Panjat Pinang Ritual Wajib Agustusan

Ini adalah pesta rakyat yang dinanti semua kalangan, Panjat Pinang. Kembali digelar hari ini 30/08 di Alun-alun Kabupaten Pacitan sebagai persembahan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pacitan dalam memeriahkan HUT RI Ke-73 Tahun.

Panjat Pinang turun temurun menjadi satu keharusan di agenda Agustusan, Suparlan Sekretaris Dinas PUPR menjelaskan, momen kebersamaan antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat selalu terangkai manis dalam kegiatan ini. “Nuansa islami kami tambahkan dengan ditambahkannya Sholawat, berharap berkah dari silaturahmi kita,” kata Dia.

Kurang lengkap jika Panjat Piang tidak disuguhi sejumlah hadiah, peserta dari perwakilan seluruh kecamatan di Pacitan akan dimanjakan dengan itu, yang juga selalu didukung dengan hadiah tambahan dari pejabat dan pengusaha. Tambahan lain berupa kesenian tari khas Pacitan juga akan disuguhkan sebagai pemanis acara.

Sesuai tugasnya, pemerintah harus selalu mewadahi segala yang dibutuhkan rakyatnya, termasuk kemeriahan HUT RI yang sarat rasa syukur dan suka cita ini, dan tentu sangat digemari yang juga sebagai ladang subur bagi pedagang asli Pacitan. (budi/riyanto/wira/DiskoinfoPacitan).

Pacitan Karnaval 2019 Menyongsong Pacitan Unggul

Pacitan Karnaval benar-benar menghibur masyarakat Kabupaten Pacitan siang hari ini 22/08/19. Wasi Prayitno Ketua Seksi PPHBN 2019 mengatakan, penekanan utama adalah pesan yang harus tersampaikan kepada masyarakat yang sesuai Sub Tema yakni Pariwisata, Pelayanan Publik, Geopark Gunung Sewu dan Pangan yang mesti dikemas menjadi hiburan yang enak ditonton.

 Ini juga menjadi sarana elemen pemerintahan di Kabupaten Pacitan untuk melaporkan kepada masyarakat semua hasil pembangunan yang dilaksanakan. Hal ini menjadi penting karena masyarakat mesti tahu seluruh informasi capaian pembangunan yang telah dilaksanakan dalam bentuk visual mobil hias dan teatrikal yang penuh kreativitas.

 Selanjutnya kelompok peserta yang terbagi menjadi delapan kelompok mulai dari Forkopimda, PD, BUMD, Sekolah, Perguruan Tinggi, Perbankan dan Perusahaan Swasta tahun ini berlomba-lomba menjadi yang terbaik, karena pelaksana kegiatan menyiapkan hadiah puluhan juta rupiah.

 “Semangat 17 Agustus Pemerintah Membangun Perekonomian Masyarakat Melalui Segala Potensi Yang Dimiliki Untuk Pacitan Unggul” menjadi semangat rangkaian HUT RI tahun ini, masih tetap bertumpu pada tema Nasional, yakni “74 Tahun Indonesia Unggul”.

 “Jadi semangat dulu, bangun perekonomian masyarakat, menggerakkan potensi daerah, ujungnya adalah Pacitan unggul,” jelas Wasi Yang selanjutnya digodok menjadi sub tema penilaian lomba yang penting. Tersurat kepada khalayak luas dengan segala potensi Pacitan demi kemajuan bersama. (budi/riyanto/wira/TimDiskominfoPacitan).

SLB Pacitan Meriahkan HUT RI; Sarana Terapi dan Tanamkan sikap Nguwongne Uwong

Kemeriahan HUT RI turut dirasa siswa siswi Yayasan Keluarga Kependidikan Sekolah Luar Biasa (SLB YKK) Pacitan melalui lomba-lomba yang digelar sekolah kemarin 20-21/08/19. Lilik Mugianto Wakasek Kesiswaan mengatakan, generasi muda yang mempunyai berbagai hambatan tersebut didorong mengenali bangsa mereka yang besar serta sarana bersyukur telah terlahir di Negara besar berusia 74 tahun.

 Lebih jauh, Lilik melanjutkan dari berbagai lomba yang dilaksanakan diharap anak-anak memiliki nilai semangat juang dalam mengisi kemerdekaan dengan segenap kemampuan yang dimiliki. “Mengingat kita semua sama,” kata Dia.

 Kegiatan ini juga menjadi sarana bagi sekolah untuk mensosialisasikan kedekatan antara anak dengan hambatan tersebut kepada keluarga, masyarakat dan yang lain. Ini penting mengingat semua mempunyai kesempatan untuk turut serta membangun bangsa melalui kemampuan masing-masing. “Kita berusaha jangan sampai mereka dipandang rendah. Kata Pak Bupati Nguwongne Uwong” tegas Dia.

 Dari pantauan Tim DiskominfoPacitan, berbagai lomba yang digelar selama 2 hari tersebut peserta lomba yang juga melibatkan orang tua dan masyarakat tersebut sangat meriah, para siswa maupun orang tua sangat menikmati lomba yang disiapkan, juga menjadi tontonan yang berbeda pada peringatan HUT RI tahun ini.

 Karisma Putri Ferdianti salah satu siswa yang mempunyai hambatan pendengaran senang menjadi salah satu peserta lomba, ia juga bangga bisa ikut serta memeriahkan HUT RI. Saat ditanya cita-cita risma hanya ingin dapat bekerja, mandiri dan tidak lagi merepotkan orang lain. “Bekerja di pabrik,” kata Risma dengan bantuan gerakan tangan. Risma terinspirasi dari kakak kelasnya yang kini telah bekerja dibanyak perusahaan dan salah satunya pabrik sepatu.

 Lomba yang disiapkan panitia, baik makan kerupuk, pecah balon, makan jambu sampai menangkap ikan lele juga satu sarana terapi bagi para siswa, membentuk jalinan yang lebih erat antara orang tua, keluarga dan masyarakat sekitar, terutama yang menjadi jembatan ialah semangat orang tua dan keluarga. “Jangan Minder, dorong dan dukung mereka melalui sekolah inklusi atau sekolah kami,” pungkas Lilik. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

HUT RI Ke-74 Tahun di Pemkab Pacitan; Wadah Untuk Bersyukur Dan Evaluasi

74 tahun Negara ini berdiri. Berbagai bentuk tantangan telah dilalui, seiring dengan itu, pembangunan terus dilaksanakan untuk menciptakan tatanan Negara maju yang membawa masyarakatnya menjadi sejahtera.

 Momentum Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) selalu terfokus pada tanggal 17 Agustus atau hari ini (17/08), penyelenggaraan Upacara Detik-Detik Proklamasi dilaksanakan di seluruh tempat baik di Istana hingga desa-desa di Indonesia lengkap bersama rangkaiannya.

 Tapi ini juga sebagai sarana introspeksi, melihat ke belakang dengan sudut pandang kekurangan yang harus secepatnya disikapi. Prinsip itulah selalu dipegang teguh Indartato sebagai orang nomor satu di bumi Pacitan ini.

 “Kita Evaluasi apa yang telah kita laksanakan,” kata Bupati usai Upacara di Halaman Pendapa. Jika dikaitkan dengan tema yang dipilih “SDM Unggul Indonesia Maju” kalimat yang dikatakan Indartato tersebut adalah senada. 

 Mengingat jika bicara kualitas manusia, di Pacitan lama sekolah berada pada 7 tahun, 2 bulan, usai yang tergolong dini ditahun sekarang ini. Ini adalah masalah serius yang segara harus disikapi bersama. “Tantangan kita (Kabupaten Pacitan) adalah seperti itu,” ujarnya.

 Disisi lain, kondisi kemiskinan juga menjadi PR Bupati untuk segera teratasi, karena Indartato ingin semua masyarakat di Pacitan sejahtera tanpa kekurangan. Meskipun data selalu menunjukkan penurunan yang signifikan.

 Tapi Bupati bersama seluruh jajaran tidak berhenti sampai di sini, mereka terus bekerja, karena Bupati ingin angka kemiskinan di Pacitan Nol persen, melalui berbagai cara yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tepatnya pada Perda Nomor 5 Tahun 2016. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan)

Lomba Sepeda Hias; Kampanye Kembali Bersepeda

Hari yang cerah nan penuh semangat di kemeriahan HUT RI, semua orang seakan larut dalam kebahagiaan, tanpa terkecuali anak-anak yang mendapat wadah untuk merias sepeda mereka dengan keunikan berbagai tema yang dipilih.

 Ini selalu dilakukan setiap tahun, dari berbagai sekolah di Kecamatan Pacitan, murid SD/MI dan SMP/MTS tersebut selalu bersemangat mengeksplorasi jiwa seni mereka menjadi warna-warni yang menarik untuk ditonton, Diantara berbagai wadah siswa-siswi termasuk Lomba Defile, Drum Band, atau pun yang lain.

 Ribuan siswa yang terbagi menjadi 84 kelompok mendapat iming-iming hadiah jika mereka mampu menjadi juara, dan yang pasti yang paling membanggakan adalah mereka mampu membawa nama baik sekolah.

 Terlebih dan menjadi yang utama adalah bagaimana generasi muda itu memiliki jiwa seni yang dipadu ilmu pengetahuan mereka yang tertuang pada tiap tema yang dipilih. Seperti keindahan Pantai Pacitan, Kesenian Kethek Ogleng bahkan warisan Wayang Beber yang terangkum dalam ikon Kabupaten Pacitan Kota 1001 Goa.

 Yang utama dan menjadi kunci Lomba Sepeda Hias adalah kampanye untuk kembali bersepeda, utamanya kepada para siswa-siswi yang belum cukup umur, mengingat berbagai kemungkinan bisa terjadi di jalan raya yang disebabkan pengemudi kendaraan di bawah umur. “Akan terus kami kampanyekan dengan berbagai bentuk,” ucap Daryono Kepala Dinas pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan 14/08.

 Meskipun semua persiapan mepet, namun Sri Budiarti Guru Pembimbing SDN Baleharjo 2 tetap berharap anak didiknya mendapat nilai terbaik diajang itu. Karena Sri tahu selain keindahan yang tergambar pada sepeda ada nilai pesan yang harus disampaikan kepada para juri dan masyarakat Pacitan. (pkl/budi/riyanto/DiskominfoPacitan).