Waspada Penyakit Mulut Dan Kuku Pada Ternak

Foot and Mouth Disease (FMD) atau lebih dikenal dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus tipe A dari Family Picornaviridae genus Apthovirus.

PMK menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Penyakit ini menyebar dengan cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi. Tanda klinis yang terlihat pada hewan yang tertular antara lain demam tinggi, hipersalivasi, sebagian ada lepuh di lidah dan rongga mulut, pincang, luka pada kaki diakhiri dengan lepasnya kuku pada sapi, sulit berdiri, dan menular sangat cepat dalam satu kawanan kandang.

Drh. Kus Handoko selaku Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Pacitan menegaskan bahwa, penyakit PMK memiliki morbiditas (angka kesakitan) sebesar 90-100% dan mortalitas (angka kematian) sebesar 5-10%. “Hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar sehingga perlu segera dikendalikan,” kata Kus, kemarin (09/05).

Upaya pencegahan yang dilakukan antara lain melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan, pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular, pemantauan terhadap pemotongan hewan di RPH dan sosialisasi mengenai penyakit PMK kepada masyarakat.

Sampai pada artikel ini dirilis, belum ada laporan kasus terkait penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Pacitan. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terus dilakukan guna mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku pada ternak di Kabupaten Pacitan. (DinasKPP/PemkabPacitan)

 

Pastikan Tak ada Kasus Hepatitis Misterius di Pacitan

Penyakit Hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia, setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Kementerian Kesehatan RI sendiri sampai saat ini masih menginvestigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyediaan Epidemiologi, guna mengetahui lebih lanjut penyakit tersebu.

Meski belum diketahui pasti penyebab Hepatitis akut tersebut, dr. TH Hendra Purwaka, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan memastikan bahwa saat ini di Pacitan tidak ada kasus Hepatitis misterius tersebut.

“Untuk saat ini Alhamdulillah belum ada kasus hepatitis misterius, dan semoga Pacitan tidak ada,” terangnya.

Hendra juga menambahkan apabila memang ada anak yang mengalami gejala, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Bahkan air kencing yang berwarna pekat seperti teh atau BAB berwarna putih pucat. Maka diminta untuk segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diagnosa awal.

“Kunci keberhasilannya adalah tetap tenang, karena semua itu bisa dicegah dengan selalu meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan diri (PHBS) dan juga lingkungan,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Dinkes juga telah mengantisipasi dalam melakukan identifikasi sampel untuk kasus hepatitis. Beberapa pelayanan kesehatan juga sudah disiapkan menerima rujukan untuk dugaan kasus hepatitis misterius.

“Kalau ada kasus akan kita koordinasikan dulu. Jika betul ada akan segera lapor ke Kementerian Kesehatan dan hasilnya nanti keluar dari Kemenkes,” tambahnya.

Selebihnya, terkait sumber informasi tentang kasus hepatitis misterius ini akan disampaikan satu pintu melalui Kemenkes. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap tenang dan tetap fokus dalam menerapkan PHBS. (Dinkes/PemkabPacitan).

Maaf-maafan di Hari Pertama Kerja

Untuk pertama kalinya setelah pandemi Covid-19 yang merebak tahun 2020, pemerintah dapat kembali menggelar Halal Bihalal secara langsung bersama seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan.

Kesempatan yang baik setelah libur panjang tersebut tentu tidak disia-siakan oleh seluruh Perangkat Daerah (PD), meski dengan protokol ketat, jabat tangan semakin menambah akrab dan semangat dalam melayani masyarakat oleh pemangku kebijakan di tahun yang baru ini.

“Bersyukur kita dapat bersalam-salaman, bermaafan. Karena yang salah tidak hanya bawahan tapi pimpinan juga. Termasuk saya,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, hari ini (09/05) di halaman Pendopo Kabupaten.

Mas Aji menambahkan, setelah masyarakat mengalami prihatin oleh pandemi dan puasa sebulan penuh pada tahun ini, Bupati mengajak untuk kembali bersemangat membangun Pacitan. “Kita gas lagi,” tambahnya mengajak. (PemkabPacitan).

Mas Aji Pantau Situasi Pacitan, Pastikan Hari Raya Lancar Dan Aman

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama Wakil Bupati Pacitan Gagarin dan Forkopimda, Minggu(01/05) memantau situasi dan kondisi Pacitan menjelang Idul Fitri 1443 H. Orang nomor satu di Pacitan itu melakukan inspeksi langsung ke beberapa posko pengamanan lebaran.
Berangkat dari pendopo kabupaten, Mas Aji dan rombongan menuju pos keamanan di Terminal bus Pacitan. Selain ingin mengetahui kondisi terkini Bupati juga menanyakan kesiapan petugas keamanan dan pelayanan. Selain dari unsur Polri dan TNI disiagakan pula tenaga kesehatan yang siap melayani masyarakat jka sewaktu waktu membutuhkan.
“Alhamdulillah, Insya Allah semua berjalan lancar dan petugas semuanya siaga,” kata Bupati.
Dari Terminal Bus Pacitan, Bupati dan rombongan menuju pos keamanan di Kecamatan Punung. Seperti halnya di posko sebelumnya Mas Aji juga menanyakan situasi dan kesiapan petugas menghadapi momen hari raya. Selanjutnya perjalanan berlanjut ke posko keamanan di seputaran Alun-alun Pacitan. Posko terakhir ini menyita perhatian Bupati. Selain karena unik dengan ornamen gua dan Kethek Ogleng, khusus pos satu ini membuka gerai vaksinasi.
“Dari beberapa titik pos keamanan didekat alun-alun ini menarik karena membuka layanan vaksinasi. Jadi yang ingin vaksin dosis 1 atau 2 bahkan boster bisa dilayani,” katanya.
Turut serta dalam rombongan Sekretaris Daerah Heru Wiwoho, Kadis Perhubungan Wasi Prayitno, Kadin Kesehatan Hendra Purwaka serta OPD terkait lainya. Dalam kesempatan itu Bupati menyerahkan bingkisan untuk petugas di Posko keamanan. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

Bupati Pacitan Salurkan Bantuan Sembako Untuk Yatim Dan Duafa Program IPHI

Bertempat di Pendopo Kabupaten Pacitan, hari ini Rabu (20/04) Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyerahkan secara simbolis bantuan paket sembako kepada ratusan anak yatim dan duafa se Kabupaten Pacitan. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari harlah ke 32 Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Pacitan dalam program IPHI Peduli IPHI berbagi.

 

Sebanyak 800 paket sembako akan disalurkan untuk anak yatim dan duafa di 12 wilayah kecamatan. Paket sembako tersebut merupakan hasil pengumpulan sodaqoh dari para haji dan hajah yang tergabung dalam IPHI Kabupaten Pacitan.

 

“Atas nama pribadi dan masyarakat Pacitan saya sampaikan terima kasih yang sebesar besarnya dan semoga bantuan ini memberi manfaat bagi mereka yang membutuhkan,” kata Bupati.

 

Ketua IPHI Kabupaten Pacitan Arbangi menuturkan, kegiatan IPHI peduli IPHI berbagi ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh persaudaran haji di Kabupaten Pacitan. Dengan jumlah anggota kurang lebih 3000 orang, IPHI Kabupaten Pacitan sebenarnya memiliki potensi lebih. Namun, karena tidak semua anggota aktif dalam keorganisasian maka potensi tersebut belum bisa maksimal.

 

“Anggota kita sangat banyak namun tersebar di seluruh wilayah Kabupaten sehingga tidak semua aktif, tapi Alhamdulillah semakin tahun semakin meningkat,” kata Arbangi. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan).