Malam Perdana di Pendapa, Bupati Gelar Khotmil Al-Quran

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mulai menempati fasilitas yang disediakan oleh negara. Salah satunya rumah dinas bupati di Pendapa Kabupaten Pacitan.
Bersama sang istri, Efi Suraningsih dan Putrinya Pinayung Baskara Putri Azzahra, Aji mulai menempati rumah dinas pada Selasa (27/4) petang.
Pada malam perdana di rumah dinas Bupati, Aji menggelar sholawatan bersama para santri Pondok Pesantren Tremas Arjosari.
Lantunan Shalawat Nabi Agung Muhammad SAW menggema diseluruh sisi ruangan rumah dinas bupati di pendapa kabupaten.
Shalawat Nabi Muhammad ini sebagai pengetuk pintu pembuka untuk menempati rumah baru keluarga Indrata Nur Bayuaji.
Sebelum shalawatan, sore harinya digelar Khotmil Al-Quran, santunan anak yatim, buka bersama, shalat magrib dilanjutkan shalat taraweh berjamaah dan Manaqiban Syeh Abdul Qadir Jaelani serta Maulidulrosul SAW.
Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19, kegiatan ini berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan.(Diskominfo)

Pimpinan pondok pesantren Tremas Gus Fuad memimpin doa dalam rangkaian kegiatan pindahan Bupati Indrata Nur Bayuaji di Pendopo Kabupaten Pacitan. (Foto : Idham Nugrahadi kastarapicture)

Indrata Nur Bayuaji dan Gagarin Resmi Jabat Bupati dan Wakil Bupati Pacitan

14 Ramadhan 1442 Hijriyah atau 26 April 2021 menjadi hari bersejarah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan. Pemimpin baru hasil Pilkada Serentak 2020 resmi dilantik yakni Indrata Nur Bayuaji sebagai Bupati dan Gagarin sebagai Wakil Bupati Pacitan yang akan memimpin Paradise Of Java hingga 2024 nanti.
Prosesi pelantikan duet kepala daerah tersebut dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Pemprov Jatim, oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Senin (26/4).
Setelah diambil sumpah jabatan, Gubernur Jatim berkenan menyematkan tanda pangkat kepada mereka berdua.
Dalam sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ada proses yang perlu butuh mentor. Yang dalam hal ini menurut Gubernur Khofifah adalah mantan Bupati Pacitan Indartato. “Selama ini Pacitan, banyak mendapat penghargaan. Karena mentornya ada di Pacitan. Mudah-mudahan tidak pindah,” kata Khofifah dengan nada canda.
Gubernur Khofifah juga mengajak bersama memberikan doa kepada pasangan calon yang baru dilantik. “Semoga diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam memimpin Kabupaten Pacitan, untuk mensejahterakan masyarakat,” lanjut Khofifah.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Jatim itu mengingatkan bahwa proses pemerintahan sudah berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada. Baik musrenbang kabupaten maupun provinsi. APBD juga sudah ditetapkan.
“Untuk itu apa yang sudah termaktub didalam musrenbang dan sudah diputuskan, yang mungkin pada Mei nanti akan dilaksanakan musrenbang nasional, agar keberlangsungan pembangunan untuk bisa dimaksimalkan,” pesannya.
Lain itu, Khofifah juga meminta adanya sinergitas secara vertikal. Karena seluruh materi didalam musrenbang kabupaten, itu akan merujuk pada keputusan-keputusan yang sudah dilaksanakan pada revisi di rencana kerja pemerintah (RKP). “RKP pemerintah pusat telah mengalami revisi. RKPD provinsi telah disesuaikan, RKPD kabupaten/kota juga sudah disesuaikan. Kemudian dirumuskan dalam musrenbang kabupaten dan provinsi.
Oleh karena itu, Ikhtiar selama ini perlu dilanjutkan, dikembangkan dan dipercepat pelaksanaannya,” pinta Khofifah.
Ada empat prioritas yang harus dilaksanakan. Satu diantaranya pembangunan infrastruktur di daerah. Utamanya setelah diresmikannya bendungan Tukul. “Pengembangan pariwisata harus dilakukan. Pemanfaatan irigasi, kemudian debit air yang bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik misalnya,” terangnya.
Gubernur juga mengingatkan perlunya atensi terhadap musibah bencana alam. Saat ini yang telah dan perlu dimitigasi, yaitu gempa bumi, yang memungkinkan berdampak sampai ke Pacitan. “Kewaspadaan perlu dilaksanakan secara ganda. Sebab setiap terjadinya bencana akan berisiko penambahan kemiskinan. Indeks bencana sampai bertambah 80 persen kemiskinan,” jelasnya.
Gubernur juga mengingatkan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebab SDM ini, sangat penting untuk meningkatkan daya saing di berbagai sektor. “Ini bagian sangat penting,,” tandas Khofifah.
Sementara itu, momen bersejarah tersebut juga dapat diakses secara live streaming oleh seluruh masyarakat di akun resmi Pemkab Pacitan. Mengingat masih di situasi pandemi Covid-19 pelantikan tersebut tidak melibatkan banyak masa dan kerumunan, termasuk pejabat lingkup Pemkab Pacitan yang hanya mengikuti pelantikan ini melalui aplikasi zoom di Pendopo dan PD masing-masing.  (bd/frd/DiskominfoPacitan).

 

Berbagai Persiapan Jelang Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Sejumlah pegawai di lingkungan Gedung Negara Grahadi tengah mempersiapkan karpet merah di lokasi acara. (Foto: HumasPacitan)

Mendekati waktu acara prosesi peresmian dan pengangkatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih kesibukan mulai terlihat di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Senin (26/4/2021).
Sejumlah pegawai terlihat tengah sibuk mempersiapkan karpet merah di halaman Gedung Negara Grahadi yang nantinya akan digunakan untuk jalan Bupati dan Wakil Bupati terpilih menuju ruangan prosesi.
Nampak juga Pasukan berpakaian PDUB, yang berasal dari Pemkab Pacitan juga tengah bersiap untuk melakukan pengawalan. “Tim pengawalaan sudah siap di tempat,” tukas Kabag Humas Pemkab Pacitan.
Sesuai Jadwal, rencananya prosesi pelantikan akan dimulai tepat pukul 16.00.
Sementara itu, berbagai persiapan tengah berlangsung di Pendopo Kabupaten Pacitan. Sesuai surat edaran yang di keluarkan oleh Sekretariat daerah, Para Pejabat OPD dilingkup pendopo dan sejumlah tokoh masyarakat akan mengikuti pelantikan secara daring melalui live streaming.
Pelaksanaan pelantikan secara daring ini juga dilakukan di lingkup kecamatan se Kabupaten Pacitan. (Diskominfo)

Sebelum pelantikan berlangsung, akan dilaksanakan kirab yang diikuti pasangan Calon bupati dan wakil bupati terpilih beserta istri, serta sepuluh aparatur sipil negara (ASN) alumni sekolah kedinasan dengan mengenakan pakaian dinas upacara besar (PDUB).

Persiapan juga tengah berlangsung di Pendopo Kabupaten Pacitan yang akan menggelar pelantikan secara daring lewat live streaming.

Menuju Ruang Prosesi, Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih Dikawal Pasukan Dengan PDUB Menuju Grahadi

Suasana Gedung Negara Grahadi jelang pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih. (Foto: HumasPacitan)

Pelaksanaan prosesi peresmian dan pengangkatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pacitan terpilih, tinggal beberapa jam lagi.
Seluruh undangan, baik dari forkompinda, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) dan keluarga, saat ini sudah berada di Surabaya.
Kabag Humas dan Protokol Setkab Pacitan, Herman Budi Utomo mengatakan, menurut rencana prosesi pelantikan akan diselenggarakan sekitar pukul 16.00 Wib nanti.
Akan tetapi, sebelum pelantikan berlangsung, akan dilaksanakan kirab yang diikuti pasangan calon bupati dan wakil bupati beserta istri, serta sepuluh aparatur sipil negara (ASN) alumni sekolah kedinasan dengan mengenakan pakaian dinas upacara besar (PDUB).
Pasukan berpakaian PDUB, semuanya berasal dari Pemkab Pacitan. “Jadi sebelum masuk ke Grahadi, pasangan calon bupati dan wakil bupati, masuk dari gerbong utama dan dikawal pasukan dengan mengenakan PDUB.
Setelah gubernur masuk ke ruang utama, baru prosesi pelantikan dilaksanakan,” kata Herman, yang saat itu masih berada di Surabaya, Senin (26/4).
Menurut Herman, setelah agenda prosesi pelantikan dilaksanakan, rombongan langsung bertolak menuju Pacitan. Sementara khusus untuk bupati dan wakil bupati terlantik, sudah menggunakan kendaraan perorangan dinas dan protokoler yang ada. (Diskominfo).

Imbas Larangan Mudik, Wisatawan Luar Tak Boleh Masuk Pacitan

Pemerintah pusat melalui Satuan Tugas Covid-19, memang telah mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang larangan mudik lebaran Tahun 2021/1442H. Larangan mudik lebaran berlaku mulai tanggal 22 April-24 Mei 2021 mendatang. Kebijakan itu pun berimbas dengan pelarangan berkunjung bagi wisatawan dari luar Pacitan.
Demikian ditegaskan, juru bicara satgas Covid-19 Pacitan, Rachmad Dwiyanto bahwa selama larangan itu tempat wisata di Pacitan hanya diperuntukkan wisatawan lokal saja.
“Kalau untuk wisata ndak masalah, selagi masyarakat lokal sendiri, yang ditutup orang luar kota, karena jika masyarakat dilarang mudik sementara pariwisata buka untuk orang luar akan menjadi ambigu,” katanya, Jumat (23/4/2021).
Meskipun mempunyai hasil swab dan rapid test, Rachmad menjelaskan tetap tidak di perbolehkan, nantinya pihak Pemkab Pacitan memastikan itu berjalan dengan baik akan dilihat KTP dan nomor kendaraan.
“Dua-duanya akan kita cek, meskipun nanti juga berimbas terhadap pendapatan pelaku usaha namun kan tidak hilang karena masih ada wisatawan lokal,” imbuhnya.
Rachmat menilai hal yang wajar jika suatu kebijakan ada pro kontra, seperti larangan mudik lebaran. Namun, perlu diketahui itu semua dilakukan demi kebaikan bersama.(Diskominfo)