Lomba Foto; Pemenang Sesungguhnya Adalah Kesadaran Tanam Pohon

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar perhelatan kontes foto. Hal ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Menanam Pohon yang jatuh pada tanggal 28 November nanti.

“Kita buat Hari Menanam Pohon tahun ini meriah. Kami gaungkan melalui berbagai upaya. Salah satunya dengan lomba foto,” ungkap Joni Maryono, Kepala DLH Pacitan, Senin (22/11).

Visi Bupati Pacitan sangat selaras dengan komitmen negara kita untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup pada Climate Of Party 26 yang baru saja dihelat di Glasgow, dimana Indonesia menargetkan perubahan iklim dengan kebijakan hutan atau biasa disebut nol deforestasi.

“Saya menilai kegiatan kita sukses besar. Karena peserta membludak. Bahkan di last minutes, semakin banyak peserta yang mengirimkan karyanya.” Lanjutnya.

Berdasar rekap yang dilakukan panitia, sejumlah 97 akun Instagram telah berpartisipasi dalam lomba. Dengan jumlah total karya foto yang dilombakan mencapai 212 karya.

“Saya berharap pesan Bupati Pacitan yang ingin kami sampaikan dari kegiatan ini bisa masuk. Bahwa menanam pohon bukan hanya untuk mengincar hadiah perlombaan saja. Tapi kemenangan yang sesungguhnya adalah adanya kesadaran dan kepedulian masyarakat Pacitan terhadap pentingnya menanam pohon, menjaga Bumi.” Pungkas Joni. (DLHPacitan/DiskominfoPacitan).

Viral…! Telur Dinosaurus di Alun Alun-alun Pacitan

Seorang anak berusia sekitar 4 tahun berlari lantas menarik tangan ibunya sambil menunjuk ke arah tengah alun-alun.

“Ibuk, itu ada telur dinosaurus disana”

Ya, alun alun kota Pacitan semakin menunjukkan pesonanya. DLH Pacitan memoles kecantikannya dengan memasang bola bola mirip telur dinosaurus.

“Wisata di Pacitan telah resmi dibuka. Kami berusaha meningkatkan fasilitas Alun-alun dengan menambah telur dinosaurus sebagai tempat duduk sementara bagi para pengunjung.” Ujar Bina, Kasi Pembangunan dan Peningkatan Taman saat mendampingi Kepala Dinas. (19/11).

Telur dinosaurus ini sebetulnya adalah bollard.

“Fungsinya utama sebenarnya sebagai penghalang agar tidak ada kendaraan yang memasuki area alun Alun-alun. Selain itu untuk meningkatkan kenyamanan para pedestrian. Dengan adanya bola-bola beton di pedestrian pathway ini, para pejalan kaki yang menunggu, istirahat, maupun santai akan dengan mudah mendapatkan tempat duduk sementara.” Lanjutnya.

Tata kota yang benar dan baik berorientasi pada keamanan, dan kenyamanan warganya. Selain itu, keindahan, kerapian, dan ketertiban menjadi poin tambahan.

Pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan fasilitas yang dimanfaatkan untuk publik. Jika hal ini dipenuhi dan dikelola secara profesional, maka penataan Ruang Terbuka Hijau yang benar menjadi indikator kemajuan dan citra tersendiri bagi kota terkait.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mempunyai visi mewujudkan masyarakatnya sejahtera dan bahagia. Melalui DLH dia bertekad menjadikan alun alun sebagai kawasan yang manusiawi dan ramah bagi pejalan kaki sehingga makin banyak masyarakat yang akan berkunjung dan melakukan aktivitas sosialnya di ruang terbuka. (DLHPacitan/DiskominfoPacitan).

Ssst…! Diam-Diam Kebun Benih Sumbang PAD Pacitan

Pacitan memiliki potensi sektor pertanian yang sangat baik. Contoh kecilnya kebun benih yang dikerjasamakan dengan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPI) di Desa Ngadirejan Kecamatan Pringkuku, diam-diam mampu menyumbang PAD dari pendapatan lain lain untuk Kabupaten Pacitan.

Hal ini disampaikan oleh Kasi Perlindungan dan Konservasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan Misgianto, kemarin saat mendampingi Kepala Dinas.

“Hasil panen benih akasia yang telah disertifikasi oleh Balai BPPI Alhamdulillah hasilnya bisa kita masukkan untuk PAD Kabupaten Pacitan.” Katanya, senin (08/11)

Acacia mangium serta jabon merah sebagai tanaman konservasi dapat dimanfaatkan. Akasia dapat dipanen mulai dari bunga, biji, daun, maupun kayunya. Kayu dapat ditebang apabila sudah tidak produktif dan dimanfaatkan sebagai bahan mebel.

“Acacia mangium dengan sifat tolerannya terhadap tanah kritis dan bebatuan. Sehingga cocok dijadikan tanaman pionir. Manfaatnya pun juga banyak.” Tambahnya.

Sementara itu Joni Maryono, Kepala DLH menambahkan bahwa akasia yang selama ini kita pandang sebelah mata ternyata memiliki nilai ekonomi dan kemanfaatan yang sangat baik.

“Tanaman akasia dapat dijadikan bahan baku parfum dan produk kecantikan karena memiliki kandungan tanin yang tinggi, sehingga harga jualnya pun bagus di pasaran.” Kata Joni.

Pihaknya juga berharap, di tahun tahun kedepan hasil panen akasia di kebun benih jauh lebih meningkat lagi, sehingga peningkatan dan pertumbuhan ekonomi melalui sektor agraris yang termaktub dalam visi dan misi Bupati Pacitan Indrata Nur terealisasikan.

Melalui Kepala DLH, Bupati Pacitan berpesan, “Bumi memberikan sumber daya alam yang melimpah bagi kehidupan. Tentunya bumi tidak meminta imbalan berupa materi, namun sudah kewajiban kita semua untuk menjaga dan melestarikannya. Salah satunya dengan menanam pohon.” Ungkap Joni menyampaikan arahan Mas Aji. (DLHPacitan/DiskominfoPacitan)

Jaga Sumber Air Tetap Mengalir, Indartato Bersama-Sama Tanam Ribuan Pohon Produktif Di Kali Mason

Pohon aren yang memiliki sifat menahan air ditanam Bupati Pacitan Indartato tepat diatas sumber mata air sungai mason, di Dusun Krajan Lor, Desa Mantren, Kecamatan Punung. Gerakan Tanam Pohon Nasional 2019 ini digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan, melibatkan semua unsur pemerintahan, tokoh masyarakat hingga pelajar.

Mata air sungai mason memiliki peran vital bagi masyarakat baik yang berada di Kecamatan Punung, Donorojo bahkan hingga Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Kata bupati setiap hari lima sampai enam tangki diambil untuk dikirim kepada masyarakat yang mengalami kekeringan. “Satu bulan ini saja sudah diambil 1100 tangki,” kata Bupati (19/12/19).

Pemerintah ingin berbagai program pelestarian alam terus dilakukan secara berkelanjutan, baik di wilayah yang mengalami kerusakan maupun di lokasi-lokasi sumber mata air. Mengingat krisis air bersih terus mengancam disetiap musim kemarau.

Indartato juga meminta kepada semua Camat Kabupaten Pacitan untuk terus memonitor pohon yang telah ditanam, minimal selama setahun usai penanaman.

Setidaknya tahun 2019 Kabupaten Pacitan telah menanam sebanyak 1.628.377 bibit, baik tanaman produktif atau pun tanaman konservasi. Tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan yang umumnya ditanam di hutan rakyat.

Melihat itu Indartato meminta kesadaran masyarakat untuk memahami kondisi alam saat ini, masyarakat harus terlibat menjaga dan merawat pohon, supaya ditahun yang akan datang masyarakat tidak mengalami kekeringan lagi. “Kami meminta kepala desa dan perangkatnya untuk turut menjaga tamanan ini,” pungkas Indartato. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Desain Ulang Alun-alun Barat Pacitan; Supaya Semakin Rindang Dan Nyaman

Secara berkelanjutan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus berupaya meremajakan Alun-alun Kabupaten Pacitan, khususnya di sisi barat yang berhadapan langsung dengan Masjid Agung Darul Falah, bangunan kios pedagang di sepanjang trotoar tersebut terpaksa dirobohkan untuk direhabilitasi supaya suasana semakin segar.

Joni Maryono Kepala DLH Pacitan mengatakan peremajaan tersebut merupakan hasil dukungan dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim Cabang Pacitan sepakat menata ulang tanpa meninggalkan fungsi asli tempat tersebut, hanya saja harus semakin rindang yang merupakan salah satu syarat Kota Adipura.

Proyek tersebut ujar Joni juga tidak membutuhkan waktu lama, sebelum tahun baru 2020 atau satu setengah bulan ke depan ia pastikan telah rampung. “Sesuai komitmen teman-teman jasa teknis kami pastikan selesai sesuai jadwal,” katanya kemarin (19/11).

Selanjutnya Kepala DLH tersebut meminta kepada seluruh pedagang dan masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan, sebagai salah satu karakter Kota Adipura yang cinta lingkungan dan kebersihan. “Perabot pedagang, usai berjualan harus segera dibersihkan,” lanjut Joni.

 Prinsipnya Alun-alun harus mengakomodir seluruh aktivitas masyarakat, tempatnya yang berada di pusat kota harus memberikan kenyamanan bagi siapapun, tanpa meninggalkan sisi ekonomi. Terlebih Alun-alun juga sering kali menjadi pusat kegiatan pemerintah maupun masyarakat.

 Adanya tanggung jawab sosial terhadap Kota Pacitan adalah salah satu alasan keterlibatan Bank Jatim Pacitan, program CSR diharapkan Bank Milik Pemprov Jatim tersebut dapat membantu pemerintah supaya dapat dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat Pacitan.

“Komitmen tersebut sesuai misi kami untuk turut mengembangkan usaha mikro di Kabupaten Pacitan,” ujar Kepala Bank Jatim Palti Oloan P. (budi/anj/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).