di Alun-alun.

 Fitria Dewi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Provinsi mewakili Kepala  Dinas menegaskan langkah lokalisasi yang dilakukan pemerintah daerah sudah tepat, menahan laju penyebaran penyakit dan memutus rantai penularan. “PHBS utamanya harus terus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat,” kata Dewi kepada Diskominfo Pacitan. Pihaknya juga berharap masyarakat agar tidak panik dengan berbagai informasi yang beredar, terpenting menurut dewi Hepatitis A bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat.

 Ia juga membeberkan kegiatannya di alun-alun itu lantaran tempat tersebut bebas dari virus Hepatitis dan tempat masyarakat berkumpul, sehingga memudahkan dirinya mensosialisasikan PHBS. “Sekarang yang terkena penyakit sudah ditangani dan yang sehat harus tetap sehat,” tambah Dewi.

 Bupati Pacitan Indartato yang turut hadir dalam kegiatan itu merasa lega dengan perhatian Dinkes Jawa Timur yang terus mendukung pemda dalam menghadapi masalah tersebut untuk melokalisasi penyakit dan menangani pasien. “Terima kasih kepada Dinkes Jatim, semoga yang sakit segera diberi kesembuhan,” harap Bupati.   Sosialisasi juga disiarkan secara Live oleh Diskominfo Pacitan di akun resmi Youtube Pemkab Pacitan. “Kita mencoba memudahkan masyarakat dengan menyiarkan secara langsung, dan dapat diakses kapanmu dan di mana pun,” ucap Aan Mudzakir Kabid Informasi Diskominfo Pacitan. (tim/DiskominfoPacitan

Indartato Kembali Lantik 86 Pejabat Lingkup Pemkab.

Demi menyukseskan Visi dan Misi yang telah disepakati bersama, Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan kembali menggelar Pelantikan Pejabat Lingkup Pemkab dan dirangkaikan Pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan Donorojo. Sebanyak 86 pejabat dilantik oleh Bupati Pacitan Indartato, pagi ini Jumat 28/06/19 di Pendapa Kabupaten.

Pada sambutanya Bupati kembali mengingatkan bahwa pelantikan tidak selalu menyenangkan, namun dirinya berharap kepada pejabat yang dilantik supaya memahami hal tersebut serta tidak menyurutkan semangat untuk terus mengabdi kepada Bangsa dan Negara dan masyarakat Pacitan yang sejahtera.

“Bapak dan Ibu mari bekerja dengan tulus dan iklas, mengingat dimana ada keputusan disana pasti ada yang tidak senang dengan keputusan itu. Mari kita emban tugas dengan sebaik-baiknya, mengingat bekerja merupakan ibadah,” (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

Berikut Lampiran Daftar Pelantikan Pejabat Lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan 28 Juni 2019 :

PLUT Rumahnya UKM

Sesuai namanya gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) harus menjadi rumah bagi kelompok usaha kecil menengah (UKM). Sebab, lembaga itu memang dibentuk khusus untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan pada koperasi dan UKM. “Sifatnya (bimbingan dan pendampingan) secara komprehensif dan terpadu. Komprehensif dalam arti seluruh aspek pemberdayaan dilakukan disini (PLUT). Pendampingan kelembagaan, aspek produksi, pemasaran, pembiayaan sampai kepada bagaimana bisa memberikan pendampingan dalam pengembangan di bidang IT,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik saat kegiatan ekspose PLUT 2019 dan gelar produk unggulan Kabupaten Pacitan di gedung PLUT Koperasi dan UKM di jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Baleharjo, Pacitan, Jum’at (28/6/2019).

Pendampingan secara kelembagaan misalnya. Tanpa perbaikan sistem secara administrasi pengorganisasian, apapun yang bisa diperoleh melalui pembinaan yang mendasar itu menjadi tidak berarti. Contohnya tentang pembuatan laporan keuangan satu unit UKM. Jika laporan itu tidak mengacu pada standar yang ditetapkan, maka tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga pihak-pihak lain yang ingin memberikan bantuan jadi urung melakukannya.

Damanik berharap agar masing-masing PLUT tetap bersinergi. Saling berbagi dalam meningkatkan keunggulan pelayanan maupun inovasi pengembangan UKM. “Dari Pacitan ditularkan ke daerah lain. Demikian pula sebaliknya, dari daerah lain dibawa ke Pacitan,” harapnya.

Sampai saat ini telah berdiri 60 unit PLUT diseluruh Indonesia. Untuk tahun 2019 direncanakan penambahan 12 unit fasilitas serupa.

Bupati Pacitan Indartato pada kesempatan itu menyampaikan bahwa ekspose PLUT 2019 dan gelar produk unggulan Kabupaten Pacitan merupakan salah satu cara mengurangi angka kemiskinan. Dimana sampai sekarang masing diangka 14 persen. “Agar pendapatan masyarakat semakin meningkat. Salah satunya dengan gelar produk binaan dinas Koperasi dan UKM. Mudah-mudahan koperasi di Kabupaten Pacitan dapat berkembang dengan baik dan sekaligus kemiskinan akan semakin berkurang,” ucapnya.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Eni Setyowati agenda kegiatan tersebut tujuannya antara lain untuk mengembangkan jaringan pemasaran produk UMKM, melakukan diagnosa produk, dan juga temu bisnis UMKM. Waktu pelaksanaannya sendiri selama tiga hari. Mulai tanggal 28 – 30 Juni 2019. Rangkaian kegiatan meliputi pasar produk unggulan sejumlah 50 unit UMKM, sosialisasi program KUR mikro sosialisasi layanan pembiayaan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, sosialisasi marketing online dan sharing bisnis serta lomba mewarnai gedung PLUT oleh anak 50 dari TK. Selain itu juga ada penandatanganan MOU sinergitas koperasi dan Bumdes, penandatanganan MOU penggunaan aplikasi inkubasi digital, dan penyerangan program-program strategis dari kementerian. (arif/nasrul/danang/juremi tomas/humaspacitan)