UPDATE LAPORAN KEGIATAN PENANGANAN LEPTOSPIROSIS DI MASING-MASING WILAYAH KABUPATEN PACITAN

  1. PUSKESMAS ARJOSARI

 

2. PUSKESMAS BENDO

3. PUSKESMAS DONOROJO

4. PUSKESMAS GEMAHARJO

5. PUSKESMAS GONDOSARI

6. PUSKESMAS KEBONAGUNG

7. PUSKESMAS KETROWONOJOYO

8. PUSKESMAS NAWANGAN

9. PUSKESMAS NGADIROJO

10. PUSKESMAS PACITAN

11. PUSKESMAS SUDIMORO

12. PUSKESMAS PAKISBARU

13. PUSKESMAS CANDI

14. PUSKESMAS PUNUNG

15. PUSKESMAS KALAK

16. PUSKESMAS TANJUNGSARI

17. PUSKESMAS TULAKAN

18. PUSKESMAS SUKOREJO

19. PUSKESMAS WONOKARTO

20. PUSKESMAS TEGALOMBO

 

GERAK BERSAMA KURANGI SUMBER PENYAKIT

Menyikapi maraknya Leptospirosis di Pacitan, Bupati bersama Dinas terkait terus mengupayakan menekan angka penderita.

Bakteri Leptospira yang berada dalam urin tikus tersebut saat ini banyak mengancam masyarakat dengan aktivitas di sawah. Perihal tersebut sore ini (09/03) bantuan dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Jawa Timur  berupa ratusan Trap (alat penangkap tikus) didistribusikan ke Kecamatan Nawangan.

Selanjutnya pemetaan lokasi Trap yang strategis secara bersama sama akan dilakukan oleh semua unsur, baik Tim Puskesmas, Perangkat Desa, UPT Kecamatan Nawangan, Forkopimcam serta kader. Dengan harapan tikus dapat berkurang yang berdampak pada penurunan angka penderita.

Seperti diketahui, penyakit tersebut tidak ditularkan melalui manusia, namun harus diwaspadai dikarenakan petani biasanya enggan memakai alas kaki memadai seperti sepatu boot saat di sawah. Bahkan kebanyakan mereka lebih memilih telanjang kaki. Sehingga urin tikus langsung bersentuhan dengan kulit kaki. Resiko terinveksi akan terjadi bila kulit kita terluka. (PemkabPacitan).