KKN GNRM UNS Bekerjasama Kemenko PMK : Usung Konsep Indonesia Bersatu, Bersih, dan Melayani

Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) kerjasama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar program KKN Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Kabupaten Pacitan.

Kegiatan KKN GNRM oleh Kemenko PMK mengusung konsep Indonesia bersatu, bersih, dan melayani sebagai dasar program kerja KKN yang dibuat. Kegiatan KKN ini melibatkan 28 mahasiswa Fakultas Keolahragaan dan 2 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan.

Dihari kedua, minggu 18 September 2022, para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN GNRM melaksanakan salah satu program kerja pembersihan lingkungan “bersih susur pantai” bersama masyarakat sekitar di pantai pancer dorr Kabupaten Pacitan. Kegiatan susur bersih pantai cukup membuat antusias karena diikuti oleh 100 an orang.

Selain mengusung salah satu konsep Indonesia bersih, kegiatan ini diharapkan menjadi contoh bagi wisatawan yang mengunjui Pantai Pancer Dorr agar menjaga kebersihan lingkungan pantai, sebab sampah anorganik yang dikumpulkan saat kegiatan sangatlah banyak.

Seperti diketahui, dihari pertama pelaksaanaan KKN GNRM di isi dengan kegiatan sosialisasi Bela Negara yang digelar di Pendopo Kabupaten Pacitan. Sabtu (17/9/2022) (Pemkab Pacitan)

Wujudkan Gerakan Revolusi Mental, Mahasiswa UNS Gelar KKN Gotong Royong di Pacitan

Indonesia bersatu, bersih, dan melayani menjadi salah satu sendi gerakan Revolusi Mental. Mahasiswa merupakan elemen tak terpisahkan dari upaya membangun paradigma tersebut. Implementasinya adalah kegiatan KKN Gotong Royong.

“Tentunya kita sesuaikan dengan program Kementerian PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Yaitu Gerakan Nasional Revolusi Mental,” kata Dr Rony Syaifullah, koordinator KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) di Pacitan, Sabtu (17/9/2022).

Selama berada di Pacitan, para mahasiswa melaksanakan sejumlah agenda. Satu diantaranya sosialisasi Bela Negara. Adapun sasarannya pemuda-pemudi lintas organisasi. Di sela kesibukan masing-masing, para pemuda bertemu untuk mendapatkan materi Wawasan kebangsaan.

“Dalam kegiatan ini nara sumber memberikan materi terkait Wawasan Kebangsaan, NKRI, serta Persatuan dan Kesatuan kita yang dikedepankan. Ini aksi nyata yang menjadi harapan dari Kementerian PMK,” katanya ditemui di Pendopo Kabupaten.

Tidak itu saja, 30 orang mahasiswa nantinya juga akan terlibat dalam rangkaian kegiatan lain. Yaitu susur dan bersih pantai. Aksi di Pantai Pancer Door ini akan diikuti seratusan orang unsur pemuda di Kota 1001 Gua.

Selain itu, Kegiatan yang didanai oleh Kementrian PMK ini juga akan menggelar  pelatihan content creator. Pembekalan lebih dititikberatkan kepada pegiat media sosial. Mereka akan mendapat pelatihan cara membuat konten positif sehingga bermanfaat untuk promosi wisata Pacitan.

“Kita membuat konten-konten yang barangkali nanti bisa membantu Pemkab Pacitan untuk menyampaikan pesan-pesan positif terkait kekayaan wisatanya dan hal baik lain yang bisa kita sampaikan melalui media sosial,” ujar Rony yang juga menjabat Wakil Dekan I Fakultas Keolahragaan. (Pemkab Pacitan)

 

Optimalkan Potensi Biofarmaka; KKN UNS Kembangkan Produk Desa Tahunan Baru

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 339 Universitas Sebelas Maret Surakarta melakukan pendampingan pengembangan usaha di Desa Tahunan Baru, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan.

Sejak kedatangannya pada tanggal 13 Juli 2022, mahasiswa yang berjumlah 9 orang ini telah melakukan serangkaian kegiatan optimalisasi potensi desa. Kegiatan dimulai dari pemetaan potensi desa di seluruh dusun yang ada, yaitu Dusun Pinggir, Semanding, Sawahan, dan Gombang.
“Sebagai pendatang di desa ini, kegiatan pemetaan kami lakukan agar kami lebih memahami apa saja potensi dan permasalahan yang ada di desa ini,” ungkap Achmad Wahyu Mochtar, Ketua Kelompok 339 KKN UNS.

Hasil pemetaan mahasiswa menemukan bahwa Desa Tahunan Baru memiliki potensi biofarmaka yang sangat besar, dimana saat ini telah dimanfaatkan menjadi jamu instan. Tak hanya biofarmaka, desa ini juga mempunyai potensi UMKM yang besar pula, tercatat ada lebih dari 20 unit usaha yang didominasi sektor makanan.

Sementara Kepala Desa Tahunan Baru, Mujianto mengiyakan potensi biofarmaka di desanya yang cukup menjanjikan, sedang persoalannya hingga kini taklain adalah pemasaran. “Penjualannya masih di sekitar desa ini, sehingga masih banyak potensi biofarmaka yang dijual tanpa diolah,” jelas dia.

Sesuai hal tersebut, Kelompok 339 KKN UNS berusaha untuk membuat program kerja untuk mengoptimalkan potensi. Program yang dijalankan antara lain rebranding dan labelling, pelatihan pembuatan ginger candy, digitalisasi Penjualan UMKM, serta peta UMKM.

“Keseluruhan program tersebut dirancang berkesinambungan. Pembuatan ginger candy dilakukan agar lebih beraneka produk yang dihasilkan, lalu pembuatan peta UMKM dan e-katalog diharapkan akan memudahkan masyarakat luar desa untuk mengetahui apa saja dan dimana lokasi UMKM di Desa Tahunan Baru,” Ungkap Arzaq Taukida, salah satu anggota KKN.

Mahasiswa KKN juga memahami bahwa UMKM terus bersaing di dunia digital, oleh karenanya mereka juga melakukan kegiatan rebranding dan labelling produk serta pelatihan digital marketing.

Rangkaian acara ini ditutup dengan pelatihan digital marketing pada 16 Juli 2022, dikesempatan itu mahasiswa menjelaskan dan memfasilitasi pendaftaran UMKM pada platform Facebook maupun Shopee. Bersamaan dengan kegiatan tersebut, juga diserahkan secara simbolis papan lokasi UMKM, serta hasil upgrading produk berupa packaging produk dengan desain baru.

Komitmen ini mendapatkan sambutan baik dari pihak desa maupun masyarakat Desa Tahunan Baru. “Kegiatan ini sangat membantu kami. Produk kita menjadi lebih beragam, packaging menarik, dan kini kami siap bersaing di penjualan secara online,” Ungkap Nurhayati, produsen jamu instan. Nurhayati juga berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan dan nantinya akan memberikan peningkatan perekonomian di masyarakat. (PemkabPacitan)

Berdayakan Petani Hadiluwih, KKN UNS Gelar Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 337 UNS menggelar penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-enzyme di Desa Hadiluwih, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan. Kamis (4/8)

Desa Hadiluwih dipilih menjadi lokasi penyuluhan dan pelatihan mengingat sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani. Mayoritas petani di desa tersebut masih menerapkan pertanian konvensional dengan penggunaan pupuk kimia yang terus menerus dengan dosis yang berlebih untuk meningkatkan hasil produktivitas lahannya.

Selain itu, masih banyak dari warga Desa Hadiluwih khususnya ibu-ibu yang membuang sisa limbah dapur maupun limbah organik dan belum tau cara pengelolaan dan pemanfaatan limbah organik. Sehingga dari persoalan tersebut, mahasiswa KKN UNS Kelompok 337 mengadakan penyuluhan pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-enzyme.

Acara penyuluhan bertema “Mengubah Sampah Menjadi Berkah” dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama diberikan oleh Lusiana Dewi, Mahasiswa KKN UNS kelompok 337 yang memaparkan materi pentingnya pupuk organik dan manfaatnya bagi pertanian serta kegunaan dari eco-enzyme dalam berbagai bidang.

“Pembuatan pupuk organik cair ini sangat berguna untuk menekan penggunaan pestisida kimia pada tanaman. Bahan-bahan serta alat yang digunakan untuk membuat pupuk ini juga sangat mudah di dapatkan, sehingga akan mempermudah para petani,” ujar Lusiana.

Mahasiswi Ilmu Tanah dari Fakultas Pertanian, UNS ini juga mengakui, pupuk organik dapat membantu petani mengatasi masalah dalam meningkatkan kesuburan tanah serta membasmi hama.

Sesi kedua diisi dengan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-enzyme oleh Siswanto selaku tokoh masyarakat desa setempat yang juga merupakan penyuluh pertanian di Kabupaten Pacitan.

Dari 72 undangan yang disebar dengan sasaran utama Kelompok Tani Wanita Desa Hadiluwih, sekitar 62 ibu-ibu Kelompok Tani yang hadir. Jumlah peserta yang hadir menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat Desa Hadiluwih terhadap program penyuluhan pertanian yang diadakan oleh Mahasiswa KKN 337 UNS.

Dengan adanya Penyuluhan dan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan eco-enzyme diharapkan dapat membantu masyarakat setempat dalam mengolah limbah/sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pertanian dan bisa memperbaiki kondisi lahan yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebih serta diharapkan produk POC dan eco-enzyme yang dihasilkan masyarakat Desa Hadiluwih bisa bernilai ekonomis dan dapat menjadi ide untuk UMKM setempat. (Pemkab Pacitan)

 

Menerima Mahasiswa KKN dari UNS, Bupati Minta Peserta Mengeksplorasi Sendiri Potensi Desa

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji minta kepada mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk tidak mudah percaya kepala desa atau camat dimana mereka melakukan program pengabdian masyarakat. Mas Aji menyampaikan hal tersebut bukan karena krisis kepercayaan, namun sebaliknya, orang nomor satu di Pacitan itu ingin para mahasiswa KKN bisa lebih memaksimalkan kemampuan dalam menggali potensi wilayah.
“Ini sebenarnya bukan masalah percaya atau tidak percaya, bukan itu, tapi ini masalah sudut pandang dan ini penting sekali bagi kami,”
ungkapnya saat menerima mahasiswa peserta KKN dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Pendopo Kabupaten, Rabu (13/07/2022).
Bupati meyakini bahwa perbedaan sudut pandang terhadap sesuatu justru akan menghasilkan kesempurnaan karena baik dari satu sisi belum tentu baik dari sisi lain. Begitu juga dalam melihat potensi wilayah. Untuk itu Mas Aji berharap betul kepada mahasiswa untuk melakukan eksplorasi sendiri dan mengomunikasikan hasilnya dengan masyarakat serta pemangku wilayah untuk mencari solusi terbaik.
Sementara, menurut Kepala UP KKN UNS, Prof. Dr. Ir. Sudibyo , M.S, KKN Tematik Membangun Desa merupakan tugas untuk memadukan pengetahuan mahasiswa saat dibangku kuliah dengan berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Dengan KKN tersebut diharapkan mahasiswa tidak hanya sukses dalam kuliah namun lebih dari itu, bisa berkontribusi aktif dalam pembangunan dan kemajuan bangsa dengan segala kemampuan ketrampilannya.
KKN Mahasiswa UNS kali ini merupakan periode Juli – Agustus dengan jumlah mahasiswa sebanyak 170. Mereka terdiri dari 11 fakultas yang akan ditempatkan di 14 desa dari 5 kecamatan yakni, Donorojo, Pringkuku Kebonagung, Ngadirojo Dan Tegalombo. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)