SBY Tiba Di Kampung Halaman, Agendakan 10 Hari Di Pacitan

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tiba di kampung halaman Pacitan, Jawa Timur, Jumat (13/05). SBY tiba sekitar pukul 18.30 WIB melalui jalan darat dari Bandara Adi Sumarmo Solo langsung menuju Wisma Drupadi kompleks Museum dan Galeri Seni SBY*Ani Kelurahan Ploso Pacitan.

Kedatangan SBY dan rombongan disambut langsung Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan Wakil Bupati Pacitan Gagarin serta Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pacitan. Mengenakan jaket bertuliskan Class Of 73 dan SBY di dada, Presiden ke-6 RI ini langsung disambut dengan salam. Selanjutnya SBY dan rombongan menuju wisma Drupadi yang berada di sisi timur gedung Museum dan Galeri Seni SBY*ANI. Di wisma tersebut SBY akan tinggal selama di Pacitan.

Menurut rencana, SBY akan berada di tanah kelahirannya hingga 23 Mei 2022. Selama 10 hari di Pacitan, tokoh yang pernah menjabat Presiden RI dua periode itu akan menggelar beberapa agenda. Salah satunya adalah meninjau perkembangan pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY*ANI. SBY juga berencana mengadakan retreat bersama para tamu.

Dikatakan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, selain padatnya agenda internal, SBY juga direncanakan melepas kangen menikmati menu khas Pacitan di sentra kuliner Pasar Minulyo Rabu (18/05) malam. Puncaknya, putra terbaik Pacitan itu akan menggambar bersama pelajar dan masyarakat Pacitan di obyek wisata Pantai Pancer Door, Sabtu (21/05/2022).

“Kita akan menyiapkan sebaik baiknya untuk kedatangan beliau karena ini merupakan momen kangen-kangenan kita bersama,” ungkapnya. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Waspada Penyakit Mulut Dan Kuku Pada Ternak

Foot and Mouth Disease (FMD) atau lebih dikenal dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus tipe A dari Family Picornaviridae genus Apthovirus.

PMK menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Penyakit ini menyebar dengan cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi. Tanda klinis yang terlihat pada hewan yang tertular antara lain demam tinggi, hipersalivasi, sebagian ada lepuh di lidah dan rongga mulut, pincang, luka pada kaki diakhiri dengan lepasnya kuku pada sapi, sulit berdiri, dan menular sangat cepat dalam satu kawanan kandang.

Drh. Kus Handoko selaku Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Pacitan menegaskan bahwa, penyakit PMK memiliki morbiditas (angka kesakitan) sebesar 90-100% dan mortalitas (angka kematian) sebesar 5-10%. “Hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar sehingga perlu segera dikendalikan,” kata Kus, kemarin (09/05).

Upaya pencegahan yang dilakukan antara lain melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan, pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular, pemantauan terhadap pemotongan hewan di RPH dan sosialisasi mengenai penyakit PMK kepada masyarakat.

Sampai pada artikel ini dirilis, belum ada laporan kasus terkait penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Pacitan. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terus dilakukan guna mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku pada ternak di Kabupaten Pacitan. (DinasKPP/PemkabPacitan)

 

Pastikan Tak ada Kasus Hepatitis Misterius di Pacitan

Penyakit Hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia, setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Kementerian Kesehatan RI sendiri sampai saat ini masih menginvestigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyediaan Epidemiologi, guna mengetahui lebih lanjut penyakit tersebu.

Meski belum diketahui pasti penyebab Hepatitis akut tersebut, dr. TH Hendra Purwaka, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan memastikan bahwa saat ini di Pacitan tidak ada kasus Hepatitis misterius tersebut.

“Untuk saat ini Alhamdulillah belum ada kasus hepatitis misterius, dan semoga Pacitan tidak ada,” terangnya.

Hendra juga menambahkan apabila memang ada anak yang mengalami gejala, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Bahkan air kencing yang berwarna pekat seperti teh atau BAB berwarna putih pucat. Maka diminta untuk segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diagnosa awal.

“Kunci keberhasilannya adalah tetap tenang, karena semua itu bisa dicegah dengan selalu meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan diri (PHBS) dan juga lingkungan,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Dinkes juga telah mengantisipasi dalam melakukan identifikasi sampel untuk kasus hepatitis. Beberapa pelayanan kesehatan juga sudah disiapkan menerima rujukan untuk dugaan kasus hepatitis misterius.

“Kalau ada kasus akan kita koordinasikan dulu. Jika betul ada akan segera lapor ke Kementerian Kesehatan dan hasilnya nanti keluar dari Kemenkes,” tambahnya.

Selebihnya, terkait sumber informasi tentang kasus hepatitis misterius ini akan disampaikan satu pintu melalui Kemenkes. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap tenang dan tetap fokus dalam menerapkan PHBS. (Dinkes/PemkabPacitan).

Maaf-maafan di Hari Pertama Kerja

Untuk pertama kalinya setelah pandemi Covid-19 yang merebak tahun 2020, pemerintah dapat kembali menggelar Halal Bihalal secara langsung bersama seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan.

Kesempatan yang baik setelah libur panjang tersebut tentu tidak disia-siakan oleh seluruh Perangkat Daerah (PD), meski dengan protokol ketat, jabat tangan semakin menambah akrab dan semangat dalam melayani masyarakat oleh pemangku kebijakan di tahun yang baru ini.

“Bersyukur kita dapat bersalam-salaman, bermaafan. Karena yang salah tidak hanya bawahan tapi pimpinan juga. Termasuk saya,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, hari ini (09/05) di halaman Pendopo Kabupaten.

Mas Aji menambahkan, setelah masyarakat mengalami prihatin oleh pandemi dan puasa sebulan penuh pada tahun ini, Bupati mengajak untuk kembali bersemangat membangun Pacitan. “Kita gas lagi,” tambahnya mengajak. (PemkabPacitan).

Mas Aji Pantau Situasi Pacitan, Pastikan Hari Raya Lancar Dan Aman

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama Wakil Bupati Pacitan Gagarin dan Forkopimda, Minggu(01/05) memantau situasi dan kondisi Pacitan menjelang Idul Fitri 1443 H. Orang nomor satu di Pacitan itu melakukan inspeksi langsung ke beberapa posko pengamanan lebaran.
Berangkat dari pendopo kabupaten, Mas Aji dan rombongan menuju pos keamanan di Terminal bus Pacitan. Selain ingin mengetahui kondisi terkini Bupati juga menanyakan kesiapan petugas keamanan dan pelayanan. Selain dari unsur Polri dan TNI disiagakan pula tenaga kesehatan yang siap melayani masyarakat jka sewaktu waktu membutuhkan.
“Alhamdulillah, Insya Allah semua berjalan lancar dan petugas semuanya siaga,” kata Bupati.
Dari Terminal Bus Pacitan, Bupati dan rombongan menuju pos keamanan di Kecamatan Punung. Seperti halnya di posko sebelumnya Mas Aji juga menanyakan situasi dan kesiapan petugas menghadapi momen hari raya. Selanjutnya perjalanan berlanjut ke posko keamanan di seputaran Alun-alun Pacitan. Posko terakhir ini menyita perhatian Bupati. Selain karena unik dengan ornamen gua dan Kethek Ogleng, khusus pos satu ini membuka gerai vaksinasi.
“Dari beberapa titik pos keamanan didekat alun-alun ini menarik karena membuka layanan vaksinasi. Jadi yang ingin vaksin dosis 1 atau 2 bahkan boster bisa dilayani,” katanya.
Turut serta dalam rombongan Sekretaris Daerah Heru Wiwoho, Kadis Perhubungan Wasi Prayitno, Kadin Kesehatan Hendra Purwaka serta OPD terkait lainya. Dalam kesempatan itu Bupati menyerahkan bingkisan untuk petugas di Posko keamanan. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)